welcome

Hai hai hai ...
Blog ini adalah blog yang berisi hal-hal seputar pendidikan, kebahasaan, kesusastraan, percintaan dan umum...

Selamat datang di blog saya ...
Selamat membaca tulisan-tulisan saya ...
Semoga menggugah selera ...
Selera Anda adalah inspirasi saya ...


Oh ya jangan lupa silahkan kunjungi pula akun saya yang lain :
*Twitter https://twitter.com/misy_2014
*Email http://profile.yahoo.com/AKCYPOGQN3Q6NZG52KVHGINC6E/
*Linked in : https://id.linkedin.com/pub/anita-misriyah-missy/a4/9b5/31a
*Ask.fm http://ask.fm/mis_missy
*Skype : anita.misriyah1
*Instagram : anita_misriyah & mici_shoppy
*Line : Missy
*WA : 085 740 276 227


Thank you all ... ^,^

Sabtu, 15 September 2012

Pecatur Yunior Kota Semarang Nuh Hakim Kian Bersinar di Tahun 2012


Pecatur Yunior Kota Semarang Nuh Hakim Kian Bersinar di Tahun 2012 (Dikutip dari Koran Harian Suara Merdeka)

Ingin Menjadi GM Termuda
 0
 
  0
image
GRANDMASTER (disingkat GM) adalah gelar tertinggi yang diberikan organisasi catur internasional (FIDE), yang dapat dicapai oleh seorang pecatur. Selain gelar "Juara Dunia", Grandmaster adalah gelar tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang pemain catur. Ini adalah gelar seumur hidup.
Itulah yang menjadi cita-cita dari pecatur Semarang Nuh Hakim.  Ya, bocah kelahuran 22 Juli 1998 ini berobsesi memecahkan rekor GM termuda Indonesia yang kini disandang Susanto Megaranto dengan meraih GM ketika berusian 18 tahun.
"Saya ingin seperti Susanto Megaranto atau melebihinya. Karena itu saya harus berlatih serius untuk mengembangkan kemampuan saya," kata anak bungsu tiga bersaudara pasangan Nursijo MN dan Amelia itu.
Belajar catur sejak usia lima tahun. Oleh ayahnya yang juga mantan pecatur PON Jateng itu, Nuh Hakim selalu dibimbing untuk belajar catur dengan benar. Bermula dari ajakan ayahnya mermain di klub catur Abanagn atau Medoho untuk latih tanding dengan para pemain senior dan prestasinya pun mencuat.
Tahun 2007, siswa SD Pungkuran ini meraih juara di kejuaraan Wali Kota Cup untuk kelompkm SD dan meraih emas dalam Popda SD se-Jateng. Kemudian tahun 2008, 2009, dan 2010 kembali meraih juara dalam kejuaraan setingkat Semarang. Hebatnya, pada kejurprov catur di Cilacap 2010, dia berhasil merebut dua emas, dua perak, dan tiga perunggu di kelompk U-13.
Tahun 2010, dia meraih perak dalam Popda tingkat Jateng sekaligus meraih tiket ke Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jakarta dan meraih medali perunggu. Berkat prestasi di O2SN itu, piagam pengharaggannhya ditukar uang senilai Rp 22 juta dari Kemendiknas.
Hingga sekarang, bocah kalem tersebut sudah mengoleksi 35 piala dan tujuh medali dengan rincian dua emas, dua perak, dan tiga perunggu  dengan total hadiah Rp 30 juta. Remaja yang tinggal di jalan Karkatau 8 No 8  ini pun mendapat besasiwa dari tahun 2009 hingga sekarang.
"Target terdekat saya meraih jura O2SN pertengahan tahun ini. Kejuaraan tersebut sebagai sasaran antara menuju kejuaraan pelajar ASEAN," katanya.

Minum Susu Setelah Bertanding
 
 
  
image
Nuh Hakim (suaramerdeka.com/Maulana Fahmi)

MENURUT 
sebagian orang, catur adalah olahraga yang membosankan. Hanya duduk dan menggerak-gerakkan bidak catur. Tidak mengeluarkan keringat atau lelah, seperti sepak bola, bola basket, bola voli, futsal, atletik, dan lainnya.
Anggapan tersebut tidaklah benar. Permainan yang menjalankan enam jenis bidak, yakni raja, menteri, gajah, kuda, benteng, dan pion adalah permainan mental yang cukup menguras energi dan pikiran. Tak pelak, setelah seorang atlet bertanding, butuh waktu istirahat sebelum kembali melanjutkan ke pertandingan selanjutnya.
Hal itulah yang dialami Nuh Hakim. Pecatur andalan Kota Semarang yang telah menorehkan beberapa prestasi. Salah satunya juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Nasional di Palembang Juli lalu. Dia memiliki kunci sukses untuk memenangi setiap pertandingan.
Pemuda kelahiran Semarang 22 Juli 1998 itu mengaku, bila mengikuti sebuah turnamen, pernah bertanding sebanyak delapan kali dalam setiap harinya. Mulai dari pagi hari hingga malam hari. Agar fisik dan pikiran tetap prima, siswa kelas VIII SMP 32 Semarang itu selalu menyiapkan susu.
Ya orang tua Nuh Hakim, yakni Noetsijo dan Amalia selalu membawakan susu saat sang putra bertanding. Susu sebanyak 500 mililiter itu diminum Nuh Hakim usai menjalani pertandingan. Begitulah seterusnya hingga penggemar nasi goreng itu mengakhiri petualangannya dalam sehari penuh.
"Selain minum susu, setelah bertanding biasanya saya tidur. Sehari sebelum pertandingan, saya juga memilih untuk memikirkan hal lain di luar catur. Dengan begitu saya dapat berkonsentrasi saat bertanding," papar pecatur dengan tinggi 155 sentimeter dan berat 35 kilogram itu.
Berbekal latihan rutin sejak umur enam tahun, Nuh Hakim telah menorehkan beberapa prestasi. Di antaranya juara tiga O2SN 2009, kemudian runner-up di event yang sama setahun kemudian. Dia berhasil menjadi juara dua pada Kejurda Jateng kelompok usia U-17, pada 2011.
Bila terealisasi, pemuda yang tinggal di Jalan Krakatau No VIII No 8 Semarang Timur, akan mewakili Merah Putih tampil di London Inggris dalam kejuaraan catur internasional akhir tahun ini. Karenanya, dia ingin terus berlatih demi dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Semarang Raih Dua Emas Turnamen Catur Pelajar Nasional
 
 
  
image
SEMARANG, suaramerdeka.com - Pecatur-pecatur Kota Semarang kembali unjuk gigi. Kali ini mereka tampil dominan pada Turnamen Catur Pelajar Nasional Utut Adianto di Purbalingga, akhir pekan lalu. Dua emas, dua perak dan satu perunggu berhasil dibawa pulang. Dua keping emas disumbangkan Nuh Hakim di kelas SMP putra, dan Shanti Nur Abidah (SMP putri).
Khusus Shanti, sebenarnya dia masih duduk di bangku SD. Namun peraih emas Kejurnas Catur 2011 lalu itu ingin mencari tantangan, dia menaikkan kelas yang diikuti. Hasilnya, tetap dapat meraih prestasi terbaik, sedangkan dua perak disumbangkan Deny Prayogo yang bertarung di kelas SD putra dan Aj Karim yang turun di kelas SMA open putra. Pecatur muda debutan asal Kota Lumpia, Rozak tak mau kalah. Dia menyumbangkan satu perunggu di kelas SD putra.
Atas dominasi itu, Kota ATLAS dinobatkan menjadi juara umum. Menyisihkan Jabar, Grobogan dan Salatiga yang masing-masing hanya mendapatkan satu emas. Kejuaraan catur pelajar itu sendiri diikuti oleh pecatur dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Ini adalah hasil yang luar biasa. Shanti dan Nuh Hakim memang kami targetkan untuk dapat menggondol emas. Namun, atlet-atlet yang lain pun tak mau kalah. Meski tak diunggulkan, mereka berjuang maksimal dan pulang membawa medali," papar pelatih sekaligus ofisial Semarang Imam Junaidi.
Dia mengungkapkan, sukses yang diraih tidak lain dari persiapan yang matang. Selain latihan yang rutin, para pecatur Semarang mengasah kemampuan dengan beruji coba di beberapa tempat. Dengan begitu mental bertanding menjadi lebih matang.
Imam menjelaskan, para atlet tersebut juga dipersiapkan menghadapi Porprov Banyumas 2013 mendatang. Turnamen di Purbalingga itu dijadikan ajang pemanasan para atlet Semarang. Rencananya, akan ada pemusatan latihan untuk mematangkan teknik dan taktik.
"Saya harap para pecatur tidak cepat berpuas diri dulu. Masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Mereka harus dapat meningkatkan prestasi atau paling tidak mempertahankannya," tambahnya.

Rabu, 12 September 2012

Pendekatan Pembelajaran PAIKEM


 Pendekatan Pembelajaran PAIKEM

1.        Pengertian Pendekatan PAIKEM
Pendekatan adalah seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, hakikat belajar bahasa dan hakikat mengajarkan bahasa. Pendekatan merupakan cara pandang, filsafat atau segala sesuatu yang diyakini kebenaranya, sehingga ingin diwujudkan (Ngatmini, 2010:73).
Pendekatan berada pada tingkat yang tertinggi, yang kemudian diturunkan atau dijabarkan dalam bentuk metode. Selanjutnya metode diturunkan dalam bentuk strategi atau tahap pelaksanaan pengajaran. Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati. Dikatakan bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan (Iskandarwassid, 2009:40). Jadi tiap pendekatan pembelajaran yang dipilih haruslah mengungkapkan berbagai realitas kehidupan yang sesuai dengan situasi kelas.
Pembelajaran, menunjuk pada proses yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya (Suprijono, 2011:x).
Aktif, berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung membangun pengetahuannya sendiri. Disatu sisi guru aktif; memberikan umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, mendiskusikan gagasan siswa. Disisi lain, siswa aktif; bertanya, mengemukakan gagasan, mendiskusikan gagasan orang lain dan gagasannya sendiri (Jauhar, 2011:156).
Inovatif, sebagai pembaharuan. Dipandang baru apabila metode dan sebagainya itu berbeda atau belum dilaksanakan oleh seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru bagi guru lain. Pembelajaran Inovatif dapat menyeimbangkan otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju kedalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi renovasi mental diantaranya membengun rasa percaya diri siswa. Misalnya software multimedia, microsoft power point merupakan dsalah satu alternatif (Jauhar, 2011:158).
Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem (Suprijono, 2011: x-xi).
Efektif, berarti berhasil guna. Jika mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Guru dan siswa diharapkan mempunyai pengalaman baru sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya. Untuk mengetahui keefektivan sebuah proses pembelajaran, maka setiap pada akhir pembelajaran perlu diadakan evaluasi berupa penilaian proses selain hasil belajar (Jauhar, 2011:163).
Menyenangkan, pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik. Perasaan yang mngasyikkan mengandung unsur inner motivation yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu. Tidak membuat siswa tegang (stress) dan ragu melakukan sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi (Jauhar, 2011:164).
Jadi PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.Selanjutnya PAIKEM dapat didefinisikan sebagai pendekatan pengajar yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Metode yang dapat digunakan misalnya ceramah plus, diskusi, demonstrasi, role play, dan simulasi.

2.        Peralihan yang Mendasari  PAIKEM
Pendapat Jauhar (2001:150) PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa perubahan atau peralihan berikut ini.
a.         Peralihan dari belajar perorangan/individual learning menuju belajar bersama/cooperative learning.
b.    Peralihan dari belajar dengan cara menghafal/rote learning ke belajar untuk memahami/learning for understanding.
c.       Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan/knowledge-transmitted ke bentuk interaktif, keterampilan proses dan pemecahan masalah.
d.        Peralihan paradigma dari guru mengajar ke siswa belajar.
e.    Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa.
Jadi simpulannya PAIKEM merupakan pendekatan pembelajaran yang berbasis pembelajaran bersama atau secara berkelompok. Guru hanya menjadi fasilitator, yang aktif adalah siswanya.Ada interaktif antara guru dengan siswa serta beralihnya evaluasi tradisional ke bentuk yang lebih mutakhir dan terkini.

3.        Karakteristik PAIKEM
Pendekatan PAIKEM mempunyai karakteristik atau sifat tertentu seperti yang diungkapkan Jauhar (2011:151) yaitu:
a.         berpusat pada siswa,
b.        belajar yang menyenangkan,
c.         belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu,
d.        belajar secara tuntas,
e.         belajar secara berkesinambungan, dan
f.         belajar sesuai masa sekarang.
Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ciri atau karakteristik PAIKEM segala aktivitas kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa, pembelajaran terasa menyenangkan sesuai masa sekarang, berkesinambungan dan dituntut belajar secara tuntas.          

4.        Cara Penerapan PAIKEM
Cara mengimplementasikan PAIKEM mencakup berbagai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel 2.1 beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan kemampuan guru yang bersesuaian (Jauhar, 2011:169-170).

 Tabel 2.1 Cara Penerapan PAIKEM
                                         
Kemampuan Guru
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya.
a.    Percobaan.
b.    Diskusi kelompok.
c.    Memecahkan masalah.
d.   Mencari informasi.
e.    Menulis laporan/cerita/puisi.
f.     Berkunjung keluar kelas.

Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam.
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan alat sebagai berikut.
a.    Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri.
b.    Gambar.
c.    Studi kasus.
d.   Nara sumber.
e.    Lingkungan.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Kegiatan siswa antara lain.
a. Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara.
b.     Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri.
c.     Menarik kesimpulan.
d.    Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.
e.  Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan.
Siswa melakukan hal-hal antara lain.
a.    Diskusi.
b.    Lebih banyak pertanyaan terbuka.
c.  Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri.

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
a.Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu).
b. Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
c.    Siswa diberi tugas perbaikan atau pengayaan.

Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.
a. Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
b.     Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari

Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus.




a.     Guru memantau kerja siswa.
b.     Guru memberikan umpan balik.



DAFTAR PUSTAKA

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Ngatmini, dkk. 2010. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP PGRI Press.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.