welcome

Hai hai hai ...
Blog ini adalah blog yang berisi hal-hal seputar pendidikan, kebahasaan, kesusastraan, percintaan dan umum...

Selamat datang di blog saya ...
Selamat membaca tulisan-tulisan saya ...
Semoga menggugah selera ...
Selera Anda adalah inspirasi saya ...


Oh ya jangan lupa silahkan kunjungi pula akun saya yang lain :
*Twitter https://twitter.com/misy_2014
*Email http://profile.yahoo.com/AKCYPOGQN3Q6NZG52KVHGINC6E/
*Linked in : https://id.linkedin.com/pub/anita-misriyah-missy/a4/9b5/31a
*Ask.fm http://ask.fm/mis_missy
*Skype : anita.misriyah1
*Instagram : anita_misriyah & mici_shoppy
*Line : Missy
*WA : 085 740 276 227


Thank you all ... ^,^

Rabu, 12 September 2012

Pendekatan Pembelajaran PAIKEM


 Pendekatan Pembelajaran PAIKEM

1.        Pengertian Pendekatan PAIKEM
Pendekatan adalah seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, hakikat belajar bahasa dan hakikat mengajarkan bahasa. Pendekatan merupakan cara pandang, filsafat atau segala sesuatu yang diyakini kebenaranya, sehingga ingin diwujudkan (Ngatmini, 2010:73).
Pendekatan berada pada tingkat yang tertinggi, yang kemudian diturunkan atau dijabarkan dalam bentuk metode. Selanjutnya metode diturunkan dalam bentuk strategi atau tahap pelaksanaan pengajaran. Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati. Dikatakan bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan (Iskandarwassid, 2009:40). Jadi tiap pendekatan pembelajaran yang dipilih haruslah mengungkapkan berbagai realitas kehidupan yang sesuai dengan situasi kelas.
Pembelajaran, menunjuk pada proses yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya (Suprijono, 2011:x).
Aktif, berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung membangun pengetahuannya sendiri. Disatu sisi guru aktif; memberikan umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, mendiskusikan gagasan siswa. Disisi lain, siswa aktif; bertanya, mengemukakan gagasan, mendiskusikan gagasan orang lain dan gagasannya sendiri (Jauhar, 2011:156).
Inovatif, sebagai pembaharuan. Dipandang baru apabila metode dan sebagainya itu berbeda atau belum dilaksanakan oleh seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru bagi guru lain. Pembelajaran Inovatif dapat menyeimbangkan otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju kedalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi renovasi mental diantaranya membengun rasa percaya diri siswa. Misalnya software multimedia, microsoft power point merupakan dsalah satu alternatif (Jauhar, 2011:158).
Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem (Suprijono, 2011: x-xi).
Efektif, berarti berhasil guna. Jika mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Guru dan siswa diharapkan mempunyai pengalaman baru sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya. Untuk mengetahui keefektivan sebuah proses pembelajaran, maka setiap pada akhir pembelajaran perlu diadakan evaluasi berupa penilaian proses selain hasil belajar (Jauhar, 2011:163).
Menyenangkan, pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik. Perasaan yang mngasyikkan mengandung unsur inner motivation yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu. Tidak membuat siswa tegang (stress) dan ragu melakukan sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi (Jauhar, 2011:164).
Jadi PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.Selanjutnya PAIKEM dapat didefinisikan sebagai pendekatan pengajar yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Metode yang dapat digunakan misalnya ceramah plus, diskusi, demonstrasi, role play, dan simulasi.

2.        Peralihan yang Mendasari  PAIKEM
Pendapat Jauhar (2001:150) PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa perubahan atau peralihan berikut ini.
a.         Peralihan dari belajar perorangan/individual learning menuju belajar bersama/cooperative learning.
b.    Peralihan dari belajar dengan cara menghafal/rote learning ke belajar untuk memahami/learning for understanding.
c.       Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan/knowledge-transmitted ke bentuk interaktif, keterampilan proses dan pemecahan masalah.
d.        Peralihan paradigma dari guru mengajar ke siswa belajar.
e.    Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa.
Jadi simpulannya PAIKEM merupakan pendekatan pembelajaran yang berbasis pembelajaran bersama atau secara berkelompok. Guru hanya menjadi fasilitator, yang aktif adalah siswanya.Ada interaktif antara guru dengan siswa serta beralihnya evaluasi tradisional ke bentuk yang lebih mutakhir dan terkini.

3.        Karakteristik PAIKEM
Pendekatan PAIKEM mempunyai karakteristik atau sifat tertentu seperti yang diungkapkan Jauhar (2011:151) yaitu:
a.         berpusat pada siswa,
b.        belajar yang menyenangkan,
c.         belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu,
d.        belajar secara tuntas,
e.         belajar secara berkesinambungan, dan
f.         belajar sesuai masa sekarang.
Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ciri atau karakteristik PAIKEM segala aktivitas kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa, pembelajaran terasa menyenangkan sesuai masa sekarang, berkesinambungan dan dituntut belajar secara tuntas.          

4.        Cara Penerapan PAIKEM
Cara mengimplementasikan PAIKEM mencakup berbagai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel 2.1 beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan kemampuan guru yang bersesuaian (Jauhar, 2011:169-170).

 Tabel 2.1 Cara Penerapan PAIKEM
                                         
Kemampuan Guru
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya.
a.    Percobaan.
b.    Diskusi kelompok.
c.    Memecahkan masalah.
d.   Mencari informasi.
e.    Menulis laporan/cerita/puisi.
f.     Berkunjung keluar kelas.

Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam.
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan alat sebagai berikut.
a.    Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri.
b.    Gambar.
c.    Studi kasus.
d.   Nara sumber.
e.    Lingkungan.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Kegiatan siswa antara lain.
a. Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara.
b.     Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri.
c.     Menarik kesimpulan.
d.    Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.
e.  Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan.
Siswa melakukan hal-hal antara lain.
a.    Diskusi.
b.    Lebih banyak pertanyaan terbuka.
c.  Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri.

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
a.Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu).
b. Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
c.    Siswa diberi tugas perbaikan atau pengayaan.

Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.
a. Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
b.     Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari

Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus.




a.     Guru memantau kerja siswa.
b.     Guru memberikan umpan balik.



DAFTAR PUSTAKA

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Ngatmini, dkk. 2010. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP PGRI Press.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar