Minyak
Bumi
Pengertian minyak
bumi. Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum– minyak), dijuluki juga
sebagai emas hitam, adalah
cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di
pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan
setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur
sumber, dan berbagai macam studi lainnya.
Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan
dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga
menghasilkan berbagai
macam bahan
bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam
barang dan material yang dibutuhkan manusia.
A.
Komponen-Komponen Minyak Bumi
·
Jika dilihat kasar, minyak Bumi hanya berisi minyak
mentah saja, tapi dalam penggunaan sehari-hari ternyata juga digunakan dalam
bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas lainnya. Pada kondisi temperatur dan tekanan standar,
hidrokarbon yang ringan seperti metana, etana, propana,
dan butana berbentuk
gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan
-0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F),
sedangkan karbon yang lebih tinggi, mulai daripentana ke atas berbentuk padatan atau
cairan. Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan,
dan padatan tergantung dari kondisi permukaan dan diagram fase dari campuran minyak Bumi
tersebut.
·
Sumur minyak sebagian besar menghasilkan
minyak mentah, dan terkadang ada juga kandungan gas alam di dalamnya. Karena
tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas
akan keluar dalam bentuk campuran. Sumur gas sebagian besar menghasilkan gas.
Tapi, karena suhu dan tekanan di bawah tanah lebih besar daripada suhu di
permukaan, maka gas yang keluar kadang-kadang juga mengandung hidrokarbon yang
lebih besar, sepertipentana, heksana,
dan heptana dalam
wujud gas. Di permukaan, maka gas ini akan mengkondensasi sehingga
berbentuk kondensat gas alam. Bentuk
fisik kondensat ini mirip dengan bensin.
·
Persentase hidrokarbon ringan di dalam minyak mentah
sangat bervariasi tergantung dari ladang minyak, kandungan
maksimalnya bisa sampai 97% dari berat kotor dan paling minimal adalah 50%.
Berikut
table komponen-komponen minyak bumi
Jenis senyawa
|
Persentase (%)
|
Contoh Senyawa
|
Hidrokarbon
|
90-99
|
Alkana, sikloalkana, aromatis
|
Senyawa belerang
|
0,1-7
|
Tioalkana
(R-S-R), alkanatiol
|
Senyawa nitrogen
|
0,06-0,4
|
Asam karboksilat (R-COOH)
|
Senyawa oksigen
|
0,01-0,9
|
Pirol
(C4H5N)
|
Organologam
|
<0,01
|
Senyawa-senyawa dari logam Ni dan V
|
Jadi
komponen-komponen Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, senyawa
alkana (hidrokarbon jenuh) serta sedikit alkena, alkuna, dan alkadiena
(hidrokarbon tidak jenuh) tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya.
B.
Proses Pembentukan Minyak Bumi
Bakteri
mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak
matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi
yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi. Minyak bumi terbentuk dari
organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan
purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian
tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya
akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang
secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya.
Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula
dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya
gerakan dari lempeng-lempeng bumi.
Endapan
yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material
organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara
sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam
hidupnya) yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi
molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan
karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang
disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan
tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah
sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.
Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoirminyak.
Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoirminyak.
Batuan
yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta
tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita
bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut. Waktu pembentukan
yang lama inilah yang menyebabkan minyak bumi termasuk sumber daya yang tidak
dapat diperbarui. Sehingga sudah seharusnya lah kita menghemat penggunaan
minyak bumi ini demi kelangsungan hidup manusia.
·
Proses
pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1. Pembentukan sendiri, terdiri
dari:
o pengumpulan zat organik dalam
sedimen
o pengawetan zat organik dalam
sedimen
o transformasi zat organik menjadi
minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang
terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap
3. Akumulasi tetes minyak yang
tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpul menjadi akumulasi komersial.
o Teori
Organik (Biogenesis)
P.G.
Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal
dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa
minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:
-
Minyak
bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik
tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
-
Minyak
bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan
unsur vanadium, nikel, dsb.
-
Susunan
hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik,
yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan
nitrogen cukup besar.
-
Hidrokarbon
terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
-
Secara
praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
-
Minyak
bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
o Ada beberapa hal yang
mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:
1.
Degradasi
thermal
Akibat
sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan
dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2.
Reaksi
katalis
Adanya
katalis dapat mempercepat proses kimia.
3.
Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4.
Aktifitas
bakteri.
Zat
organik sebagai bahan sumber Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak
bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang
merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat
terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.
C. Proses
Pengolahan Minyak Bumi
Proses
pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses utama, yaitu
Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang mendefinisikan Proses
Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses kimia.
Hal itu bisa dimengerti karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi
minyak bumi dipisahkan berdasarkan
salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih. Sementara pemisahan dengan cara
Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia kimia, seperti
perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya terjadi
proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.
·
Proses Primer
Minyak bumi atau
minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih
dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah
yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada
bagian flash chamber (biasanya
berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan
tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi). Karena
perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen
tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada
dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya.
Pada tray (sekat
dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap
tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom,
didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya
masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan
aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau persyaratan atau
baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk
masing-masing produk tersebut.
Proses tahap pertama
adalah proses distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat merupakan proses
distilasi yang dilakukan berulang kali, untuk mendapatkan berbagai macam fraksi
yang berbeda titik didihnya.
Fraksi-fraksi hasil
distilasi bertingkat minnyak bumi adalah sebagai berikut:
a. Fraksi pertama adalah elpiji.
Elpiji merupakan gas yang dicairkan atau biasa disebut LPG (Liquified Petroleum
Gas). Kegunaan dari LPG adalah sebagai bahan bakar gas mobil dengan BBG (Bahan
Bakar Gas) atau diolah menjadi bahan kimia lain.
b. Fraksi kedua adalah gas bumi
atau dikenal dengan nama Nafta. Nafta tidak dapat langsung dipakai, namun
diolah dahulu menjadi bensin atau bahan petrokimia lain.
c. Fraksi ketiga adalah kerosin
atau minyak tanah dan avtur yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat Jet.
d. Fraksi keempat adalah solar.
Solar biasa dipakai sebagai bahan bakar mesin diesel.
e. Fraksi kelima merupakan residu
yang berisi rantai karbon rantai panjang. Residu ini dapat diolah dalam tahap
selanjutnya menjadi karon lain, aspal dan lilin.
·
Proses Sekunder
Pada kenyataannya
minyak bumi tidak pernah ada yang sama, bahkan untuk sumur minyak yang
berdekatan sekalipun. Kenyataannya banyak sumur minyak yang menghasilkan minyak
bumi dengan densitas (specific gravity) yang lebih berat, terutama untuk sumur
minyak yang sudah udzur atau memang jenis minyak dalam sumur tersebut adalah
jenis minyak berat. Pada pemompaan minyak dari dalam sumur (reservoir) biasanya yang akan
terpompakan pada awal-awal produksi adalah bagian yang ringannya. Sehingga pada
usia akhir sumur yang dipompakan adalah minyak beratnya.
Untuk pengolahan
minyak berat jenis ini maka bisa dipastikan produk yang dihasilkan akan lebih
banyak fraksi beratnya daripada fraksi ringannya. Proses-proses yang terjadi
pada tahap ini adlah sebagai berikut.
a. Cracking (Perekahan)
Tujuan dari proses
cracking ini adalah untuk mengubah struktur kimiawi senyawa-senyawa
hidrokarbon. Terdapat beberapa proses dalam cracking, yaitu:
1. Perekahan/pemecahan rantai
2. Alkilasi (pembentukan alkil)
3. Polimerisasi/penggabungan rantai
karbon
4. Reformasi/perubahan struktur
5. Isomerisasi (perubahan isomer)
b. Proses ekstraksi, yaitu
pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
c. Kristalisasi merupakan proses
pemisahan fraksi melalui perbedaan titik cairnya. Contohnya, pemurnian solar
dengan proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan hingga diperoleh produk
lilin.
d. Treating/pembersiahan dari
kontaminasi. Pembersihan ini dilakukan untuk mengantisipasi bila pada primary
processing terjadi kontaminasi oleh kotoran. Pembersiahan dilakukan dengan
menambahkan soda kaustik (NaOH)/melalui proses hidrogenasi.
Hasil yang diperoleh
dari tahap kedua, dikelompokkan berdasarkan jumlah atom C pada rantai karbon
senyawa hidrokarbon dan titik didihnya.
Berikut ini adalah table fraksi hidrokarbon hasil
penyulingan
D.
Dampak Bahan Bakar Terhadap
Lingkungan
·
Dampak
Terhadap Udara dan Iklim
Selain menghasilkan
energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga
melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan
sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan
pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen
oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi
NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk
pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami
(misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara,
sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur
dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari
konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke
udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan
asam.
·
Dampak
Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak
bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran
perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
·
Dampak
Terhadap Tanah
Dampak penggunaan
energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara.
Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan
terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat
luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur,
sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan
tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu
tertentu.
·
Asap buang kendaraan bermotor
Gas-gas yang
terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat menimbulkan kerugian,
didntaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan
oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
a. Karbon dioksida
Karbon dioksida
tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara
dapat mengakibatakan peningkatan suhu permukaan bumi.
b. Karbon monoksida
Gas ini bersifat
racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada
mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui
pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk
COHb (karboksihemoglobin).
c. Oksida Belerang
Belerang oksida,
apabila terisap oleh pernapasna, akan berekasi dengan air dalam sluran
pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan
rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan
hujan asam.
d. Oksida nitrogen
NOx bereaksi dengan
bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan sluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta
menurunkan kualitas materi.
E.
Residu Minyak Bumi Dalam
Industri Petrokimia
Minyak bumi dan gas
alam merupakan senyawa hidrokarbon. Kegunaan terpenting dalam senyawa
hidrokarbon adalah sebagai bahan bakar, baik bahan bakar minyakataupun elpiji,
bensin, solar, dan minyak tanah dalah fraksi-fraksi dari minyak bumi yang
digunakan sehari-hari oleh masyarakat.
Fraksi ringan dari
minyak bumi sering difrahsionisasikan lagi menjadi fraksi-fraksi yang lebih
sempit. Sebagai contoh adalah Nafta. Nafta ini merupakan bahan baku yang
digunakan dalam berbagai industry, seperti plastic, detergen, pestisida,
kosmetik, obat-obatan dan juga sebagai pelarut.
Selain
fraksi-fraksi minyak bumi, terdapat
residu/padatan minyak bumi yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya
aspal untuk pengeras jalan, ada pula yang dimanfaatkan untuk bahan bakar kapal
laut. Selain itu juga sebagai bahan baku produk-produk industry yang memekai
bahan baku hidrokarbon (petrokimia) misalnya plastic, karet sintetis, minyak
pelumas, vaselin dan lilin.
F.
Manfaat Minyak Bumi
·
SANDANG
Dari bahan
hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified
terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah
kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi
senyawa aromat, yaitu para-xylene. Rumus kimianya tau kan ? Bentuknya senyawa benzen
(C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen
tersebut.
Para-xylene ini
kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses
petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen
ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli
ester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir
semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester.
Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang
terbuat dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah
dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat
alam lainnya.
Kehalusan bahan yang
terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam
proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu
produsen PTA di Indonesia adalah di Pertamina
Unit Pengolahan III dengan jenis
produk dan peruntukannya disini.
Sebetulnya ada polimer lain yang
juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut
lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat
dari polietilen.
·
PAPAN
Bahan bangunan yang
berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik
hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin /
alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi
macam-macam mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan
interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll.
Salah satu produsen bahan baku
barang plastik di Indonesia adalah di Pertamina
Unit Pengolahan III Palembang tempat saya kerja dengan jenis
produk yang bermacam-macam.
·
SENI
Untuk urusan seni,
terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan
pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan
untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang
berbahan dasar dari plastik atau piala, dll….
Hidrokarbon yang digunakan untuk
pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan
pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA
di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa
hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin,
sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik.
·
ESTETIKA
Sebetulnya seni juga
sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi dengan penambahan
kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika kosmetik
adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin)
atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya
lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.
Lilin parafin di
Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses filtering
press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang
berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyaknya. Jenis lilin dan
peruntukannya secara lebih luas.
·
PANGAN
Segolongan besar
senyawa organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk
molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.
Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola berwarna hitam, okeigen berwarna
merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk molekul tiga dimensi dari glukosa
akan seperti gambar disamping ini. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer
yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta bercabang-cabang.
Karbohidrat
merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan
dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur
penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa,
pektin,
serta lignin.
Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini
kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup
menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang
dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit dalam
bentuk lemak.
PENUTUP
A. Simpulan
Minyak
Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum–
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna
coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas
dari beberapa area di kerak bumi.
Komponen-komponen Minyak
Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, senyawa
alkana (hidrokarbon jenuh) serta sedikit alkena, alkuna, dan alkadiena
(hidrokarbon tidak jenuh) tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya.
Proses
pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu pembentukan sendiri, migrasi
minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap, akumulasi
tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpul menjadi
akumulasi komersial.
Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis
proses utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sedangkan dampak
bahan bakar terhadap lingkungan meliputi, dampak terhadap udara, iklim,
perairan, tanah dan asap kendaraan bermotor.
Minyak
bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Kegunaan terpenting dalam
senyawa hidrokarbon adalah sebagai bahan bakar, baik bahan bakar minyakataupun
elpiji, bensin, solar, dan minyak tanah dalah fraksi-fraksi dari minyak bumi
yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat meliputi sandang, pangan, papan,
seni dan estetika.
B. Saran
Dalam
penyusunan makalah ini penulis telah berusaha mencapai hasil yang sempurna,
namun karena teterbatasan pencarian data dan penulis dalam menyusun makalah
ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
makasih gan infonya dan semoga bermanfaat
BalasHapusmantap bos artikelnya dan sangat menarik
BalasHapusterimakasih sob buat infonya dan salam sukses selalu
BalasHapusMenangkan juga Jackpot hingga ratusan juta rupiah.
BalasHapusCustumer Service online kami siap 24jam akan melayani Deposit,
withdraw dan Registrasi anda dengan cepat, ramah, sopan dan
juga profesional.
Kami bertransaksi Menggunakan Bank BCA, BNI, BRI , Danamon , dan Mandiri
Ayo segera daftarkan diri anda di www,pokers1288,pw
(PIN BBM : 7AC8D76B)