welcome

Hai hai hai ...
Blog ini adalah blog yang berisi hal-hal seputar pendidikan, kebahasaan, kesusastraan, percintaan dan umum...

Selamat datang di blog saya ...
Selamat membaca tulisan-tulisan saya ...
Semoga menggugah selera ...
Selera Anda adalah inspirasi saya ...


Oh ya jangan lupa silahkan kunjungi pula akun saya yang lain :
*Twitter https://twitter.com/misy_2014
*Email http://profile.yahoo.com/AKCYPOGQN3Q6NZG52KVHGINC6E/
*Linked in : https://id.linkedin.com/pub/anita-misriyah-missy/a4/9b5/31a
*Ask.fm http://ask.fm/mis_missy
*Skype : anita.misriyah1
*Instagram : anita_misriyah & mici_shoppy
*Line : Missy
*WA : 085 740 276 227


Thank you all ... ^,^

Selasa, 18 Desember 2012

Teori Pembelajaran


Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Perbedaan esensil istilah dengan pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, peserta didik belajar, sementara pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisasi lingkungan terjadinya pembelajaran (Suprijono, 2011:13).
Pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar (KBM)  bahasa Indonesia secara real di dalam kelas. Pembelajaran Bahasa Indonesia melibatkan guru, murid, buku pelajaran, media pengajaran, lingkungan sekolah dan situasi belajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi bidang kebahasaan, pemahaman, penikmatan karya sastra dan penggunaan bahasa. Ruang lingkup pembelajaran kebahasaan meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, kosakata/semantik/mengkaji makna. Serta ruang lingkup pembelajaran sastra melingkupi aspek apresiasi sastra dalam bentuk puisi, prosa dan drama (Parera, 1996:11).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa, guru hanya memfasilitasi. Pembelajaran adalah dialog interaktif antara guru dan siswa dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Teori tentang pembelajaraan secara lebih rinci meliputi pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, strategi  pembelajaran, materi ajar, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

1.        Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, hakikat belajar bahasa dan hakikat mengajarkan bahasa. Pendekatan merupakan cara pandang, filsafat atau segala sesuatu yang diyakini kebenaranya, sehingga ingin diwujudkan (Ngatmini, 2010:73). Jenis pendekatan pembelajaran sebagai berikut.
a.         Pendekatan Classrom Discussion (diskusi kelas) merupakan prosedur yang digunakan untuk mendorong pertukaran verbal diantara siswa-siswanya. Diskusi sebagai situasi yang guru dan siswa atau siswa dan siswa lainya saling bercakap-cakap dan berbagi ide dan pendapat (Ngatmini, 2010:80).
b.        Pendekatan CTL (contextual teaching and learning) sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya (Ngatmini, 2010:10).
c.         Pendekatan Inovatif yakni manurut Mulyono (Ngatmini, 2010:83) bahwa pembelajaran dengan memperkenalkan sesuatu yang baru/kreasi baru. Berupaya memperbaiki pembelajaran sebelumnya yang kurang memuaskan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa.
d.        Pendekatan PAIKEM ialah pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Jauhar, 2011:150).

2.        Model Pembelajaran
Suatu model pembelajaran dapat diartikan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Dari pendapat Arends (dalam Suprijono, 2011:46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan termasuk di dalam tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Macam-macam model pembelajaran sebagai berikut.
a.         Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran Langsung (direct instruction) banyak diilhami oleh teori belajar social yang juga sering disebut belajar melalui observasi. Dasar pembelajaran ini adalah model tingkah laku. Siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya (Jauhar, 2011:45).
b.        Model Pembelajaran Kooperatif
Merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivis. Strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang kemampuannya berbeda. Setiap anggota saling bekerja sama (Jauhar, 2011:52).
c.         Model Pembelajaran Inkuiri/Penemuan
Inti dari pembelajaran inkuiri yaitu proses yang berpusat pada siswa, berarti ikut serta, mengajukan pertanyaan, mencari informasi dan melakukan penyelidikan. Ini berbasis proyek (Jauhar, 2011:64-65).
d.        Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran ini berpusat pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan dialog (Jauhar, 2011:86).

3.        Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Greka, metha dan hodos. Metha artinya melalui atau meliwati, hodos berati cara atau jalan. Metode diartikan sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ngatmini. 2010:94). Metode ini berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyajikan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Jenis-jenis metode pembelajaran meliputi.
a.         Metode ceramah, ialah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan namun hanya terjadi dalam hubungan satu arah (one way communication).
b.        Metode demonstrasi, ialah metode mengajar dengan cara memperlihatkan atau memperagakan sesuatu proses (barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan) pada seluruh kelompok anak.
c.         Metode eksperimen, ialah metode pembelajaran dengan cara guru dan siswa bersama-sama mengerjakan sesuatu. Siswa dibimbing guru mengerjakan suatu percobaan. Anak akan dilatih berpikir ilmiah. Harus dipersiapkan pula alat dan bahan serta membandingkn hasil eksperimen.
d.        Metode resitasi (pemberian tugas), ialah cara guru memberikan tugas kepada siswa dengan tujuan dan petunjuk yang jelas. Guna untuk latihan siswa dan rasa tanggung jawab untuk mandiri.
e.         Metode karyawisata, ialah suatu cara yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak-anak mengunjungi tempat tertentu dengan maksud belajar. Guna memperluas cakrawala, wawasan tentang alam.
f.         Metode kerja kelompok, ialah cara ini dipilih untuk memupuk kegotongroyongan antarsiswa. Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab tersendiri guna mencapai tujuan pembelajaran.

4.        Strategi Pembelajaran
Secara harfiah berati tipu muslihat untuk mencapai suatu maksud. Menurut Ely (dalam Ngatmini, 2010:73) strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi ajar dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Macam strategi pembelajaran sebagai berikut.
a.         Strategi Pembelajaran Aktif  dengan Siswa
Sebagai strategi yang menerik jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain, guru hanya sebagai fasilitator (Ngatmini, 2010:87).
b.        Strategi Berpasangan
Suatu strategi yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap dapat diajarkan dengan stragi ini dengan cacatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang diajarjan terlebih dahulu, sehingga masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Ngatmini, 2010:88).
c.         Strategi Pembelajaran Sinergis
Suatu strategi yang mengabungkan dua cara belajar yang berdeda. Stragi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berdeda dengan membandingkan cacatan (Ngatmini, 2010:89).
d.        Strategi Teks Acak
Merupakan strategi pembelajaran dengan menghadirkan teks yang diacak untuk memahami materi yang ada pada teks tersebut. Teks acak dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa, seperti membaca pemahaman atau berbicara. Dalam hal ini lebih memungkinkan aktifitas siswa atau mahasiswa (Ngatmini, 2010:89).
e.         Strategi Listening Team
Diawali dengan pemaparan materi oleh guru. Selanjutnya guru membegi peserta didik menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok penanya, kelompok kedua dan ketiga adalah kelompok penjawab. Namun kelompok kedua dan ketiga dituntut untuk menjawab pertanyaan dengan perspektif yang berbeda. Lalu kelompok keempat adalah kelompok pembuat kesimpulan (Suprijono, 2011:96).
f.         Strategi Team Quiz
Strategi pembelajaran ini dimulai dengan membagi siswa menjadi 3 kelompok yaitu A, B, C. Kelompok A sebagai penanya, kelompok B sebagai penjawab, kelompok C sebagai pelempar atau penentang. Ketika kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok B, kelompok B menjawabnya. Apabila kelompok B tidak dapat menjawabnya dilempar ke kelompok C. dan apabila kelompok B sudah dapat menjawabnya, kelompok C boleh menentangnya atau membrikan sanggahannya. Setelah selesai, tahap selanjutnya bergilir lakukan seperti proses kelompok A, yakni kelompok B sebagai Penanya, kelompok C sebagai penjawab, dan kelompok A sebagai pelempar dan seterusnya (Suprijono, 2011:114).
g.        Group Investigation
Pembelajaran dengan group investigation dimulai dengan pembagian kelompok. Setiap kelompok berdiskusi untuk memecahkan permasalahan tertentu. Aktivitas tersebut dimulai mengumpulkan data, analisis, sintesis hingga menari kesimpulan. Langkah selanjutnya presentasi oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan objektifikasi pengetahuan yang telah dibangun oleh suatu kelompok. Jadi dari berbagai perspektif jawaban yang berbeda dapat ditarik kesimpulan bahwa diakhir pembelajaran guru membuat klarifikasi jika ada pokok materi yang salah dan siswa belum jelas (Suprijono, 2011:93).
                                                                                                             
5.        Materi Ajar
Bahan merupakan inti atau pokok materi. Bahan pelajaran hendaknya sebagai gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap, bahan sebagai dasar kegiatan belajar siswa. Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi ajar (Ngatmini, 2010:121-123) yakni relevansi artinya kesesuaian, konsisten artinya keajegan, adequacy artinya kecukupan. Jenis-jenis materi ajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a.          Fakta yaitu segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa, sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
b.          Komponen yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti atau isi dan sebagainya.
c.          Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradikma, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
d.          Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan sustu aktivitas dan kronologi suatu sistem.
e.          Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja.

6.        Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medium  berati perantara. Media merupakan segala sesuatu yang membawa pesan atau informasi dari suatu sumber untuk disampakan kepada penerima (Ngatmini, 2010:104). Dengan kata lain media sebagai perantara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran, seperti buku, video, suara guru dan lain-lain. Jenis media pembelajaran antara lain.
a.         Media visual, media ini dapat dibedakan sebagai berikut.
1)   Media yang tidak diproyeksikan: buku teks, modul, foto, dan bagan.
2)   Media yang diproyeksikan: transparan , slide, TV, dan alat OHP.
b.        Media audio: kaset, recorder, dan lain-lain.
c.         Media audio visual: TV, VCD, dan DVD.
d.        Media berbasis komputer: multi media pembelajaran interaktif (CAL /central audio visual intractive).
e.         Multimedia kit: media pembelajaran yang lengkap atau komplit/satu set media.

7.        Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah satu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system pengajaran. Sasaran evaluasi adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor. Sementara itu alat evaluasi tidak selalu diwujudkan dalam bentuk tes namun juga nontes. Jenis tes berupa liasan atau tertulis, sedangkan bentuk tesnya meliputi tes objektif dan subjektif (esai). Bentuk objektif berupa benar/salah, menjodohkan, pilihan ganda, mengurutkan, melengkapkan. Bentuk subjektif (esai) berupa uraian bebas yakni pertanyaan dengan jawaban teruarai menuntut penalaran. (Ngatmini, 2010:127-130).


DAFTAR PUSTAKA

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 
Ngatmini, dkk. 2010. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP PGRI Press.
Parera, Josh Daniel. 1996. Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar