welcome

Hai hai hai ...
Blog ini adalah blog yang berisi hal-hal seputar pendidikan, kebahasaan, kesusastraan, percintaan dan umum...

Selamat datang di blog saya ...
Selamat membaca tulisan-tulisan saya ...
Semoga menggugah selera ...
Selera Anda adalah inspirasi saya ...


Oh ya jangan lupa silahkan kunjungi pula akun saya yang lain :
*Twitter https://twitter.com/misy_2014
*Email http://profile.yahoo.com/AKCYPOGQN3Q6NZG52KVHGINC6E/
*Linked in : https://id.linkedin.com/pub/anita-misriyah-missy/a4/9b5/31a
*Ask.fm http://ask.fm/mis_missy
*Skype : anita.misriyah1
*Instagram : anita_misriyah & mici_shoppy
*Line : Missy
*WA : 085 740 276 227


Thank you all ... ^,^

Senin, 31 Oktober 2011

Contoh Naskah Monolog


NASKAH MONOLOG
“Gara-Gara Sang Bapak Korupsi”

Ditulis untuk memenuhi salah satu tugas individu
Mata Kuliah : Drama
Dosen Pengampu : Turahmad, S.Pd.



 









Oleh :
Nama : Anita Misriyah
NPM : 08410204
Kelas : IV E


IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2010

*Gara-Gara Sang Bapak Korupsi*

*BABAK 1
            Di sebuah ruang tamu kecil yang hanya terdapat meja dan kursi berwarna biru beserta vas dan bunganya berwarna merah yang diletakkan diatas meja seakan menjadi saksi bisu dengan segala yang diucapkan oleh Pak Darno. Pak Darno tertawa terbahak-bahak berbicara sendiri sambil menghisap rokoknya.

“Zaman sekarang pemerintahan di Indonesia tak ada yang sehat. Para pejabat tak ada yang jujur. Baik pejabat rendahan maupun pejabat tinggi, semua pada korupsi, termasuk saya ini. Ha……ha……ha……..
Sudah satu bulan ini saya korupsi. Ternyata korupsi itu sangat menyenangkan dan sangat membahagiakan. Ha.......ha......ha.......
Dengan korupsi menjadikan kita kaya raya. Kita bisa keliling dunia. Ha…….ha…….ha……..
Saya bangga jadi seorang koruptor. Saya adalah seorang koruptor. Saya adalah seorang koruptor yang hebat. Tak ada yang tahu kalau saya ini seorang koruptor. Bahkan anak dan istri saya juga tidak tahu. Ha…….ha…….ha……..
Eh ngomong-ngomong dimana istri saya ya…… Minah, Minah istriku. Kemari Minah, saya kangen padamu, Minah, Minah, Minah.”

“Ada apa tho pak pak kok dari tadi teriak-teriak. Bapak capek?? Apa perlu ibu pijitin?? Oiya pak, ada yang pengen ibu tanyakan sama bapak. Akhir-akhir ini sudah sebulan ini bapak itu bahagia sekali. Sebenarnya ada apa tho pak. Dan yang anehnya lagi bapak kok sekarang uangnya banyak yaa. Memberi uang belanja lebih kepada ibu dan membeli barang-barang mewah. Kalau boleh tahu, uang lebih itu dari mana pak.
Entah kenapa, rasanya aneh saja, tiba-tiba bapak mempunyai uang banyak. Bapak cerita donk sama ibu. Bapak sayang kan sama ibu. Ibu pengen bapak jujur sama ibu. Ibu merasa aneh pak, sebenarnya uang itu dari mana??”
“Maksud ibu itu apa?? Ibu menuduh Bapak korupsi. Heh….. Bapak benar-benar tidak menyangka ibu tega menuduh Bapak korupsi. Coba ibu lihat, ibu rasakan dan ibu perhatikan setiap hari bapak itu kerja membanting tulang untuk keluarga kita. Untuk memenuhi kebutuhan ibu dan anak kita Jessica. Pagi siang sore malam bapak bekerja keras dikantor. Apakah ibu tidak tahu itu??
Sudahlah bu, jangan berfikir macam-macam kau itu. Yang penting sekarang kan kita bisa hidup mewah. Kita bisa hidup enak. Kita nikmati saja bu. Bapak mohon ibu jangan berfikir macam-macam lagi. Nanti Bapak bisa marah. Ibu mau bapak marah?? Sudah bu, bapak capek. Bapak mau istirahat. Bapak pengen ibu bisa ngerti.”

“Iyaa pak, ibu akan berusaha ngertiin bapak kok. Maafin ibu yaa. Ibu sudah berfikir macam-macam tentang bapak. Bukan maksud ibu menuduh bapak. Ibu cuma tidak ingin bapak terjebak dalam uang haram dari hasil korupsi. Ibu tidak ingin kita semua makan uang haram pak. Ibu tidak ingin nantinya Bapak masuk penjara, meninggalkan ibu dan Jessica. Ibu tidak ingin bapak korupsi. Bapak ngerti kan maksud ibu. Yaa sudah bapak jangan marah lagi yaa. Ini kan udah malam. Ayo kita istirahat pak. Kita menuju kamar. Ibu kangen ni sama bapak, kangeen banget. Seharian kan tidak ketemu bapak. Ayo pak kita menuju ke kamar.”

*BABAK 2
            Begitulah akhirnya Pak Darno dan istrinya pergi menuju kekamar untuk beristirahat malam. Keesokan harinya sebelum berangkat sekolah anak mereka satu-satunya bernama Jessica meminta uang kepada bapaknya untuk membeli baju baru. Setiap hari Jessica kerjaannya selalu meminta uang dan uang. Karena bapaknya Pak Darno sekarang memang punya banyak uang.



“Pak, bapak dimana?? Nah ini dia. Pak, Jessica mau minta uang dua ratus ribu donk pak. Buat beli baju  baru ni pak. Baju yang lagi ngetren tuch loch pak. Baju yang dipakai Agnes Monica, Jessica pengen beli pak. Teman-teman udah pada punya. Tinggal Jessica yang belum punya.
Ayolah pak, beliin buat Jessica. Jessica biar kelihatan lebih cantik, lebih manis dan lebih imut, lebih seksi. Jessica kan anak semata wayangnya bapak. Masak bapak gak mau beliin cih.
Harganya kan Cuma dua ratus ribu pak. Lagian bapak kan sekarang udah punya uang banyak. Nah bapak pasti bisa donk kasih uang Jessica. Ya pak yaa. Kasih uangnya dua ratus ribu yaa pak buat beli baju itu. Bapak ngerti gak sich. Iih sebel dech sama bapak. Jessica dibeliin yaa pak.”

“Owalah tho dhuk-dhuk, Jessica cah ayu, Anakku sing paling ayu dhewe. Kamu ini gimana tho dhuk-dhuk, lach wong kemarin bapak kan baru saja ngasih uang kamu lima ratus ribu. Abis beliin kamu baju juga. Masak sekarang sudah minta lagi. Bisa-bisa bapakmu bangkrut dhuk. Tapi sebenarnya bukan masalah uangnya ndhuk, Cuma masalah bajumu itu kan masih banyak dan semua itu masih ngetren. Masih baru semua. Kemarin juga habis beli baju baru juga. Kenapa sekarang kok minta uang lagi buat beli baju.
Kalau misalnya temen-temen kamu belum punya, ya sudah gak usah punya-punyaan segala. Lagi pula kamu kan udah cantik, udah manis, udah imut, udah seksi. Jadi gak perlu pake baju baru segala. Iya bapak tau kamu itu memang anak semata wayangnya bapak. Kamu anak kesayangannya bapak. Bukannya bapak gak mau kasih uangnya tapi baju kamu kan sudah banyak dhuk. Jadi tidak usah beli lagi. Yow bapak ini berusaha ngerti. Sekarang mendingan kamu berangkat sekolah saja sana. Nanti terlambat.”

“Enggak pokoknya enggak. Jessica gak akan berangkat sekolah sebelum bapak memberi uang kepada Jessica. Bapak pelit amat sih. Bapak pelit, benar-benar pelit. Bapak jahat sama anak masak tega. Bapak itu nyebelin tau gak sih. Arrrgghh ….. Apa perlu Jessica merengekprengek dan bersujud-sujud kepada bapak agar bapak mau memberi uang kepada Jessica. Bapak gak pengen kan seperti itu.
Ayolah pak kasih uang. Jessica pengen baju itu pak. Jessica janji dech ini yang terakhir kalinya. Yaa pak yaa. Bapak ku tersayang. Bapak ku yang baik hati, Bapak ku yang ganteng dan bapakku yang tidak sombong. Beliin yaa pak.
Ayolah pak Jessica dibeliin. Mana pak uangnya dua ratus ribu. Cepetan donk pak. Jessica kan mau berangkat sekolah keburu terlambat nich. Lagian uangnya bapak kalau gak buat Jessica mau dibuat siapa. Jessica itu anaknya Bapak. Ayo pak cepetan dikasih uangnya. Nanti ibu bilangin sama ibu loch. Wuuu…..”

“Ya udah, ya udah… ini bapak kasih uang dua ratus ribunya. Dari pada bapak pusing-pusing dengerin kamu merengek-rengek udah sana berangkat sekolah. Bapak mumet tau gak denger semuanya. Huuuh. Udah gak usah pamitan. Sekolah yang rajin yaa. Inget jangan pulang malam-malam kasihan ibu nungguin. Habis belanja, habis beli baju langsung pulang okke. Haduh-haduh mumet aku. Dan janji yaa ini yang terakhir kali bapak kasih uang buat kamu untuk beli baju.
Anak jaman sekarang mintanya duit-duit melulu. Untung saya korupsi. Kalau tidak korupsi bisa pecah kepalaku ini. Kalau saya tidak korupsi, mungkin saya tidak akan bisa hidup mewah seperti ini. Bisa memenuhi kebutuhan mereka. Ha…..ha…..ha….. Mereka semua tidak tahu kalau saya ini seorang koruptor. Ha…..ha…..ha….
Syukur dech Jessica udah pergi sekarang saya bisa berangkat ke kantor. Bu, saya berangkat kekantor dulu. Assalamualaikum.”




BABAK 3
            Pak Darno dan Jessika pun telah pergi. Kemudian pada siang harinya Jessica pulang. Jessica sudah pulang membawa bajunya yang barusan dia beli. Jessica tampak senang sekali. Dikeluarkan bajunya dari dalam tasnya, kemudian hendak dicoba.

“Wah bagus sekali bajunya. Warnanya, motifnya kayaknya akan cocok aku pakai, harganya tidak terlalu mahal lagi, aduh aku seneng banget. Untung ajah tadi bapak kasih uang buat aku yaa.. Wah kalau sampai tidak ngasih nich, aku akan rugi banget gak jadi beli baju ini. Ini adalah baju  model terbaru yang lagi ngetren di pakai Agnes Monika kalau aku memakainya pasti aku akan mirip dengannya. Iya kan penonton. Aku mirip Agnes Monika gak… miripkan ??
Sekarang aku coba bajunya ach, eh tapi sebelum aku coba, aku mau tunjukin dulu ke ibu. Ibu ku kemana yah.  Ibu..Ibu..Ibu.. Ibu dimana yaa..Ni liat buat bajuku bagus kan bu. Ibu kok diam aja sich…kasih komentarnya donk bu.”

“Iyaa bagus anakku. Cocok dipakai untukmu. Ibu diam itu karena ibu sedang memikirkan sesuatu. Kamu beli baju itu kamu beli dikasih uang bapakmu kan. Nah, yang ibu bingungkan bapakmu itu kok sekarang uangnya banyak ya. Uang dari mana yaa.. Ibu curiga, benar-benar curiga . Pikiran ibu langsung kemana-mana Ibu curiga jangan-jangan bapakmu mecuri, merampok atau kalau enggak korupsi.
Ow ow ow ibu tidak akan bisa membayangkan kalau hal itu benar-benar terjadi. Itu kan termasuk tindakan kriminal dan kita semua sudah makan uang haram. Aduch ndhuk,.. ibu pusing kalau memikirkan itu. Menurutmu bagaimana ndhuk . Benarkah selama ini bapakmu emang benar-benar bekerja membanting tulang untuk menapatkan uang itu. Tapi biasanya uang yang didapatkan tidak banyak. Gimana ndhuk menurutmu??”

“Ibu kok berpikiran macam-macam sih. Belajar percaya dengan bapak bu Jessica tahu Jessica memang masih remaja, Jessica belum dewasa. Tapi Jessica ingin ibu bisa ngerti bapak dengan susah payah bapak bekerja untuk mendapatkan uang. Eeeeh ibu malah nuduh itu uang haram kasihan bapak kan bu. Ibu tahu gak selama ini bapak sudah berusaha bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita kebutuhan ibu dan kebutuhan Jessica. Kita bisa hidup enak, punya rumah mewah. Kita mau beli ini bisa, mau beli itu bisa. Kita mau belanja apa saja bisa.
Jessica gak ingin ibu berpikiran seperti itu lagi tentang bapak Jessica gak ingin ibu  berpikir negative tentang bapak . Ibu sayang kan sama bapak ya udah ibu percaya sma bapak Jessica juga sayang sama ibu.. Jessica nggak mau kita berantem gara-gara ini. Sebenarnya Jessica juga awalnya berpikiran seperti itu bapak dapat uang dari mana, tapi Jessica belajar percaya berpikir positif ini adalah rejeki yang diberikan kepada umat-Nya buu, sehingga bapak bisa punya banyak uang.”

“Okee, Ibu akan belajar untuk berpikir positif. Walau sebenarnya ada rasa takut kalau bapakmu akan ditangkap polisi entah kenapa firasat ibu mengatakan kalau bapakmu itu korupsi. Dan firasat ibu mengatakan akan terjadi sesuatu buruk menimpa keluarga kita gara-gara bapakmu korupsi, semoga ini Cuma firasat saja nduk. Bukan sebuah pertanda atau malah akan benar-benar terjadi. Ibu gak mau bapakmu ketangkap polisi.
Ibu berharap semoga Tuhan pilihkan jalan yang terbaik buat kita. Ibu sayang sama kamu Jess, ibu juga sayang sama bapak semoga keluarga kita akan tetap aman, tenteram dan bahagia. Amin. Ya udah ibu ke dapur dulu ya.”






BABAK 4
            Ibu pun menuju ke dapur dan beberapa saat kemudian bapak pun pulang dan duduk diruang tamu. Dihisapnya rokok. Tiba-tiba ada seorang pengemis tua yang datang. Jalannya membungkuk dan membawa tongkat menghampiri pak Darno.

“Permisi-permisi, permisi. Assalamu’alaikum uhuk 3x. Minta sedekahnya pak, sedikit saja dan seikhlasnya pak uhuk3x. Dari kemarin saya saya belum makan, saya kelaparan pak. Saya butuh makan., kasihani saya pak uhuk3x. Kasih saya sedikit uang atau makanan saya sudah kuat berjalan lagi pak. Karena saya sudah tua uhuk3x.
Saya hanyalah seorang pengemis seorang peminta-minta. Minta uangnya pak uhuk3x. Badan saya sakit-sakitan tolong beri uang buat saya pak uhuk3x. Sedikit sedikit sedekah buat saya. Biar Tuhan yang membalasnya uhuk3x. nanti akan saya doakan rejekinya bapak terus mengalir. Tolong beri saya sedikit rejekinya bapak uhuk3x. Tooolooongggg. ”

“Enak ajah mau minta uang pada ku bekerja sana. Ya saya tahu kamu sudah tua, tapi bukan berarti menjadikan malas untuk tidak mau bekerja. Liat ini saya bekerja keras. Emang uang dapatnya gampang. Untuk mendapatkan uang itu harus penuh dengan perjuangan. Udah pergi saja sana. Ayo pergi kenapa masih disini. Pergi, pergi, pergi kau pengemis tua.
Dasar pengemis sialan minta uang seenaknya. Emangnya aku ini bank Ah bener-bener. Maaf yaa disini tidak ada makan gratis dan tidak untuk ajang membagi uang. Hey pengemis tua kamu pantas dikasari karena kamu lebih rendah dari saya. Udah pergi sana. Jadi kotor rumah saya ada kamu disini. Udah sana pergi –pergi. Dasar pengemis tua (mengusir pengemis itu).
Huh akhirnya pengemis itu pergi juga dari rumah ku ha…ha… ha… Dada pengemis silahkan menderita dijalan ha..ha..ha…”


BABAK 5
            Akhirnya Pak Darno pun tega mengusir pengemis tua itu. Kasihan pengemis itu. Perlahan-lahan pengemis itu berjalan. Rasanya dia sudah tidak kuat lagi. Pengemis itu duduk bersandar di dekat rumah pak Darno. Serta mengangkat kedua tangannya dan berdoa kepada Tuhan mohon diberi keadilan. Bagi pengemis itu sikap pak Darno benar-benar keterlaluan.

“Ya Allah hamba mohon keadilanMu ya Allah uhuk3x. Hamba yakin Engkau pasti Maha Adil. Hamba hanyalah seorang yang lemah uhuk3x. Sehingga tadi diperlakukan seperti itu oleh keluarga tadi. Hamba tidak bisa membalas apa-apa yaa Allah uhuk3x. Biar Engkau yang membalasnya ya Allah atas perbuatan mereka yang hamba rasa tidak manusiawi uhuk3x. Ya Allah turunkan keadilanMu. Jangan biarkan orang miskin pengemis seperti hamba terinjak-injak uhuk3x. Hamba hanyalah seprang pengemis tua yang tidak mempunyai apa-apa.
Ya Allah berikan kekuatan kepada hambamu ini, hamba sudah gak punya siapa-siapa ya Allah uhuk3x. Sedangkan setiap hari harus mempertahankan hidup hamba dengan meminta-minta. Pagi , siang, sore dan juga malam harus mengemis, hamba sudah tua hamba sudah tidak kuat lagi uhuk3x.
Ya Allah jika memang harus diusir diperlakukan seperti tadi, hamba ikhlas ya Allah. Karena hamba yakin semua itu ada hikmahnya. Engkau pasti akan membalasnya dengan balasan yang setimpal uhuk3x.

BABAK 6
Keesokan harinya Tuhan menunjukkan kuasaNya, menunjukkan keadilan Nya. Dirumah pak Darno tiba-tiba telah dikepung polisi. Ada bukti-bukti yang menyudutkan pak Darno kalau dia korupsi. Polisi datang dengan membawa senjatanya pistol.


” Hallo, hallo.....pasukan 227 sudah siap di depan pintu. Sasaran akan segera membuka pintu sebentar lagi. Bagaimana yang di luar halaman sudah siap semuanya ?? Oke pasukan 227 segera mengetuk pintu. (mengetuk pintu).
Assalamualaikum, assalamualaikum, selamat pagi, kami dari pasukan 227 Kapolsek memberitahukan bahwa saudara yang bernama Darno terjebak kasus korupsi dan kami harus segera menangkapnya beserta bukti-buktinya. Kami akan segera membawanya kekantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Dimana saudara Darno ??? Kami harus segera membawanya. Bila Anda menghalangi saya untuk membawanya saya akan berusaha menerobos rumah anda dan membawa Darno secara paksa. Ayo dimana Darno, cepat panggilkan dia, saya sudah tidak ada waktu lagi. Ayo cepat panggilkan Darno. Ayo tunggu apalagi ”.

” Tidak, ini tidak mungkin. Ini ada kesalahan. Suami saya tidak mungkin tega melakukan tindakan korupsi. Bukti-bukti itu pasti salah. Pasti ada kesalahpahaman. Saya ini istrinya. Saya tau betul siapa suami saya. Pak polisi pasti salah orang. Saya mohon jangan tangkap suami saya. Kalau suami saya di penjara lalu bagaimana dengan nasib saya dan anak saya.
Tidak, tidak, tidak. Pokoknya saya tidak akan mengijinkan bapak menangkap suami saya. Silahkan bapak pergi. Suami saya tidak disini, saya usir bapak dari rumah saya. Saya bilang suami saya tidak disini. Sekarang juga bapak pergi. Bapak salah tangkap. Suami saya tidak bersalah apa-apa pak. Tolong jangan tangkap suami saya. Saya tegaskan lagi suami saya tidak mungkin korupsi”.

” Maaf bu, tidak ada yang bisa menghalangi kami untuk menangkap saudara Darno karena bukti-bukti telah menyudutkannya, dan surat penangkapan ini sudah cukup jelas. Kalau ibu ingin mengelakkannya tolong nanti bisa dijelaskan dikantor polisi. Yang jelas kami harus membawa saudara Darno. Kami tau Darno ada didalam kalau ibu tidak juga memanggil saudara Darno saya menggeledah rumah ibu. Minggir !!!! minggir !!!! ibu minggir !!!!
Darno, keluar kau jangan sembunyi, kami tau anda berada didalam rumah ini ayo keluar. Kamu tidak akan pernah bisa kabur. Dasar koruptor keluar kamu Darno. Koruptor seperti kamu harus ditangkap, (sambil mencari-vari pak Darno).
Lach ini dia orangnya, Angkat tangan (menunjukkan pistol). Whoy jangan bergerak atau saya akan menembakkan pistol ini ke tubuh anda. Hey jangan kabur diluar sudah dikepung banyak polisi. Jangan kabur kamu Darno. Hey Darno (mengejar-ngejar Darno) ”.

”Saya tidak bersalah. Saya tidak korupsi. kalian Polisi brengsek. Kalian Polisi bodoh. Kalian tidak berhak menangkap saya. Saya itu tidak bersalah. Kenapa saya dikepung seperti ini. Lagi pula kalau saya korupsi memang kenapa. Kenapa Cuma saya yang di tangkap padahal masih banyak pejabat tinggi di Indonesia yang korupsi tapi masih berkeliaran seenaknya. Kalian Polisi macam apa ini. Sungguh tidak adil, benar-benar tidak adil. Didunia ini tidak ada yang tidak korupsi. Apalagi di Indonesia merupakan negara peringkat ke empat seluruh dunia tingkat korupsinya. Sudahlah wahai kalian polisi-polisi kalian tidak usah munafik. Kalian juga korupsi kan. Minggir.........minggirr......saya kaburrrrrrrr (sambil berlari berusaha kabur) ”.

”Dasar Darno kurang ajar. Kamu sudah menjatuhkan nama baik polisi. Tidak semua polisi seperti itu. Omonganmu benar-benar keterlaluan. Ha.....ha.....ha....kamu tridak akan pernah bisa kabur Darno. Diluar sudah dikepung pasukan 227.
Ayo cepat kita keluar dari rumah ini. Ayo jalan menuju mobil dan kamu akan saya bawa ke kantor polisi.
Hey....ibu...ibu...ibu Darno. Minggir kamu jangan coba-coba menghalangiku untuk menangkap Darno (mendorong istri darno). Ayo jalan Darno (sambil menggelandang Darno) ”.

”Tolong, tolong jangan tangkap suami saya. Saya sayang sama suami saya. Saya tidak mau berpisah dengannya. Saya tidak mau dia ditangkap. Pak Polisi jangan tangkap suami saya (duduk dengan menangis).
Ya Tuhan kenapa semua ini harus terjadi dengan suami saya. Kenapa Engkau berikan cobaan ini. Ternyata selama ini firsat saya benar. Pantesan saja firasat saya selalu mengatakan bahwa suami saya korupsi dan akan terjadi sesuatu yang buruk. Kenapa firasat saya harus benar-benar terjadi.
Owh Tuhan apa yang harus saya lakukan. Saya tau saya harus sabar. Syaya harus kuat. Meski tanpa suami saya, saya harus bisa membesarkan Jessica. Ooohhhhh Bapak, bapak, bapak kenapa bapak korupsi. Padahal ibu selalu berpesan kepada Bapak jangan pernah korupsi. Mendimgan hidup sederhana daripada akhirnya harus seperti ini”.

BABAK 7
Begitulah yang dilakukan Marni, istri pak Darno. Dia tidak berhasil menghalangi polisi agar tidak menangkap suaminya. Polisi itu tetap membawa pak Darno. Kemudian tiba-tiba Jessica sang anak terbangun dari tidur dan melihat semuanya bahwa sang ayah telah ditangkap polisi. Karena kenyataannya selama ini kekayaan ayahnya dari hasil korupsi. Jessica keget sekali dan shock berat.

” Apa yang terjadi ibu, Ada apa ribut-ribut. Bapak tertangkap polisi karena kasus korupsi dan sebentar lagi kita akan diusir dari rumah ini. Tidak, ini tidak mungkin. Tidak......tidak (berteriak sambil memegang kepala).
Ibu bercandakan , Hahh beneran, arrrrrrrghhhh bapakkk.
Hi....hi...hi....bapak itu tidak mungkin ditangkap polisi dan kita akan jadi miskin mendadak buu Owh no.....bapak ku....bapaakkkkk...”




”Sudahlah nak, kita harus bisa terima kenyataan ini. Kita harus bisa hadapi semua ini sama-sama. Ibu yakin kita pasti bisa. Bisa akan bekerja keras demi kamu nak. Demi mewujudkan cita-citamu nak. Ibu akan menjadi ibu sekaligus menjadi bapak buat kamu nak. Ibu sudah tidak punya siapa siapa lagi selain kamu nak. Kamu harus kuat nak. Anakku Jessica tercinta, anak kesayangan ibu. Kita harus bisa yaa nak menghadapi ini semua. Kita pasti bisa melalui cobaan ini. Kamu gak boleh sedih. Kamu gak boleh nangis. Ibu akan selalu berdiri dibelakangmu nak.”

BABAK 8
            Sang ibu berusaha utuk menasehati Jessica. Namun apa daya tiba-tiba Jessica duduk terdiam. Dan berteriak histeris. Jessica pun menjadi gila mendadak. Dia tidak bisa menerima kenyataan kalau bapaknya telah ditangkap polisi karena kasus korupsi dan otomatis sekarang menjadi miskin mendadak. Jessica menjadi gila . Bicaranya tidak karuan. Tidak nyambung. Ngelantur kesana kemari.

”Tidak, ini tidak mungkin. Tidak......tidak (berteriak sambil memegang kepala). arrrrrrrghhhh bapakkk. Bapak itu tidak mungkin ditangkap polisi dan aku tidak akan mungkin jadi miskin mendadak owh no.....bapak ku...bapakku bapakku bapakku dan bapakku. Kenapa.bapakku ganteng sekali yaa..hhahhha... eh tapi kenapa bapak tinggalkan kami. Hhihihih... (bernyanyi),
Bapakku nakal saiki
Saben dino ngloro ati
Ora tau mbanjani
Tak sogok tak gosok
Joss joss joss



Hu...hu...hu...bapak. Bapak kemana. Kenapa bapak tinggalin Jessika. Eh penonton kamu ngumpetin bapakku tah. Ayo kembaliin bapakku. Eh gak ding, bapak itu aku umpetin di sakuku. Hhehehe.. Bapaaakkkk. (bernyanyi lagi),
Bapak oh bapak
Aku ingin pulang
Kurindu padamu
Jangan tinggalkan aku.

” Anakku.....anakku ....sadar nak....kenapa kamu jadi gila gini. Kita harus kuat nak. Seandainya bapak tidak korupsi dan waktu bisa diulang kembali, pasti bapakmu tidak akan ditangkap polisi. Dan kamu tidak akan jadi gila gini. Ini semua gara-gara bapakmu korupsi nduk. Kamu yang jadi korban. Ibu tahu ibu bisa measakan kamu pasti shock kaget berat tidak bisa menerima kenyataan sehingga kamu jadi gila. Jessica anakku maafin ibu, ibu tidak bisa menjaga keluarga ini. Kalau saja kita bisa seperti dulu hidup sederhana saja ”.

”Xixixixixi.........ibu kok nangis. iih ibu lucu, ibu lucu banget....hahahaha. Ibuku lucu kaya badut. Ibuku lucu, lucu kaya kamu. Kayak kamu penonton. Heh siapa suruh tertawa, hu....hu.....hu....Tapi Jessica sedih, Jessica pengen nangis. Jessica kagen sama bapak. Bapak kok gak pulang-pulang yaa.....Jessica kangen sama bapak Jessica tuch sayaaaang banget sama bapak. Jessica rindu sama bapak.
Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh ku ingin kau tau aku rindu
Setengan mati kepadamu
Hahaha tapi bohong ding.
Aku rindu setengah modarr kepadamu
Sungguh ku rindu
Aku rindu setengah mampus kepadamu
Mampus kamu, mampus, mampus
Pus....pus.....pus.....(sambil menginjak-nginjak topinya)
Hhahaha mampus loch
Rambutku kok gatel yaa......iih bau lagi. Horre........aku belum mandi, Aku belum keramas. Oiya aku mau buka baju acchhh. Buka baju, xixixixi. Boleh buka baju disini gak penonton. Aku benciii akuuu sebelll akuu marahh akuu sedihh. Tapi itu semua bo’ong. Akuu ingin tertawa. Hhahhahahhaa..... Horeee bapakku ditangkap polisi. Horeeee ihiiirrrrr cuitt cuiittt. Hhahhah... Akuu bahagia. Aku benar-benar bahagia melihat bapak ditangkap polosi. Xixixi.”



5 komentar:

  1. wkwkwkwk saya jadi terinspirasi buat bikin drama kaya gini

    BalasHapus
  2. @engyund_ hhehe siiphh... SEMANGAT... Selamat Menulis dan Berkarya...

    BalasHapus
  3. Ka cara menulis naskah monolog kaya gitu gimana ka

    BalasHapus
  4. keren... tapi terlalu panjang..
    izn copas kk..:)

    BalasHapus
  5. Kaka ijin save ya naskahnya

    BalasHapus