welcome

Hai hai hai ...
Blog ini adalah blog yang berisi hal-hal seputar pendidikan, kebahasaan, kesusastraan, percintaan dan umum...

Selamat datang di blog saya ...
Selamat membaca tulisan-tulisan saya ...
Semoga menggugah selera ...
Selera Anda adalah inspirasi saya ...


Oh ya jangan lupa silahkan kunjungi pula akun saya yang lain :
*Twitter https://twitter.com/misy_2014
*Email http://profile.yahoo.com/AKCYPOGQN3Q6NZG52KVHGINC6E/
*Linked in : https://id.linkedin.com/pub/anita-misriyah-missy/a4/9b5/31a
*Ask.fm http://ask.fm/mis_missy
*Skype : anita.misriyah1
*Instagram : anita_misriyah & mici_shoppy
*Line : Missy
*WA : 085 740 276 227


Thank you all ... ^,^

Senin, 31 Oktober 2011

Analisis Puisi


ANALISIS PUISI
Ditulis untuk memenuhi salah satu tugas individu
Mata Kuliah : Pembelajaran Apresiasi Puisi
Dosen Pengampu : Prasetyo, M.Pd.



 









Oleh :
Nama : Anita Misriyah
NPM : 08410204
    Kelas : IV E
                                                           

IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2010




Tugas : Menganalisis sebuah puisi dari buku Memahami Puisi Karya Drs. Murywantobroto, M.Hum.

Matahari Sudah Tua
Waktu langit mulai suram
Nelayan telah berhenti menjala
dan di pinggir kampong perempuan-perempuan
dengan bayi dipangku
bercerita tentang raja-raja yamg tumbang
dan api gunung yang tidak menyala

Penggembara asing yang terdampar di pulau bertanya :
Dari mana kita berasal, ke mana bakal pergi ?

Matahari sudah tua
Apa yang terjadi
Jika ia tenggelam di laut
Dan tak terbit lagi?

(Dan Kematian Makin Akrab, Subagio Sastrowardoyo)

Analisisnya :
1.    Memprosakan tiap puisi tiap bait menjadi sebuah paragraf narasi
v  Bait Pertama
Bait pertama menceritakan tentang ketika waktu mulai beranjak  malam hari. Saat langit mulai gelar. Nelayan telah berhennti berlayar. Dan di pinggir kampong yang  sedang memangku banyinya. Bercerita tentang raja-raja yag  tak lagi berkuasa. Kekuasaan yang runtuh. Seperti api gunung yang tidak lagi menyala. Artinya sebuah kekuasaan tidak lagi bejaya.



v  Bait kedua
Bait kedua menceritakan tentang keadaan pengembara asing yang seadang terdampar atau kesasar di suatu pulau tertentu kemudian bertanya kepada perempuan-perempuan di kampong itu  bertanya  tentang dari mana kita  berasal atau darimana kita  diciptakan dan  kemana bakal pergi. Tentu  saja  jawabannya  dari Tuhan kita diciptakan oleh Tuhan.

v  Bait ketiga
Bait ketiga menceritakan bahwa orang yang sudah lanjut usia. Apa yang akan terjadi  dengan orang yang sudah lanjut usia itu. Tak  akan tenggelam di laut dan tak  akan terbit lagi. Artinya orang yang sudah lanjut usia harus ingat dengan kematian karena semakin dengan kamatian. Karena apabila sudah meninggal tidak akan pernah hidup kembali.

2.     Simbol-simbol dalam puisi ‘’matahari sudah tua’’
1)   Langit mulai suram  à langit mulai  gelap waktu mulai beranjak malam hari.
2)    Raja-raja yang tumbang à raja-raja /penguasa yang tidak lagi berkuasa
Api gunung yang tidak menyala à kekuasan yang telah runtuh.

3.    Majas-majas dalam puisi ‘’matahari sudah tua’’
1)   Majas metafora
o  Matahari   yang sudah tua artinya manusia yang sudah mulai lanjut usia tak bisa berbuat berbuat apa-apa.
2)   Majas personifikasi
o  Jika ia tenggelam kerlaut dan  tak terbit lagi à ketika manusia telah meninggal dunia tidak akan pernah bisa menikamati hidup kembali.







4.    Amanat dalam puisi ’’matahari sudah tua’’ 
o  Apabila telah lanjut usiaà ingatlah pada kematian dan kekuasaan tidak akan  berjaya.
o  Jangan  selalu memikir duniawi. Karena ketika  kematian telah  menjemput-kekuasaan akan runtuh tak akan pernah dapat lagi  berkuasa.        




Tidak ada komentar:

Posting Komentar