PEMBELAJARAN
MENULIS PUISI UNTUK MENGURANGI STRES PADA SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER GENAP
KARYA
TULIS ILMIAH
Ditulis Guna Mengikuti Seleksi Pemilihan
Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Tingkat Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) PGRI Samarang
Tahun
2010/2011
Oleh :
Anita Misriyah
NPM 08410204
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan oleh Wakil Rektor
III IKIP PGRI Semarang pada :
Hari
: Rabu
Tanggal : 2 Maret 2011
Mengetahui,
Wakil Rektor III Dosen Pembimbing
Drs. Supriyono.P.S., M.Hum. Arisul Ulumuddin, S.Pd.
NIP 196005221988031001 NPP
108701307
PRAKATA
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas bimbingan
dosen Arisul Ulumuddin, S.Pd. sehingga penulis dapat membuat karya tulis ilmiah
ini dengan judul “Pembelajaran Menulis Puisi untuk Mengurangi Stres pada
Siswa SMP Kelas VIII Semester Genap”. Karya Tulis ini penulis susun guna
mengikuti Seleksi Mawapres Tingkat IKIP PGRI Ssemarang Tahun 2010/2011.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah
berusaha untuk mencapai hasil yang sempurna, Penulis telah mendapatkan masukan,
saran, bimbingan,motivasi, dan nasihat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pda kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Drs. Supriyono.P.S., M.Hum. selaku Wakil
Rektor III yang telah mengesahkan karya tulis ilmiah ini.
2.
Drs. Harjito, M.Hum selaku Ketua Jurusan
Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pengarahan
atas karya tulis ilmiah ini.
3.
Dosen Arisul Ulumuddin, S.Pd. yang telah
memberikan petunjuk atas penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4.
Teman-teman kelas 6 E yang telah
mendukung penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi
para pembaca terhormat.
Semarang,
2 Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
LEMBAR
PENGESAHAN
PRAKATA
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Penegasan Istilah
F. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Puisi
B. Prinsip Dasar Pembelajaran
Menulis Puisi
C. Definisi Stres
D. Faktor Penyebab Stres dan Cara
Mengatasinya pada Siswa
E. Akibat dari Stres
BAB III METODE PENELITIAN
A. Latar Alamiah
B. Analisis
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hubungan
Pembelajaran Menulis Puisi dengan Mengurangi Stres pada Siswa SMP Kelas VIII
Semester Genap
B. Pembelajaran
Menulis Puisi untuk Mengurangi Stres pada Siswa SMP kelas VIII semester genap
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Adapun yang
melatar belakangi penulis dalam memilih judul “Pembelajaran Menulis Puisi untuk Mengurangi Stres Pada
Siswa SMP Kelas VIII Semester Genap” yaitu melalui pembelajaran menulis puisi dapat mengurangi stres yang sedang
diderita siswa. Mengingat sering sekali siswa SMP mengalami stres dan akibat
yang ditimbulkan dari stres sangat berbahaya bagi siswa. Bahkan akibatnya siswa
menjadi bunuh diri.
Faktor
penyebab stres antara lain : suatu tekanan di sekolah atau di keluarga.
Misalnya merasa tertekan dengan tugas-tugas yang diberikan guru.Tekanan dapat
datang dari dalam, seperti cita-cita yang terlalu tinggi yang kita tetapkan
untuk diri pribadi. Sedangkan tekanan dari luar dapat datang dari tuntutan
orang tua atau orang-orang di sekitar kita. Semakin besar tekanan yang
dirasakan semakin besar kemungkinan ia menderita stres. Penyebab stress yang
lain adalah problem yang dialami siswa, kemudian kesedihan yang mendalam juga
bisa menyebabkan siswa menjadi stress (Lazarus, R., & Folkman, S. 1984).
Stres ini sagat berbahaya, bisa berakibat Kelelahan
fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion),
Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana, Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal
disorder), Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah
bingung dan panic, bahkan bisa menimblkan bunuh diri. (Weekes, Claire. 1991).
Stres pada
siswa ini sangat perlu diperhatikan dengan seksama dan teliti karena menyangkut
psikologi sang anak atau siswa. Dengan pembelajaran menulis puisi disekolah,
mampu mengurangi stres pada siswa. Hal ini karena puisi merupakan peluapan
spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, bercakal-bakal dari emosi yang
berpadu kembali dalam kedamaian (Tarigan, 1967). Menulis puisi merupakan
kegiatan yang mengasyikkan dan menyenangkan. Sumber penulisan yang tidak
habis-habisnya adalah pengalaman atau sesuatu yang dialami dan dirasakan
pengarang. Sebagai contoh jika siswa sedang mengalami stres karena putus cinta
maka akan mudah menuliskannya dalam bentuk puisi karena akan membuat siswa
menjadi lega.
Melalui
pembelajaran menulis puisi pada siswa SMP kelas VIII Semester Genap adalah
siswa dapat menulis puisi bebas. Siswa dapat
mengungkapkan isi hati. Kalau siswa
sedang sepi, sedih, gembira atau apapun-lah, tapi tak ada teman untuk diajak
bicara, maka puisi menulis menjadi jalan terbaik. Tumpahkan isi hati lewat
untaian kata, lalu menjadikan jadikan senandung yang menentramkan setiap gundah
yang dialami siswa.
Bahkan akan menjadi sumber inspirasi,
penyejuk hati dan pelipur lara. (Pardjimin : 2004). Kehadiran diksi, majas,
rima, imaji, kata nyata dalam cipta puisi sangat penting. Kelima hal tersebut
akan mempengaruhi isi dan keindahan puisi. Dalam menentukan kata yang akan
digunakan dalam cipta kreatif puisi, penyair mempertimbangkan bunyi yang
dihasilkan dari kata tersebut (TIM MGMP Semarang , 2004).
Pembelajaran menulis puisi pada siswa
SMP kelas VIII Semester Genap mampu mengurangi stress yang sedang dialami
siswa. Hal ini penulis teliti dari kajian penelitian psikologi sastra dan dari
fungsi sastra itu sendiri yang didalamnya puisi merupakan karya sastra.
Psikologi sastra yang menyatakan bahwa karya sastra memandang karya sebagai
aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam
berkarya. Psikilogi sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan
yang bias menghibur. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah
kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya yang trproyeksi dalam
imajinasi. (Suwardi, 2005).
Selain itu pembelajaran menulis puisi
bisa mengurangi stress karena Lewat menulis puisi memiliki fungsi membantu
siswa untuk meluapkan semua perasaan hati, menyampaikan stresnya lewat tulisan,
siswa menjadi lega. Sebagai penyemangat di kala sedih, inspirasi kita pula,
sebagai kenangan, membuat hati dan otak menjadi refresh untuk jalani langkah
selanjutnya. Sehinnga bisa mengurangi stress pada siswa.
- Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam karya tulis ilmiah ini antara lain :
- Bagaimana hubungan Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Mengurangi Stres pada Siswa SMP Kelas VIII Semester Genap ?
- Bagaimanakah Pembelajaran Menulis Puisi untuk Mengurangi Stres
pada Siawa SMP Kelas VIII Semester Genap ?
- Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui :
- Hubungan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Mengurangi Stres pada Siswa
SMP Kelas VIII Semester Genap
- Pembelajaran
Menulis Puisi untuk Mengurangi Stres pada Siawa SMP Kelas VIII Semester
Genap
- Manfaat Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
- Manfaat Teoritis
Penulisan karya tulis ini dapat
dijadikan pengembangan salah satu teori untuk memberikn informasi tentang
pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stres pada siswa SMP kelas VIII
semester genap.
- Manfaat Praktis
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat
bagi pihak-pihak berikut :
a)
Bagi Guru
Karya tulis ini diharapkan bermanfaat
bagi guru untuk memberikan inspirasi kepda guru bahwa pembelajaran menulis
puisi dapat mengurangi stres pada siswa SMP.
b)
Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa yaitu mampu
mengurangi stres yang diderita siswa melalui pemebelajaran menulis puisi.
- Penegasan Istilah
1.
Puisi
: upaya abadi untuk
mengekspresikan jiwa sesuatu untuk yang menyebabkannya ada. Karena bukannya irama tetapi argumen yang
membuat iramalah. Mengutarakan pengalamannya yang mempunyai pembendaharaan kata
yang lebih kaya. (Blair & Claendler1935).
2.
Stres : segala peristiwa/ kejadian
baik berupa tuntutan-tuntutan lingkungan maupun tuntutan-tuntutan
internal(fisiologis/psikologis) yang menuntut, membebani, atau melebihi
kapasitas sumber daya adaptif individu. Lazarus dan Folkman (1984)
- Sistematika
Penulisan
Secara garis besar karya tulis ini
ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
Bab 1 pendahuluan yang terdiri atas
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
penegasan istilah, sistematika penulisan.
Bab II landasan teori yang membahas
tentang definisi puisi, prinsip dasar pembelajaran menulis puisi, definisi
stres, faktor penyebab stres dan cara mengatasinya pada siswa SMP, akibat dari
stres.
Bab III metode penelitian yang membahas
tentang
Bab IV analisis dan sintesis berisi
tentang hasil analisis dari hubungan pembelajaran menulis puisi dengan
mengurangi stres pada siswa SMP dan sintesis dari pembelajaran menulis puisi
untuk mengurangi stres pada siswa SMP kelas VIII semester genap.
Bab V meliputi simpulan dan saran.
BAB II
Landasan Teori
A. Definisi Puisi
Menurut Watss
Dunton puisi adalah ekspresi dari pengalaman jiwa yang kongkrit yang bersifat
artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
Puisi
merupakan upaya abadi untuk mengekspresikan jiwa sesuatu untuk yang
menyebabkannya ada. Karena bukannya
irama tetapi argumen yang membuat iramalah. Mengutarakan pengalamannya yang
mempunyai pembendaharaan kata yang lebih kaya. (Blair & Claendler1935).
Puisi merupakan peluapan spontan dari perasaan-perasaan
yang penuh daya, bercakal-bakal dari emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian
(Tarigan, 1967).
Puisi : hasil
karya sastra yang berisi ungkapan perasaan, kata-katanya disusun menurut
syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang dengan
kata kiasan. (Andini, 2003).
B. Prinsip Dasar Pembelajaran Puisi
Prinsip Dasar
Pembelajaran Menulis Puisi Pada Siswa SMP Kelas VIII Semester Genap perlu
membelajarkan :
Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Kata-kata dalam puisi bukanlah
kata-kata yang bermakna denotasi, tetapi konotasi atau kias. Kaa-Kata puisi
harus menampilkan kesegaran, kekayaan dan kedalaman makna. Perlu menggunakan
majas seperti majas pesonifikasi, metafora dan lain-lain.
Contoh : Rumput itu menari-nari diatas penderitaanku
Imaji
Imaji adalah segala yang bersifat imajinasi belaka,
khayalan belaka. Menggunakan kata-kata berdasar daya bayang pikiran
manusia. Tidak uraian langsung secara
nyata. Contoh ; Sayap-sayapku telah
patah olehmu, Sakitku berlapis-lapis karenamu.
Kata
nyata
Kata nyata adalah uraian kata-kata secara langsung.
Bermakna denotasi. Bersifat kongkrit dan khusus bukan kata-kata abstrak dan
umum. Contoh : aku telah patah hati, kenapa kau buatku patah hati?
Rima
atau bunyi
Rima atau bunyi adalah persamaan bunyi pada tiap larik
puisi. Dibagi menjadi ; sajak, rima awal, rima rengah, rima akir, aliterasi dan
asonansi, efoni, kakofoni, enyabemen. (Harjito, 2007).
C. Definisi Stres
Stress menurut transactional model dari Lazarus dan
Folkman (1984) adalah tergantung secara penuh pada persepsi individu terhadap
situasi yang berpotensi mengancam. Penilaian individu terhadap sumber daya yang
dimilikinya menentukan bagaimana individumemandang sebuah situasi spesifik
sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan atau ancaman yang berbahaya. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa bagaimana individu mempersepsikan situasi yag
dihadapinya menentukan bagaimana respon yang dimunculkan individu.
Lazarus dan Folkman (1984) juga mendiskripsikan stress
sebagai segala peristiwa/ kejadian baik berupa tuntutan-tuntutan lingkungan
maupun tuntutan-tuntutan internal(fisiologis/psikologis) yang menuntut,
membebani, atau melebihi kapasitas sumber daya adaptif individu. Dari definisi
di atas dapat disimpulkan stress merupakan keadaan dan tuntutan yang melebihi
kemampuan dan sumber daya adaptif individu untuk mengatasinya. Sehingga
tuntutan dan keadaan (stressor) tersebut menimbulkan ketegangan baik secara
fisik maupun psikis.
D. Faktor Penyebab Stres dan Cara
Mengatasinya pada Siswa SMP
a.
Tekanan
Tekanan dapat datang dari dalam, seperti cita-cita
yang terlalu tinggi yang kita tetapkan untuk diri pribadi. Sedangkan tekanan
dari luar dapat datang dari tuntutan orang tua atau orang-orang di sekitar kita
Misalnya tekanan dari guru adanya tugas-tugas sekolah yang sangat banyak,
kurang istirahat, beban sekolah yang berlebihan Semakin besar tekanan yang
dirasakan semakin besar kemungkinan ia menderita stres.
Cara mengatasinya jangan dibuat seperti tertekan,
siswa santai saja. Menerima tugas-tugas dengan sewnang hati, mencari hal-hal
yang bias membuat terhibur misalnya menulis puisi.
b.
Problem
Problem dapat
membuat keadaan mental dan emosional terasa sangat letih, mungkin telah
menyadari bahwa kini akan sulit mengambil keputusan tentang persoalan itu kalau
tidak ada yang membantu. Sehingga
kita menjadi bingung dan pusing untuk menentukan penyelesaian dan membuat kita
menjadi stress. problem yang dialami siswa seperti problem dengan sang pacar,
konflik dengan guru mauapun orang tua.
Cara mengurangi stresnya yaitu mencari bantuan orang
terdekat untuk membantu menyelesaiakn problem yang sedang dihadapi. Mungkin
tidak dapat ditanggulangi sendiri, kita membutuhkan bantuan orang lain untuk
menyelesaikannya. Harus mempunyai teman untuk membicarakan kesulitan yang
sedang dialami, karena hanya dengan cara itu bias membuat problrm terasa
ringan. (Weekes, Claire.
1991).
c.
Kesedihan
Kesedihan yang mendalam dapat membuat stress.
Kesedihan yang mendalam yang dialami siswa kelas VIII biasanya adalah
kehilangan seseorang yang dicintai atau kehilangan kakasih yang sangat
disayangi. Seakan merasa hidupnuya hancur merasa sangat menderita memandang
hidup itu sempit. Padahal kita tahu dunia tak sesempit daun kelor. Masih banyak kebahagiaan yang
bias diraih daripada harus terpuruk dalam kesediahan.
Cara mengurangi stress akibat kesedihan adalah
terimalah kesedihan secara wajar, serahkan pada Tuhan, mantapkan niat untuk
memandang kehidupan selanjutnya, carilah kesibukan mungkin dengan cara menulis
puisi karena bisa dijadikan teman saat sedih. Bisa dicurahkan kesedihannya
dalam bentuk puisi agar menjadi lega.
E. Akibat dari stres
v Frustasi
Frustasi
dapat timbul apabila ada hal yang menghalangi kita dengan tujuan yang ingin
kita raih, hal-hal ini dapat berasal dari dalam seperti cacat badaniah,
sedangkan faktor luar dapat berupa kemalangan Apabila seseorang sudah merasa
frustasi maka dapat mencetuskan terjadinya stress, bisa berakibat bunuh diri.
v Kepribadian
tidak stabil
Kepribadian menjadi tidak stabil. Pesimis
dalam menjalani hidup. Semakin lentur kepribadian
seseorang dan semakin tinggi harapan seseorang akan hidup (optimis), semakin
jauh dari stres dan semakin ringan stres baginya).
v Kesehatan
terganggu
Kesehatan
terganggu seperti kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical
dan psychological exhaustion), Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
sehari-hari yang ringan dan sederhana, Gangguan sistem pencernaan semakin berat
(gastrointestinal disorder), Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin
meningkat, mudah bingung dan panic. Itulah akibat stress dibidang kesehatan.
Semakin sehat seseorang semakin jarang ia terkena stres, dan sebaliknya stres
dan sakit raga merupakan dua kejadian yang saling memberatkan. (Weekes, Claire. 1991).
BAB
IV
ANALISIS
DAN SINTESIS
- Hubungan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Mengurangi Stres pada Siswa
SMP Kelas VIII Semester Genap
Hubungan
pembelajaran menulis puisi untuk mengatasi sres pada siswa kelas VIII Semester
Dua adalah dengan membelajarkan siswa menulis puisi secara bebas. Siswa dapat
mengungkapkan perasaan kegundahan atau stresnya kedalam tulisan yang dinamakan
puisi. Hal ini dikaji dari adanya hubungan antara psikologi dengan sastra yang
dinamakan psikologi sastra.
Psikologi
sastra adalah yang menyatakan bahwa karya sastra memandang karya
sebagai aktivitas kejiwaan. Siswa akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam
berkarya. Psikilogi sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan
yang bisa menghibur. Siswa atau pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian
diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya yang trproyeksi dalam
imajinasi. Kemudian akan tampil larik-larik atau pilihan kata yang khas.
Macam-Macam Pendekatan psikologi sastra
:
ü Beberapa
kemungkinan kajian yaitu pertama, pendekatan tekstual mengkaji aspek psikologis
tokoh dalam karya sastra. Kedua, Pendekatan reseptif pragmatic mengkaji aspek
psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra. Ketiga aspek psikologis sang
penulis sebagai proses kreatif yang terproyeksi dalam karyanya.
ü Kajian
Estetika eksperimental yaitu sebagai efek motivasional dar teks sastra pada
penerimanya. Efek ini akan tampak melalui aspek kolatif sebuah srimulus yang
nuncul dari teks sastra. Bagian teks yang dapat membangkitkan perasaan.
- Pembelajaran Menulis Puisi untuk Mengurangi Stres
pada Siawa SMP Kelas VIII Semester Genap
Pembelajaran menulis puisi untuk
mengurangi stress yaitu mengajarkan puisi bebas atau yang lebih dikenal sebagai
puisi modern yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi modern dilahirkan dalam
semangat mencari kebebasan pengucapan pribadi. Puisi modern dapat dianggap
sebagai bentuk pengucapan puisi yang tidak menginginkan pola-pola estetika yang
kaku atau patokan-patokan yang membelenggu kebebasan jiwa penyair.
Lewat pembelajaran menulis puisi
memiliki fungsi membantu siswa untuk meluapkan semua perasaan hati,
menyampaikan stresnya lewat tulisan, siswa menjadi lega. Sebagai penyemangat di
kala sedih, inspirasi kita pula, sebagai kenangan, membuat hati dan otak
menjadi refresh untuk jalani langkah selanjutnya. Sehingga dapat mengurangi
stress pada siswa.
Dengan
pembelajaran menulis puisi dapat mengurangi stres pada siswa karena dengan
menulis puisi pada siswa SMP Kelas VIII Semester Genap bisa mengungkapkan perasaannya
dengan bebas. Baik perasaan sedih, sedang ada masalah dan lain-lain. Puisi bisa
menjadi teman baiknya. Dengan menulis puisi siswa bisa menjadi lega Siswa bisa menumpahkan isi hatinya lewat
untaian kata, lalu menjadikan senandung yang menentramkan setiap gundahnya
sehingga dapat mengurangi stress yang sedang dialami siswa.
Langkah-langkah pembelajaran menulis
puisi pada siswa SMP Kelas VIII Semester Genap yang mampu mengurangi stres :
1)
Guru membimbing siswa untuk menulis
puisi bebas dengan arahan siswa boleh meluapkan semua perasaan hati , siswa
menyampaikan stres yang dialaminya lewat tulisan tanpa memperhatikan
prinsip-prinsip dasar menulis puisi.
2)
Guru membiarkan tulisan siswa mengalir
dengan sendirinya sehingga siswa menjadi lega karena bisa mengungkapkan
stresnya lewat tulisan. Seakan-akan puisi menjadi teman baiknya menjadi teman
curhatnya. Sehingga dapat mengurangi stres yang diderita siswa.
3)
Beberapa waktu kemudian barulah puisi tersebut diperbaiki.
Puisi tersebut diperbaiki berdasarkan prinsip-prinsip dasar menulis puisi
terikat pada diksi, imaji, kata nyata, rima/irama.
BAB V
PENUTUP
A.
Simplan
Pembelajaran menulis puisi pada siswa
SMP kelas VIII Semester genap mampu mengurangi stress yang sedang dialami
siswa. Hal ini penulis kaji dari hubungan antara sastra dengan psikologi yang
dinamakan dengan psikologi sastra dan dari fungsi sastra yang didalamnya puisi
merupakan karya sastra. Psikologi sastra menyatakan bahwa karya sastra
memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Psikologi sastra pun menilai karya
sastra sebagai pantulan kejiwaan yang bisa menghibur. Pengarang akan menangkap
gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya
yang trproyeksi dalam imajinasi. (Suwardi, 2005).
Selain itu pembelajaran menulis puisi
untuk mengurangi stress pada siswa karena lewat menulis puisi memiliki fungsi
membantu siswa untuk meluapkan semua perasaan hati, menyampaikan stresnya lewat
tulisan, siswa menjadi lega. Sebagai penyemangat di kala sedih, inspirasi kita
pula, sebagai kenangan, membuat hati dan otak menjadi refresh untuk jalani
langkah selanjutnya. Sehinnga bisa mengurangi stress pada siswa.
B.
Saran
Penulis
menyarankan jika ingin menulis puisi jangan terbelenggu oleh bahasa. Janganlah
bahasa itu menghambat Anda untuk menulis puisi. Biakan tulisan itu mengalir
dengan sendirinya, Ungkapkan semua yang Anda rasakan. Jadikan puisi sebagai
teman Anda karena itu bisa mengurangi stres Anda. Barulah setelah puisi itu
jadi dan beberapa waktu kemudian bahasa puisi bisa diperbaiki. Selamat menulis
puisi karena bisa mengurangi stres!!
DAFTAR PUSTAKA
·
Andini,
Nirmala dan Aditya Pratama. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Surabaya : Prima Media.
·
Blair,
Walter and W.K Chander. 1935. Approaches to Poethry. New Tork ; D.
Appleton Centuru Company.
·
Endaswara,
Suwardi. 2005. Metode Pengajaran Sastra. Kota Kembang.
·
Harjito.
2007. Melek Sastra Untuk 17 Tahun Keatas. Semarang : Wonodri Krajan III
Nomor 964A.
·
Lazarus, R., & Folkman, S. 1984. Stress,
Appraisal, And Coping. New York: Springer.
·
Pardjimin.
2004. Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Dua. Bogor : Yudhistira.
·
Tarigan,
Henry Guntur. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.
·
TIM
MGMP Kota Semarang. 2004. LKS Bahasa Indonesia. Semarang : Sumber Ilmu.
·
Weekes,
Claire. 1991. Mengatasi Stres. Yogyakarta : Kanisius.