welcome

Hai hai hai ...
Blog ini adalah blog yang berisi hal-hal seputar pendidikan, kebahasaan, kesusastraan, percintaan dan umum...

Selamat datang di blog saya ...
Selamat membaca tulisan-tulisan saya ...
Semoga menggugah selera ...
Selera Anda adalah inspirasi saya ...


Oh ya jangan lupa silahkan kunjungi pula akun saya yang lain :
*Twitter https://twitter.com/misy_2014
*Email http://profile.yahoo.com/AKCYPOGQN3Q6NZG52KVHGINC6E/
*Linked in : https://id.linkedin.com/pub/anita-misriyah-missy/a4/9b5/31a
*Ask.fm http://ask.fm/mis_missy
*Skype : anita.misriyah1
*Instagram : anita_misriyah & mici_shoppy
*Line : Missy
*WA : 085 740 276 227


Thank you all ... ^,^

Kamis, 04 Agustus 2016

TIGA TAHUN BERSAMA TANPA RESTU ORANGTUA.

Tiga tahun bersama tanpa restu orangtua. Apakah Anda pernah mengalaminya??
Berikut simak tulisan yang mungkin bisa mewakili perasaan Anda..
----------------------------------------------------------------

Tiga tahun bukan waktu yang singkat dan mudah untuk mempertahankan sebuah hubungan.
Kebersamaan kami begitu indah bahkan diwarnai dengan hubungan jarak jauhpun, tapi kami tetap bisa saling setia . Meskipun tak pelak diwarnai dengan pertengkaran, cinta itu senantiasa menyala berkobar, tak pernah padam.
Bahkan hubungan yang awalnya ditentang orangtua, tetap kami jalani. Kami belajar bersabar agar kelak kami mendapat restu. Kami selalu berdoa kelak bisa bersatu.
Seiring waktu berlalu ada kesempatan kedua untuk kami, ada udara segar yang mengisyaratkan bahwa kami telah mendapatkan lampu kuning dari kedua orangtua, walau belum lampu hijau. Kami mulai merasakan harapan itu ada, jelas-jelas ada. Kami merasa begitu bahagia.
Kamipun kembali berkunjung ke rumah orangtua masing-masing untuk bisa saling mengenal. Kami mulai kembali semuanya dari awal.
Tepat beberapa bulan yang lalu terjadi pertemuan keluarga. Dunia terasa tersenyum bahagia. Perjuangan & pengorbanan kami rasanya tiada guna karena seteguk kbhgiaan yang berhasil kami raih .
Harapan & asa itu semakin tinggi . Cinta kamipun semakin dalam, rasanya tidak bisa dipisahkan lagi oleh apapun. Rencana pernikahanpun mulai kami rencanakan berdua.
Namun....
Semua berubah ketika ada sebuah pesan yang menyebutkan hubungan kami tidak bisa diteruskan karena ada pertimbangan orangtua kami. Kamipun terpaksa harus berpisah .
Yaa, perpisahan yang bener-bener tidak kami inginkan. Perpisahan yang benar-benar berat bagi kami.
Tapi apa daya cinta sudah tidak bisa dilanjutkan..
Tuhan.....,
Benarkah restu orangtua adalah restu-Mu?
Bagaimana kami menjalani hari esok bukankah kami saling mencintai?
Bukankah cinta adalah anugerah dari-Mu?
Bagaimana kami bisa saling melupakan?
Setiap kenangan itu kini menjadi linangan air mata.
Tuhan....,
Jika takdir memang bukan milik kami,
Tolong kuatkan kami,
Tapi...,
Jika memang takdir milik kami,
Biarkan kami saling mencintai di kehidupan yang akan datang...
Entah itu kapan...
-- Bersambung --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar