NAMA : Anita Misriyah
NPM : 0841024
Kelas : 5j / PBSI
LINGUISTIK BERDASARKAN ALIRAN/TEORI YANG MENDASARI :
1. Linguistik Srtuktural
Linguistik strukturalis berusaha mendiskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu.
v Ferdinan de Saussure (1857-1913)
Dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasar pada pandangan- pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale. Buku tersebut memuat pandangan mengenai konsep : (1) telaah sinkronik dan diakronik, (2) perbedaan langue dan parole, (perbedaan signifiant dan signifie, dan (4) hubungan sintagmatik dan paradigmatik.
v Aliran Praha
Terbentuk pada tahun 1926 yang diperkarsai oleh Vilem Mathesius (1882-1945).Dalam bidang fonologi, aliran Praha merupakan yang pertama kali membedakan dengantegas akan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari bunyi-bunyi itu sendiri, sedangkan fonologi mepelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu sistem.
v Aliran Glosematik
Lahir di Denmark, tokohnya, antara lain, Louis Hjemslev (1899-1965),dia terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari ilmu lain dengan peralatan, metodologis dan terminologis. Sejalan dengan pendapat Saussure, Hjemslev menganggap bahasa sebagai sistem hubungan dan mengakui adanya hubungn sintagmatik dan hubungn paradigmatik.
v Aliran Tagmemik
Aliran ini dipelopori oleh Kenneth L.Pike seorang tokoh dari Summer Institute of Linguistics. Aliran ini bersifat strukturalis dan antropologis. Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem. yang disebut dengan tagmem adalah kolerasi antara fungsi gramatikal dan slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling di pertemukan untuk mengisi slot tersebut.
2. Linguistik Transformasional
Dunia ilmu, termasuk linguistik merupakan kegiatan yang dinamis; berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki. Perubahan total terjadi dengan lahirnya linguistik transformasional yang mempunyai pendekatan dan cara yang berbeda dengan linguistik struktural.
Tata bahasa Transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntactic Structure pad tahun 1957. Setiap tata bahasa dari suatu bahasa menurut Noam Chomsky adalah merupakan teori dari bahasa itu sendiri dan tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat, yaitu :
(1) Kalimat yang dihasilkan harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut.
(2) Tata bahasanya harus dibentuk sedemikian rupa tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja dan harus sejajar dengn teori linguistik. Chomsky membedakan adanya kemampuan (competence) dan perbuatan berbahasa (performance). Kemampuan merupakan pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasanya; sedangkan perbuatan bahasa adalah pemakaian bahasa itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya.
.
3. Linguistik Pragmatik
Yaitu pembahasan tentang makna membawa kita pada pentingnya semantik, yaitu tataran linguistik yang mengkaji hubungan antara bentuk-bentuk linguistik (linguistic forms) dan entitas yang terdapat di luar bahasa, dalam analisis bahasa. Berdasarkan truth conditional semantics, untuk dapat dinyatakan benar, sebuah pernyataan harus dapat diverifikasi secara empiris atau harus bersifat analitis. Selanjutnya, untuk melihat pentingnya pragmatik dalam linguistik, Menurut Leech (dalam Eelen 2001: 6) perbedaan antara semantik dan pragmatik pada, pertama, semantik mengkaji makna (sense) kalimat yang bersifat abstrak dan logis, sedangkan pragmatik mengkaji hubungan antara makna ujaran dan daya (force) pragmatiknya; dan kedua, semantik terikat pada kaidah (rule-governed), sedangkan pragmatik terikat pada prinsip (principle-governed). Tentang perbedaan yang pertama, meskipun makna dan daya adalah dua hal yang berbeda, keduanya tidak dapat benar-benar dipisahkan, sebab daya mencakup juga makna.
Dengan kata lain, semantik mengkaji makna ujaran yang dituturkan, sedangkan pragmatik mengkaji makna ujaran yang terkomunikasikan atau dikomunikasikan. Selanjutnya, kaidah berbeda dengan prinsip berdasarkan sifatnya. Kaidah bersifat deskriptif, absolut atau bersifat mutlak, dan memiliki batasan yang jelas dengan kaidah lainnya, sedangkan prinsip bersifat normatif atau dapat diaplikasikan secara relatif, dapat bertentangan dengan prinsip lain, dan memiliki batasan yang bersinggungan dengan prinsip lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar