LAPORAN HASIL ORIENTASI DAN OBSERVASI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA NEGERI 2 SEMARANG
TAHUN 2011/2012
Ditulis guna melengkapi salah satu persyaratan penyelesaian
Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL
)
Oleh :
1. Agung Wibawa 08410201 PBSI
2. Alek Hidayat 08330086 Pend. Fisika
3. Anita Misriyah 08410204 PBSI
4. Ari Sandi P. 08320139 Pend. Biologi
5. Arief Seto B.A. 08320140 Pend. Biologi
6. Ayu Haryanti 08330130 Pend. Fisika
7. Ayu Lega M. 08320142
Pend. Biologi
8. Biyas Murwat P. 08410208 PBSI
9. Bunga Fitria Sari 08430108 PBSJ
10. Candra Wijaya 08410211 PBSI
11. Deby Apriyani 08420009 PBI
12. Devy
Maygawati 08320145
Pend. Biologi
13. Dwi Pramono 08110265 PPB
14. Ervina Listiana 08420014 PBI
15. Fitri Puji Lestari 08420196
PBI
16. Ika Widy S. 08310104 Pend. Matematika
17. Lala H
Ainul A. 08330019 Pend. Fisika
18. Livaris Eko
S. 08310277 Pend. Fisika
19. Meka Brata I. 08110330 PPB
20. Muhammad
Labib 08210286 PKN
21. Nur
Cholifah 08210113
PKN
22. Nur Salim 08110385
PPB
23. Nurlia
Astika 08330190
Pend. Fisika
24. Nurun
Nadhifah 08310495
Pend. Matematika
25. Riska
Puspitarini 08420393
PBI
26. Saras
Anneke Putri 08310286
Pend. Matematika
27. Siti
Khoirun N. 08110290
PPB
28. Sri Hartinah 08430381
PBSJ
29. Sulistiyono 08430382
PBSJ
30. Sulistyo
Supriyanto 08310501 Pend. Matematika
31. Susi Navik 08420263
PBI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SEMARANG
2011
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan hasil orientasi dan observasi Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini, telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Koordinator Dosen Pembimbing, a.n. Kepala SMA Negeri 2 Semarang,
Koordinator Guru Pamong
Dra. M.Th., Retnaningdyastuti, M.Pd. Drs. Moch. Ansori
NIP. 19530603 1981032 001 NIP. 19650425 1990031
012
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikanya
penyusunan laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini. Laporan ini disusun
guna memenuhi salah satu tugas pelaksanaan PPL dan disusun berdasarkan hasil
observasi, wawancara dan latihan praktek mengajar di SMA Negeri 2 Semarang yang
dilaksanakan pada tanggal 27 Juli sampai dengan tanggal 7 Oktober 2011.
Untuk
itu, sebagai wujud penghargaan yang setinggi-tingginya, kami ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan
memperhatikan kami demi tersusunnya laporan ini, diantaranya:
1. Drs. Muhdi, M.Hum., selaku rector IKIP
PGRI Semarang.
2. Dra. Intan Indiati, M.Pd., selaku Kepala
UPT PPL
IKIP PGRI Semarang.
3. Dra. M. Th., Retnaningdyastuti,
M.Pd., selaku Koordinator DPL di SMA Negeri 2 Semarang.
4.
Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed selaku Kepala
Sekolah SMA Negeri 2 Semarang.
5. Drs. Sumarno, selaku Wakil Kepala Sekolah
Urusan Sarana Prasarana dan Koordinator PPL.
6. Drs. Moch. Ansori, selaku Wakil Kepala
Sekolah Urusan Kurikulum.
7. Drs. Sarwono, selaku Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan.
8. Segenap Dosen Pembimbing Lapangan Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Matematika, Fisika, Biologi, PKn dan
PPB.
9. Seluruh Guru Pamong SMA Negeri 2 Semarang.
10.
Segenap Guru dan Karyawan serta keluarga Besar SMA Negeri
2 Semarang.
Penyusun menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami berharap semua pihak turut serta
memberi saran dan kritik yang membangun demi tersusunnya laporan yang lebih baik.
Akhir kata semoga laporan Praktek Pengalaman Lapangan ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan kepada kita semua.
Semarang, Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Landasan
Pelaksanaan PPL
C. Tujuan,
Fungsi PPL
D. Manfaat
PPL
E. Sasaran
dan Tujuan PPL
F. Prinsip-prinsip
PPL
G. Status
dan Bobot Kredit PPL
H. Waktu
dan Tempat Pelaksanaan PPL
I.
Sistematika Laporan
BAB II ORIENTASI SINGKAT SEKOLAH LATIHAN
A. Sejarah Singkat Sekolah latihan
B. Tujuan Sekolah Latihan
C. Status Sekolah Latihan
D. Keadaan Fisik Sekolah Latihan
E. Personalia Sekolah Latihan
F. Keadaan Siswa
G. Sumber- sumber Belajar
BAB III SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH LATIHAN
A. Arti dan Tujuan Administrasi Sekolah
B. Bidang Garapan Administrasi Sekolah (Khusus
Administrasi Kurikulum dan Kesiswaan)
1.
Administrasi Kurikulum
2.
Administrasi Kesiswaan
3.
Administrasi Personalia
4.
Administrasi Keuangan
BAB IV KEGIATAN KESISWAAN
A. OSIS
B. Olah
raga dan Kesenian
C. Pramuka
D. Kegiatan
Ekstrakurikuler lainnya
BAB V PENALARAN SEKOLAH
A. Usaha Bidang Kesehatan
B. Praktik Bimbingan dan Penyuluhan
C. Hubungan dengan Masyarakat
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru
adalah jabatan profesional yang dalam menjalankan tugasnya memerlukan
seperangkat kompetensi keguruan. Untuk memperolehnya diperlukan proses
pembentukan kompetensi tersebut, antara lain melalui kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yang wajib dilakukan oleh mahasiswa keguruan.
IKIP PGRI Semarang adalah
lembaga pendidikan yang salah satu misi utamanya adalah menyiapkan tenaga
terdidik untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan. Dalam memenuhi
kualifikasi profesionalisme calon guru, maka adanya mata kuliah PPL yang
berbobot 4 sks yang berupaya memperkenalkan calon guru pada dunia kerja yang
akan mereka hadapi kelak. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan
pelatihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh pada semester-semester
sebelumnya. Dengan pelatihan tersebut, mahasiswa akan memperoleh pengalaman dan
keterampilan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun
di luar sekolah.
Kegiatan
PPL meliputi kegiatan pra PPL dan micro teaching di kampus, pelatihan
administrasi, praktik bimbingan konseling, serta praktik mengajar di sekolah
latihan maupun kegiatan pendidikan lainnya baik yang bersifat non-kulikuler
maupun ekstrakulikuler yang berlaku di sekolah latihan. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan,
sebagai bekal kesiapan sebagai seorang calon tenaga pengajar, calon konselor,
calon laboran, seniman, perancang kurikulum, dan pendidik masyarakat. PPL
dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara IKIP PGRI Semarang dengan
sekolah praktikan yang ditunjuk.
Perkembangan
dunia pendidikan dalam masyarakat ditandai dengan adanya penemuan-penemuan
metode baru dalam sistim pembelajaran serta semakin terspesifikasi profesi
kependidikan, menuntut adanya upaya peningkatan layanan pendidikan baik dalam
penyelenggaraan praktik-praktik pendidikan maupun dalam proses penyiapan tenaga
kependidikan. Oleh karena itu, tugas-tugas yang harus dilaksanakan mahasiswa
praktikan dalam pelaksanaan kegiatan PPL harus mendapat perhatian
sungguh-sungguh, kerena kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat
keberhasilan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPL. Sementara itu,
keberhasilan mahasiswa dalam melaksankan PPL sangat bergantung pada
faktor-faktor penyiapan, administrasi dan organisasi penyelenggaraan, yang di
dalam hal ini dikelola oleh UPT PPL bekerja sama dengan sekolah-sekolah atau
tempat latihan lainnya yang ditunjuk.
B.
Landasan Teori Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
- Statuta
IKIP PGRI Semarang
- Kurikulum pendidikan jenjang S-I untuk LPTK
- Pedoman Umum Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester
IKIP PGRI semarang
- Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
- Undang-undang no 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
- Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
- Pedoman Pemantaun dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pendidikan Guru (PEPPG) dari Direktorat Ketenagaan Dikti Depdiknas Tahun
2007.
- Kurikulum jenjang S1 untuk LPTK
- Pedoman Akademik IKIP PGRI Semarang.
C.
Tujuan dan Fungsi PPL
1. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman
Lapangan bertujuan membina mahasiswa praktikan menjadi calon guru atau calon
tenaga pendidikan lain yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan, berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional,
pedagogik, kepribadian, dan sosial.
2. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman
Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki
kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.
D.
Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh seperangkat pengetahuan, sikap
dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya kompetensi pendidikan.
b. Berlatih sebagai guru
c. Memperoleh bekal pengetahuan dan
pengalaman dalam mengelola sekolah.
2. Bagi lembaga IKIP PGRI Semarang
a. Sebagai umpan balik dalam upaya
menyempurnakan sistem pendidikan di lingkungan IKIP PGRI Semarang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan di bidang pendidikan.
b. Mempererat dan meningkatkan kerja sama
antara IKIP PGRI Semarang sebagai pengembang Ilmu pengetahuan dan teknologi (di
bidang pendidikan) dan instansi-instansi pendidikan terkait.
3. Bagi Sekolah Latihan
a.
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dapat
digunakan dalam pengembangan sekolah.
b.
Memperoleh bantuan dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan administrasi maupun akademik.
E. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar
mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan
yang dapat menunjang tercapainya kompetensi profesional, pedagogic,
kepribadian, dan sosial.
Selain itu, sasaran kegiatan PPL adalah mahasiswa yang
telah memenuhi persyaratan PPL yang diterapkan oleh IKIP PGRI Semarang, dengan
pembinaan dan perkembangan kepribadian meliputi :
1)
Aspek sikap dan perilaku sebagai
pendidik yang baik
2)
Aspek peningkatan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mendukung pengembangan proses belajar mengajar
3)
Aspek peningkatan keterampilan
kependidikan/keguruan
F. Prinsip- prinsip Praktik Pengalaman
Lapangan
- PPL dilaksanakan atas dasar tanggungjawab bersama
antara IKIP PGRI Semarang dengan sekolah latihan.
- PPL harus dikelola secara baik dengan melibatkan
berbagai unsure yaitu IKIP PGRI Semarang, Dinas Pendidikan Nasional
Kota/Kabupaten, dan Sekolah latihan.
- Pembimbingan mahasiswa harus secara intensif dan
sistematis oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat
untuk tugas-tugas pembimbingan.
- PPL tidak dapat diganti dengan micro teaching
atau peer teaching. PPL harus tetap dilaksanakan disekolah latihan.
- Mahasiswas praktikan harus melaksanakan seluruh
komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Mahasiswa praktikan bukan pengganti guru pengajar
disekolah latihan.
- Mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL tidak
diperbolehkan menempuh mata kuliah lainnya.
G. Status dan Bobot Kredit Praktik Pengalaman
Lapangan
- Status
Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan bagian integral dari bagian kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPT) yang disusun berdasarkan kompetensi guru dan tenaga
kependidikan lainnya serta termasuk dalam struktur program kurikulum IKIP PGRI
Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa IKIP
PGRI Semarang sebagai salah satu perguruan tinggi dalam LPTK.
- Bobot Kredit
Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai
bobot kredit empat satuan kredit semester (4 SKS). Satu SKS untuk kuliah
praktik dalam satuan semester memerlukan waktu pertemuan : 4 x 1 jam x 16
pertemuan = 64 pertemuan. Memperhatikan besarnya bobot SKS tersebut, maka PPL
dilaksanakan selama 256 jam pertemuan atau kurang lebih delapan minggu efektif
dengan menerapkan sistem blok waktu.
H.
Waktu dan Tempat pelakasanaan Praktik
Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan
mulai tanggal 27 Juli 2011 sampai
dengan tanggal 7 Oktober 2011. PPL dilaksanakan yaitu hari Senin hingga Kamis
pukul 07.00 – 13.30, Hari Jumat pukul 07.00 – 11.30 dan Hari Sabtu pukul 07.00
– 13.00.
Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan bertempat di SMA N 2 Semarang yang ditetapkan
berdasarkan persetujuan rektor dengan dengan kepala kantor wilayah Departemen
Pendidikan Nasional atau pimpinan yang lain yang sesuai.
- Sistematika
Laporan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Landasan
Pelaksanaan PPL
C. Tujuan,
Fungsi PPL
D. Manfaat
PPL
E. Sasaran
dan Tujuan PPL
F. Prinsip-prinsip
PPL
G. Status dan
Bobot Kredit PPL
H. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan PPL
I. Sistematika
Laporan
BAB II ORIENTASI SINGKAT SEKOLAH LATIHAN
A. Sejarah
Singkat Sekolah latihan
B. Tujuan
Sekolah Latihan
C. Status
Sekolah Latihan
D. Keadaan
Fisik Sekolah Latihan
E. Personalia
Sekolah Latihan
F. Keadaan
Siswa
G. Sumber-
sumber Belajar
BAB III SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH LATIHAN
A. Arti
dan Tujuan Administrasi Sekolah
B. Bidang
Garapan Administrasi Sekolah (Khusus Administrasi Kurikulum dan Kesiswaan)
1. Administrasi
Kurikulum
2. Administrasi
Kesiswaan
3. Administrasi
Personalia
4. Administrasi
Keuangan
BAB IV KEGIATAN KESISWAAN
A. OSIS
B. Olah raga
dan Kesenian
C. Pramuka
D. Kegiatan
Ekstrakurikuler lainnya
BAB V PENALARAN SEKOLAH
A. Usaha
Bidang Kesehatan
B. Praktik
Bimbingan dan Penyuluhan
C. Hubungan
dengan Masyarakat
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB II
ORIENTASI SINGKAT SEKOLAH LATIHAN
A.
SEJARAH SMA NEGERI 2 SEMARANG
SMA NEGERI II
Sampai
dengan akhir tahun 1977, seluruhnya terletak di Jalan Taman menteri Soepeno 1
Sermarang. Dahulu pada tahun 1950 –an dikenal dengan nama SMA Bagian B
(Pasti/Alam).
SMA NEGERI II
Bersama
dengan SMA Negeri 1 menempati bangunan gedung sekolah bekas HBS (Hogere Burger
School). Gedung HBS ini dibangun oleh pemerintah Belanda (zaman penjajahan
Belanda) pada tahun 1937, dan diresmikan penggunanaanya untuk sekolah (HBS)
pada tanggal 1 Agustus 1939. Mulai tahun 1939 sampai tahun 1942 digunakan untuk
sekolah HBS Pemerintah (Gouvernement HBS).
Adanya
anggapan seolah-olah SMA Bagian B atau SMA Negeri 1 dan SMA Negeri II Semarang
berasal dari HBS adalah kurang tepat. Maka di bawah ini secara singkat kami
sampaikan perkembangan SMA Negeri yang terletak di Jalan Taman Menteri Soepeno
1 Semarang tersebut sebagai berikut
1.
Zaman Penjajahan :
a.
Tahun
1939 s.d. 1942 ( pada zaman penjajahan Belanda )
b.
Tahun
1942 s.d. 1945 ( zaman penjajahan Jepang )
Oleh Pemerintah Jepang gedung HBS
tersebut dipergunakan untuk asrama Sekolah Pendidikan Tentara Jepang.
2.
Zaman Pebdudukan Belanda :
a. Tahun 1945 (Jepang menyerah kepada Sekutu
)
Belanda
dating kembali di Indonesia bersama Sekutu pada tanggal 29 September 1945. Oleh
Belanda gedung HBS, yang digunakan oleh Jepang untuk asrama, dipergunakan untuk
Rumah Sakit Tentara Belanda.
b.
Tahun 1946 s.d. 1949 :
Gedung
bekas HBS tersebut difungsikan kembali oleh Belanda untuk sekolah.
Sekolah-sekolah yang menempati
gedung ini adalah :
a)
HBS (Hogere Buger School ) = Sekolah bagi Penduduk
Kelas Atasa
b)
AMS ( Algemene Middelbare School ) = Sekolah Menengah
Umum
c)
VHO (Voorbereidend voor Hoger Onderwijs ) = Persiapan
untuk Pendidikan yang lebih tinggi
d)
MS ( Middelbare School ) = Sekolah Menengah
Di bawah
pimpinan seorang direktur Belanda bernama J. Marchant, kemudian J. Marchan
digantikan P. Vogelensang.
3.
Tahun 1949 ( Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia ):
Oleh putera-putera Indoneia (guru-guru), telah
dipersiapkan berdirinya SMA Negeri di Semarang. SMA yang dibentuk ini berasal
dari peleburan sekolah-sekolah Swasta Nasional yang ada di Semarang dan sebagai
“intinya” adalah SMA Taman Siswa / Taman Madya Semarang
4.
Tahun 1949/1950 :
Diresmikan berdirinya SMA Negeri tersebut di atas
oleh Pemerintah Republik Indonesia pada
tanggal 1 Agustus 1950 dan menempati gedung bekas HBS di jalan Taman Menteri
Soepeno 1 Semarang.
Adapun sebagai Kepala Sekolah
yang pertama :
·
Untuk
SMA Negeri Bagian B (Pasti/Alam) adalah Bp. Ir. Soeroto
·
Untuk
SMA Negeri Bagian A (Bahasa) adalah Bp. Drs. Soemadi
Kedua sekolah ini menempati
gedung bekas HBS tersebut :
·
SMA
BAgian B berlangsung pada pagi hari
·
SMA
Bagian A berlangsung pada siang/sore hari
Selanjutnya SMA BAgian A dipindahkan ke Jalan Pemuda 149 (dahulu Bodjong
weg) dan yang saat ini dikenal dengan nama SMA Negeri 3 Semarang.
Tidak lama kemudian Bp. Ir. Soeroto diangkat menjadi
Isnpektur Umum SMA di Jakarta, maka sebagai pengganti Kepala SMA Bagian B saat
itu adalah Bp. Mr. Hutauruk.
Pada saat itu pula (tahun 1949/1950), tentara Pelajar
(TP) dari daerah pedalaman diperintahkan masuk Kota Semarang. Karena statusnya
juga sebagai Pelajar, maka untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya meraka ditampung
pada SMA Negeri.
5.
Tahun 1955/1956
SMA Negeri Bagian B dopecah menjadi 2 sekolah,
keduanya tetap menempati satu bangunan gedung bekas HBS tersebut.
a.
SMA Negeri I Bagian B, berdasarkan Surat Keputusan
Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3411/B.II tanggal 1
Djuli 1955, dengan Kepala Sekolah Bp. M. Kartono (dokumen di SMA 1 Semarang)
b.
SMA Negeri II Bagian B, berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3412/B.II tanggal 1
Djuli 1955, dengan Kepala Sekolah Bp. M. Abdoelmadjid (dokumen di SMA 2
Semarang)
6.
Tahun 1960/1961
Terjadi perubahan baik nama
maupun status dari SMA Bagian B:
a. SMA Negeri I Bagian B menjadi : SMA Negeri
I
b. SMA Negeri II Bagian B menjadi : SMA
Negeri II
Status SMA BAgian B (Pasti/Alam) hanya menngenal 1
(satu) jurusan, dengan adanya perubahan tersebut kemudian masing-masing SMA
mempunyai 4 (empat) jurusan yaitu :
a.
jurusan Ilmu Pasti
(PAS)
b.
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (PAL)
c. jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (SOS)
d. jurusan Ilmu Budaya/Bahasa (BUD)
dengan istilah umum dikenal
sebagai jurusan Pas/Pal/Sos/Bud.
Murid kelas I pada tahun
ajaran tersebut di atas mengarah pada 4 jurusan, sedangkan murid kelas II dan
III menyelesaikan program lama (Bagian B sampai dengan tahun ajaran 1963/1964).
7. Perkembangan SMA Negeri I dan SMA Negeri
II
Menjadi SMA Negeri I-II
Semarang;
a.
Tahun
1963/1964;
Kepala SMA Negeri II, Bp. M.
Abdoelmadjid pension digantikan Bp.
Tjiook Tik Djoe
b.
Tahun
1965/1966:
Kepala SMA Negeri II, Bp.
Tjook Tik Djoe pension, digantikan Bp. Budiman
c. Tahun 1967/1968:
Kepala SMA Negeri 1, Bp.
Kartono diangkat sebagai Kepala Sekolah Indonesia di Jepang, digantikan Bp.
Ign. Soeparjo
d.
Tahun 1970/1971
Kepala SMA Negeri II dirangkap
oleh Bp. Ign. Soeparjo, dengan nama sekolah menjadi SMA Negeri I-II Semarang
Bp. Boediman dipindahkan ke
Kantor Perwakilan Dep. P dan K Provinsi Jawa Tengah.
e.
Tahun 1967/1977
Kepala SMA Negeri I-II
digantikan oleh Bp. Abdoelkohar
Bp. Ign. Soeparjo diangkat
menjadi Kepala Kantor Departemen P dan K Kotamadia Semaran
8.
Tahun 1978/1979
Dengan adanya kebijakan Pemerintah, dalam hal ini
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bahwa pada 1 (satu)
gedung hanya dipergunakan untuk Kegaiatan Belajar mengajar 1 (satu) sekolah,
maka setelah gedung baru yang berlokasi di Jalan Sendangguwo Baru selesai
dibangun, SMA negeri I-II Semarang dipecah menjadi 2 (dua) lokasi SMA Negeri :
a.
SMA Negeri I;
Tetap menempati gedung bekas
HBS dengan Kepala Sekolah Bp. Abdoelkohar.
Pada 10 November 1979 belau wafat, pada tahun 1980 digantikan oleh Bp. R.
Soegiono Notowidjojo
b.
SMA Negeri II ;
Dipindahkan
ke Jalan Sendangguwo Baru, menempati gedung baru, dengan Kepala Sekolah Bp. Soetiman
Sekolah
tersebut melaksanakan tugas secara operasional dengan kegiatan Proses Belajar
Mengajar sejak pada hari Senin tanggal 16 Januari 1978, dengan catatan bahwa :
tahun 1978 siswa kelas 1 di
lokasi baru, kelas 2 dan 3 di SMA Negeri I-II Semarang tahun 1979 siswa kelas 1
dan 2 di lokasi baru, kelas 3 di SMA Negeri I-II Semarang
tahun 1980, siswa kelas 1, 2
dan 3 seluruhnya di lokasi baru
9.
CATATAN SINGKAT
a. Perubahan/pengembangan SMA Negeri II
Bagian B
1.
SMA Bagian B menjadi :
SMA Negeri I Bagian B dan SMA
Negeri II Bagian B
2. SMA Negeri I Bagian B menjadi : SMA Negeri I
SMA Negeri II Bagian B menjadi
: SMA Negeri II
3.
SMA
Negeri I dan SMA Negeri II menjadi : SMA Negeri I-II
4.
SMA
Negeri I-II dipecah menjadi 2 (dua ) lokasi
·
SMA
Negeri I, di Jalan Taman Menteri Soepeno 1 Srmarang
·
SMA Negeri II, di Jalan Sendangguwo Baru 1
Semarang
b. Organisasi Keluarga Besar SMA I-II (KSMA)
Sejak SMA Bagian B dipecah menjadi 2 (dua) SMA Bagian
B sampai akhir usia SMA Negeri I-II pada tahun 1980, baik KSMA maupun OSIS,
irganisasi ini tetap satu dan tidak terpisahkan, dengan setiap tahun ajaran
terjadi pergantian Ketua serta Pengurus KSMA/OSIS secara bergiliran
c.
Pada awal kepindahannya (antara tahun 1977 s,d, 1979)
urusan administrasi sebagaian masih bersama dengan SMA Negeri I. Namun sejak
tahun awal 1980 telah resmi dipisahkan dari SMA Negeri I Semarang
10. Pada
tahun 1982/1983 :
Ada perubahan penomoran sekolah di seluruh Indonesia,
yang semula dengan indeks angka Romawi dibanti dengan angka Arabi, sehingga :
* SMA
Negeri II Semarang berubah menjadi SMA Negeri 2 Semarang
11. Pada
Tahun 1984/1985
Pada
waktu kurikulum 1984 mulai dilaksanakan, SMA mengenal 4 jurusan, yaitu :
- Program Ilmi-ilmu Fisik atau Program A1
- Program Ilmu-ilmu Biologi atau Program A2
- Program Ilmu-ilmu Sosial atau Program Aз
- Program Ilmu-ilmu Bahasa atau Program A4
12. Pada
Tahun 1994/1995:
Pada waktu kurikulum 1994 mulai dilaksanakan, SMA
mengenal 3 jurusan, yaitu :
- jurusan Ilmu Pengetahuan Alam atau jurusan IPA
- jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial atau jurusan IPS
- jurusan
Bahasa
13. Pada Tahun 1995/1996 :
Waktu Bp.
Prof. Dr. Ir. Wardiman Djojonegoro sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, pada tahun 1995 nama SMA berubah menjadi SMU (akronim dari
Sekolah Menegah Umum)
Demikian pula SMA Negeri 2
Semarang berubah menjadi SMU Negeri 2 Semarang
SMA telah beberapa kali
mengalami perubahan, baik nama maupun statusnya.
Demikian
pula SMA Negeri yang berada di Jalan Taman Menteri Soepeno 1 Semarang.
a. 1995/1996 : SMA Bagian B menjadi : SMA Negeri I Bagian B
dan
SMA Negeri II Bagian B
b. 1960/1961 : SMA Negeri I Bagian B menjadi :
SMA Negeri I
SMA Negeri II Bagian B menjadi
: SMA Negeri II
c. 1982/1983 :
SMA Negeri I menjadi : SMA Negeri 1
SMA Negeri II menjadi : SMA
Negeri 2
d. 1995/1996 : SMA Negeri 1 menjadi : SMU
Negeri 1
SMA Negeri 2 menjadi : SMU
Negeri 2
e. 2001/2002 s.d. sekarang : SMU Negeri 2
menjadi : SMA Negeri 2
14. Periode Kepemimpinan ( Kepala Sekolah ) di
SMA Negeri 2 Semarang
Kepala-kepala
Sekolah yang tercatat sampai dengan tahun 2010 adalah sembagai berikut :
- Lokasi
lama di Jalan Taman Menteri Soepeno 1 Semarang
1. 1949 s.d. 1950 : Bp. Ir. Soeroto
2. 1950 s.d. 1955 : Bp. Mr. Hutauruk
3. 1955 s.d. 1964 : Bp. M. Abdoelmadjis
4. 1964 s.d. 1966 : Bp. Tjiook Tik Djoe
5. 1966 s.d. 1970 : Bp. Budhiman
6. 1970 s.d. 1976 : Bp. Drs. Ign. Soeparjo
7. 1976 s.d. 1979 : Bp. Abdoelkohar
b. Lokasi baru di Jalan Sendangguwo Baru 1 Semarang
8. 1978 s.d. 1980 : Bp. Soetiman
9. 1980 s.d. 1987 : Bp. Soemadi, B.Sc.
10. 1987 s.d. 1990 : Ibu Dra. Endang Sri Sediapti Soekaharini
11. 1990 s.d. 1995 : Bp. Soehirman, B.Sc.
12. 1995 s.d. 1998 : Ibu Soetijatni
13. 1998 s.d. 1999 : Bp. Drs. Goenawan Soedianto
14. 1999 s.d. 2002 : Bp. Drs. Sudibyo Atmoprawiro, M.Pd.
15. 2002 s.d. 2005 : Ibu Dra.
Sutji Aryani, M.Pd.
16. 2005 s.d. 2009 : Bp. Drs. Pudji Tikno, MM.
17. 2009 s.d. 2010 : Bp. Suprihadi, SE, M.Pd.
18. 2010
s.d. 2011 : Drs. H. Bambang
Nianto Mulyo, M.Ed
B.
TUJUAN SMA NEGERI 2 SEMARANG
ü Visi
Menjadi
sekolah bertaraf internasional yang unggul dalam prestasi dan budi pekerti,
berwawasan imtaq, iptek, nasionalisme, budaya daerah, dan lingkungan
ü Misi
a.
Meningkatkan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur.
b.
Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan bahasa asing serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi secara
profesional.
c.
Meningkatkan potensi diri
untuk meraih prestasi dalam bidang akademis dan nonakademis secara nasional dan
internasional melalui pembelajaran berbasis siswa.
d.
Menjunjung tinggi nilai
budaya daerah dan nasionalisme.
e.
Meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan yang berstandar internasional serta lingkungan sekolah
yang bersih, sehat, dan asri.
f.
Meningkatkan kemandirian
dan berperan aktif secara internasional
dalam perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosiokultural, dan lingkungan
hidup.
g.
Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pendidikan dan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu
secara sosial ekonomi yang berprestasi.
ü Tujuan
1. Nilai
ujian masuk rata – rata > 7,50
2. Sejumlah
50 % lulusan diterima di PTN
3. Memiliki
KIR yang handal dan dapat menang di tingkat Propinsi
4. Semua
siswa dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris
5. Semua
siswa memiliki ketrampilan komunikasi teknologi
6. Peningkatan
kreatifitas seni
7. Peningkatan
budi pekerti luhur, iman dan taqwa
Berdasarkan tujuan
yang ingin dicapai
dan kondisi saat
ini maka tantangan
nyata dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Kwalitas
tenaga kependidikan belum
sesuai dengan kebutuhan
Tantangan nyata
: Peningkatan kwalitas
guru
2. Pengembangan kurikulum
sesuai dengan tuntutan jaman
Tantangan nyata
: Belum semua
SDM mampu untuk
mengembangkan program pembelajaran
secara professional.
3. Kerja
sama dengan berbagai unsur
terkait belum optimal.
Tantangan
nyata : Masyarakat,
orang tua siswa,
lembaga terkait dan
dunia usaha.
4. PBM
berbasis kompentensi berjalan
secara mandiri
5. Kegiatan
ekstrakurikuler belum mencapai
prestasi secara optimal.
Tantangan
nyata : perlu
peningkatan intensitas kegiatan
ekstrakurikuler yang spesifik
dan ditangani secara
professional.
- STATUS SMA NEGERI 2 SEMARANG
SMA Negeri 2 Semarang adalah Sekolah Menengah Atas
yang berstatus negeri SK terakhir status sekolah No.3412/BI tanggal/bulan/tahun
: 1 Juli 1955.
- KEADAAN FISIK SMA NEGERI 2 SEMARANG
Status SMA
N 2 Semarang memiliki luas area 14.189 M, dengan jumlah murid yang banyak maka
harus diimbangi dengan keadaan kelas yang banyak pula. Adapun sarana adan prasarana belajar meliputi :
- Ruang belajar
Jumlah ruang belajar sebanyak 38 kelas
yang terbagi menjadi ;
a.
Kelas X : 13 ruang kelas
b.
Kelas XI : 14 ruang kelas
yang terdiri dari 10 kelas XI IA dan 4
kelas XI IS
c.
Kelas XII : 11 ruang kelas
Yang terdiri dari 7 ruang kelas XII IA
dan 4 ruang kelas XII IS
- Lapangan olahraga
a.
Lapangan basket :
1 buah
b.
Lapangan tenis :
1 buah
c.
Lapangan bulu tangkis : 2
buah
d.
Lapangan tenis meja : 2
buah
e.
Lapangan Volley :
2 buah
- Laboratorium
a.
Laboratirium Bahasa : 1
buah
b.
Laboratirium Audio visual : 1
buah
c.
Laboratirium Komputer : 3
buah
d.
Laboratirium Fisika :
1 buah
e.
Laboratirium Kimia : 1
buah
f.
Laboratirium Biologi : 1
buah
- Perpustakaan
Perpustakaan
terdiri dari satu ruang khusus dan memiliki berbagai koleksi buku pelajaran dan
buku penunjang ( mata pelajaran fiksi serta non fiksi). Ada subsidi buku paket
dari pemerintah sebanyak 12 mata pelajaran. Perpustakaan ditangani oleh seorang
koordinator dan tenaga tata usaha.
- Tempat ibadah
Tempat ibadah di SMA N 2 Semarang,
terdiri dari :
a. Sebuah masjid yang sedang dalam proses
pembangunan yang dapat menampung sekitar 300 jamaah.
b. Ruang Agama Katholik : 1 buah
c. Ruang Agama Protestan: 1 buah
6. Aula
SMA N 2
Semarang memiliki sebuah aula yang dapat menampung sekitar 1000 orang.
Digunakan untuk kegiatan siswa seperti Bulu Tangkis, Tenis Meja, Pencak silat,
Seni Tari dan kegiatan lainnya.
Adapun
sarana lainnya : Ruang kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, TU, Guru,
BK, UKS, OSIS, Pramuka, Koperasi, Paskibra, Sasma Dwipala, KIR, PMR, dan Pencak
Silat.
7. Ruang administrasi
a. Ruang kelas : 36 ruang, luas : m2
b. Ruang
perpustakaan : 1 ruang,
luas : m2
c. Ruang
serbaguna : 1 ruang, luas
: m2
d. Ruang
praktik computer : 1 ruang, luas : m2
e. Ruang lab bahasa : 1 ruang, luas
: m2
f. Ruang yaysan :
1 ruang, luas : m2
g. Ruang TU :
1 ruang, luas : m2
h. Ruang guru :
1 ruang, luas : m2
i. Ruang kepala sekolah : 1 ruang, luas : m2
j. Ruang waka :
1 ruang, luas : m2
k. Ruang BP/BK :
1 ruang, luas : m2
l. Ruang aula :
1 ruang, luas : m2
m. Ruang osis :
1 ruang, luas : m2
n. Kamar mandi siswa : 1 ruang, luas
: m2
o. Kamar mandi :
1 ruang, luas : m2
p. Ruang UKS : 1 ruang, luas : m2
q. Ruang koperasi :
1 ruang, luas : m2
r. Gudang : 1 ruang,
luas : m2
s. Ruang
penjaga : 1 ruang,
luas : m2
- PERSONALIA SEKOLAH LATIHAN
1.
Kepala sekolah : 1 orang
2.
Guru tetap : 84 orang
3.
Guru tidak tetap : 4 orang
4.
Pegawai tetap : 13 orang
5.
Pegawai tidak tetap : 22 orang
6.
Tenaga administrasi : 7 orang
7.
Tenaga perpustakaan : 2 orang
8.
Tanaga laboratorium : 1 orang
9.
Penjaga sekolah : 4 orang
10. Pengemudi : 1 orang
11. Petugas
kebersihan : 5 orang
SUSUNAN PERSONALIA SMA N 2 SEMARANG SEBAGAI
BERIKUT:
1.
Kepala sekolah : Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed
2.
Wakil kepala sekolah
Kurikulum : Drs. Moch Ansori
Kesiswaan : Drs. Sarwono
Humas :
Drs. Sarwono, M.Pd
Sarana dan prasarana : Drs. Sumarno
3.
Tenaga pengajar
Adapun tenaga
pengajar yang ada di SMA 2 Semarang berjumlah 97 pengajar (terlampir)
4.
Tenaga administrasi
Untuk tenaga admistrasi yang terdapat di
SMA 2 Semarang berjumlah 23, adapun untuk nama-nama terlampir pada lampiran.
- KEADAAN SISWA
Siswa di
SMA negeri 2 Semarang terdiri dari 3 tingkat yaitu kelas X, XI, XII. Dengan
jumlah kelas sebanyak 38 yang meliputi 13 kelas X, 14 kelas XI (XI,IA ada 10
kelas dan XI.IS ada 4 kelas), dan 10 kelas XII (XI.IA ada 7 kelas dan XII.IS
ada 4 kelas).
Adapun
jumlah siswa seluruh adalah 11??? Yang meliputi ???siswa laki laki dan ???
siswa perempuan. Untuk mendukung uraian tersebut dibawah ini dilengkapi dengan daftar keadaan siswa SMA
negeri 2 semarang tahun pelajaran 2011/2012 yang terekam pada bulan agustus
2011 adalah sebagai berikut :
DAFTAR KEADAAN SISWA SMA NEGERI 2 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BULAN AGUSTUS 2011
KELAS
|
JUMLAH SISWA
|
AGAMA
|
JUMLAH
|
L
|
P
|
JUMLAH
|
ISL
|
KAT
|
PRO
|
HIN
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
XI.IA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
XI.IS
|
|
|
|
|
|
|
|
|
XII.IA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
XII.IS
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- SUMBER SUMBER BELAJAR
Adapun sumber – sumber belajar
yang digunakan di SMA Negeri 2 Semarang adalah sebagai berikut :
1.
Buku
– buku inventaris. Terdiri dari buku pengetahuan umum, buku pelajaran, koran,
karya umum, laporan, diklat dan majalah
2.
Buku
– buku paket
3.
Lingkungan
sekitar siswa
4.
Teknik
informatika, seperti laboratorium komputer, laboratorium bahasa, saluran
internet, laboratorium IPA
Adapun buku inventaris yang
ada diperpustakaan SMA Negeri 2 Semarang berjumlah kurang lebih ???? eksemplar
yang terdiri ??? judul buku diantaranya meliputi buku – buku
· Sejarah, biologi dan geografi
· Seni, olah raga dan hiburan
· Ilmu – ilmu murni
· Filsafat/psikologi
· Agama
· Bahasa
· Karya umum
Sedangkan buku – buku paket
yang digunakan sebagai sumber belajar meliputi : buku – buku paket kelas X, XI,
XII.
BAB III
SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH LATIHAN
A.
Arti dan
Tujuan Administrasi Sekolah
Administrasi adalah
kegiatan pencatatan data, surat-surat, informasi secara tertulis dan
penyimpanan dokumentasi, agar agar dapat digunakan bila diperlukan. Sedangkan
administrasi pendidikan mencakup semua kegiatan yang direncanakan secara
teratur untuk mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan tersebut berupa perencanaan,
pengawasan, dan bimbingan serta memanfatkan fasilitasyang tersedia baik
material maupun spiritual untuk mencapai pendidikan.
Melihat dari arti
katanya, administrasi memilikia arti luas dan sempit, arti sempit adminstrasi
diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat menyurat dan informasi secara
tertulis serta menyimpan dokumen tersebut agar dapat dipergunakan kembali
bilaman diperlukan. Sedangkan dalam arti luas adminstrasi memiliki arti lebih
luas dari tata usaha dan pekerjaan operatif lainnya. Administrasi pendidikan
memiliputi semua kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara teratur
sehingga tercapai tujuan pendidikan yang telah di gariskan. Administrasi
pendidikan mencakup seluruh kegiatan baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Adminstrasi pendidikan
merupakan salah satu bidang atau bagian dari admistrasi yang dilakukan di
sekolah, didalam administrasi sekolah terdapat tata usaha sebagai salah satu
alat, secara sederhana, adminstrasi sekolah adalah semua kegiatan yang
dikerjakan di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.
Agar tujuan pendidikan
tercapai maka adminstrasi banyak digunakan di sekolah karena merupakan
subsistem pendidikan nasional. Maka administrasi pendidikan yang dilaksanakan
di sekolah bersumber pada tujuan pendidikan nasional.
Tujuan daministrasi
sekolah adalah untuk mencapai target pendidikan sesuai kurikulum, antara lain :
1.
Secara umum yaitu tersusunnya system pengelolan yang
baik di bidang administrasi, ketenagaan, media pendidikan, pembiayaan dan
humas.
2.
Secara khusus yaitu program administrasi yang relefan,
efektif, efisien.
B.
Bidang
Garapan Administrasi Sekolah
Adminstrasi kurikulum
meliputi administrasi prosesbelajar mengajar sampai kegiatan remedial. Semua
itu dilakukan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 0490/U/1992
tentang sekolah menengah atas adalah:
1.
Menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
2.
Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat
dan bersosial dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan
diri sejalan dengan pengembangan IPTEK dan kesenian.
4.
Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan
mengembangkan sikap professional.
Sekolah SMA N 2 Semarang untuk kelas XI
dan XII dikelompokkan dalam 2 bidang studi, yaitu :
a.
Program Studi Ilmu Alam
b.
Program Studi Ilmu Sosial
Masing masing program tersebut memiliki
tujuan sebagai berikut :
Tujuan program studi ilmu alam
Mengembangkan
potensi peserta didik untuk memiliki karekter, kompentensi dan kecakapan hidup
memalui pemahaman prinsip- Prinsip alam. Fokus program studi ilmu alam pada mata pelajaran
matematika, fisika, kimia dan bologi.
Tujuan program studi ilmu
sosial
Mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki karakter, kompetensi,
dan kecakapan hidup melalui pemahaman prinsip-prinsip kemasyarakatan. Fokus
program ilmu sosial pada mata pelajaran kewarganegaraan, ekonomi, sejarah dan
sosiologi.
1.
Administrasi kurikulum
1.1. Pengertian dan Landasan
Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Pemerintah telah menetapkan kurikulum 2004 sebagai kurikulum Berbasis
Kompetensi, yang berarti bahwa kurikulum harus bisa mengarah pada pencapaian
kompetensi pada peserta didik.
Penyempurnaan kurikulum ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
A. UUD 1945 dan perubahannya
B. Tap MPR No.
IV/MPR/1999/tentang GBHN
C. UU No. 20 Th. 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional
D. UU No. 20 Th. 1999 tentang
Pemerintah Daerah
E. PP No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan keewenangan provinsi (Daerah Otonom).
1.2. Prinsip-prinsip pengembangan
Prinsip-prinsip
pengembangan ini meiputi:
1.2.1. Peningkatan keimanan, budi
pekerti luhur dan pengalamannya sebagai wujud peningkatan karakter dan martabat
bangsa.
1.2.2. Keseimbangan etika, logika,
estetika dan kinestetika.
1.2.3. Penguatan integritas nasional.
1.2.4. Perkembangan pengetahuan dan
teknologi informasi.
Kemampuan
berfikir, dan belajar dengan cara mengakses, memilih dan menilai pengetahuan
dalam menyikapi perkembangan iptek secara pesat.
1.2.5. Pengembangan kecakapan
hidup.
Kurikulum
mengembangkan kecakapan hidup melalui pembudayaan membaca, menulis dan
berhitung.
1.2.6. Pilar pendidikan.
Kurikulum
mengorganisasikan belajar untuk berbuat kreatif, hidup dalam kebersamaan,
membangun dan mengekspresikan jati diri.
1.2.7. Komprehensif dan
berkesinambungan.
Kompetensi
mencakup keseluruhan dimensi secara berkesinambungan mulai dari TK sampai
pendidikan menengah.
1.2.8. Belajar sepanjang hayat.
Pendidikan
diarahkan pada proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlanjut
sepanjang hayat.
1.2.9. Diversifikasi kurikulum.
Kurikulum
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
1.3. Prinsip-prinsip pelaksanaan
1.3.1. Kesamaan memperoleh
kesempatan.
Semua peserta
didik secara demokratis dan berkeadilan. berhak memperoleh pengetahuan,
keterampilan yang sama.
1.3.2.
Berpusat pada anak
Penyajian kurikulum disesuaikan dengan tahap – tahap perkembangan peserta
didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
1.3.3.
Pendekatan menyeluruh dan kemitraan.
Pendekatan yang digunakan dalam pengorganisasian pengalaman belajar
berfokus pada kebutuhan peserta didik, guru, sekolah, orang tua, dunia usaha,
dan masyarakat.
1.3.4.
Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam
pelaksanaan.
Standar kompetensi disusun oleh pusat dan cara pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan daerah darim sekolah setempat. Standar
kompetensi dapat dijadikan acuan penyusunan kurikulum berdiverkasi berdasarkan
pada satuan pendidikan potensi daerah, dan peserta didik.
1.4.Tujuan kurikulum
Penyelenggaraan pendidikan menengah bertujuan untuk
mengahsilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota
masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki etos dan budaya kerja yang baik dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
1.5.Struktur dan sistem persekolahan
·
Jenjang dan \jalur pendidikan serta jenis
sekolah dan madrasah pendidikan dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut :
a.
Jalur formal
SD/ MI/SDLB selama 6 tahun
SMP/MTS/SMPLB selama 3 tahun
SMA/MA/SMALB selama 3 tahun
b.
Jalur non formal
Kelompok belajar, TPQ
Kejar Paket A setingkat SD
Kejar Paket B setingkat SMP
Kejar Paket C setingkat SMA
Universitas Terbuka setingkat Perguruan
Tinggi
·
Sistem kenaikan tingkat / kelas
Sekolah / madrasah pada jenjang dasar dan
menengah menggunakan sistem kenaikan tingkat/ kelas mulai dari kelas I sampai
dengan kelas XII sistem penempatan siswa pada sekolah menengah menggunakan
sistem kenaikan kelas yang didasarkan pada penguasaan kompetensi.
1.6.Sistem Belajar
Sistem belajar pada
jenjang sekolah dasar dan menengah menggunakan sistem semester (6bulan).
Kompetensi bahan
kajian menjadi acuan dalam penyusunan kompetensi mata pelajaran untuk setiap
satuan pandidikan. Berikut ini merupan kompetensi dan kajian pengorganisasian
mata pelajaran untuk SMA dan MA :
A.
Pendidikan Agama
B.
Kewarganegaraan
C.
Bahasa dan Sastra Indonesia
D.
Bahasa Inggris
E.
Matematika
F.
Kesenian
G.
Pendidikan Jasamani
H.
Sejarah
I.
Geografi
J.
Ekonomi
K.
Sosiologi
L.
Fisika
M.
Kimia
N.
Biologi
O.
Teknologi Informatika dan Komunikasi
P.
Keterampilan Bahasa Asing
1.7.Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum berisi :
1.
Sejumlah Mata Pelajaran
Mata pelajaran mengutamakan kegiatan
intruksional yang berstruktur.
2.
Kegiatan belajar pembiasaan
Kegiatan belajar pembiasaan mengutamakan
pembentukan dan pengendalian perilaku dalam kegiatan rutin, spontan, dan unsur
– unsur penting dalam masyarakat.
3.
Alokasi Waktu
Alokasi waktu menunjukan satuan waktu
dalam tatap muka. Berikut ini merupakan struktur kurikulum SMA atau MA yang
mencakup dua jenis, yaitu :
a.
Struktur Kurikulum Program Studi
Program studi terdiri atas Ilmu Alam (IA),
Ilmu Sosial (IS) dan Bahasa.
b.
Struktur kurikulum Program Pilihan
Program pilihan dimaksudkan untuk
memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang
sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik.
1.8.
Pelaksanaan Kurikulum, berdasarkan “Prinsip
Kesatian Dalam Kebijakan Dan Kebergaman Dalam Pelaksanaan"
Pentahapan pelaksanaan
Pelaksanaan kurikulum 2006 dilakukan secara bertahap, sebagai berikut :
1.
Pada tahun pertama untuk kelas X SMA / MA / SMK / MAK
2.
Pada tahun kedua untuk kelas X, XI SMA / MA / SMK / MAK
3.
Pada tahun ketiga untuk kelas X, XI, XII SMA / MA / SMK
/ MAK
1.9.
Kegiatan pembelajaran, meliputi :
1.
Berpusat pada peserta didik
2.
Mengembangkan kreatifitas peserta didik
3.
Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang
4.
Bermuatan nilai etika, estetika, logika dan kinestika
5.
Menyediakan pengalaman belajar yang beragam
1.10. Penilaian
hasil belajar
Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan. Penguasaan kompetensi.
Penilaian akhir dapat diselenggarakan oleh sekolah atau madrasah.
Penilaian kelas berorientasi pada :
Ø
Acuan / patokan
Semua kompetensi perlu dinilai menggunakan acuan
kriteria berdasarkan pada indikator hasil belajar sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya.
Ø
Ketuntasan belajar
Pencapaian hasil belajar ditetapkan dengan ukuran atau
tingkat kompetensi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkansebagai
prasyarat penguasaan kompetensi lebih lanjut.
Ø
Multi alat dan cara penilaian
Penilaian menggunakan berbagai alat dan cara yaitu tes
dan nontes untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik.
Ø
Kriteria penilaian
Penilaian memberikan informasi yang akurat tentang
pencapaian kompetensi dasar peserta didik, adil terhadap semua peserta didik,
terbuka bagi semua pihak dan dilaksanakan secara terencana, bertahap dan terus
menerusuntuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik.
1.11. Penilaian
pengembangan kurikulum
Penilaian kurikulum dilakukan secara berkala oleh pusat dan daerah. Hasil
penilaian kurikulum digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan dan pengembangan
kurikulum selanjutnya.
·
Pengembangan kurikulum selanjutnya
Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah yang
berimplikasi pada kebijakan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat
sentralistik ke desentralistik, maka masing – masing lembaga tingkat pusat,
daerah dari sekolah dan madrasah mempunyai tanggung jawab tertentu.
Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyempurnaan dan pengembangan :
Ø
Standar kompetensi siswa dan warga belajar
Ø
Standar materi pokok
Ø
Pembelajaran dan penilaian hasil belajar secara
nasional
Ø
Pengendalian mutu
Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penjabaran
dan pelaksanaan kurikulum yang ,mencakup :
Ø
Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus
Ø
Penyusunan petunjuk teknik operasional
pelaksanaan kurikulum
Ø
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian sekolah
serta madrasah bertanggung jawab dalam pelaksanaan kurikulum yang mencakup :
§
Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus.
§
Perencanaan pembelajaran dan penilaian
§
Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran, serta
pelaksanaan dan pengelolaan penilaian hasil belajar.
Administrasi Kurikulum
Kegitannya meliputi :
·
Jurnal mengajar Guru
·
Agenda kegiatan Guru
·
Kurikulum sekolah
Kurikulum sekolah harus memenuhi standar isi, standar
proses, standar kelulusan, dan standar penilaian. Untuk kurikulum sekolah pada
tahun 2004 menggunakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), pada tahun 2006
menggunakn KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik). Dalam menentukan kurikulum
sekolah terdapat kendala, antara lain guru lanjut usi (makmun, mengikuti produk
dari MGMP).
·
Penyusunan KTSP
Meliputi :
1.
Pemberian wacana kepada guru; penerjemahan visi dan
misi kepada pengembang
2.
Mengidentifikasi SK+KD dari sekolah untuk menciptakan
indikator dari setiap mata pelajaran.
3.
Kesepakatan dari guru melalui pertimbangan.
4.
Menentukan Kriterian Ketuntasan Mengajar
5.
Menyusun Silabus (satuan waktu)
Yang terdiri dari psikomotor, afektif dan ....
6.
Menyusun Evaluasi
Macamnya tugas mendiri dan tugas terstruktur/ tidak
terstruktur. Tugas terstruktur adalah tugas yang dirancang sendiri oleh guru (
contoh: membuat chart sesuai dengan ketentuan melalui penjelasan proses). Tugas
tidak sturktur adalah tugas yang diserahkan oleh murid dan hanya diberikan
batasan waktu. ( contoh: membuat proses tentang sesuatu).
Meliputi :
§
Ulangan
§
Objektif/ Subjektif
§
Jumlah
§
Tingkah laku
7.
Penyusunan RPP (penyusunan per bulan atau per tahun)
Setiap KD harus terdiri dari kegiatan ekplorasi, elaborasi dan evaluasi.
Setiap pertemuan membuat RPP.
RPP dibuat secara rinci dan dalam RPP harus terdapat kisi-kisi ulangan
dan penilaian yang disertai kunci jawaban.
8.
Penyeragaman Ulangan Harian
Melalui :
§
Blangko pembelajaran
§
Analisis Ulangan (penyesuaian praktek dan
indikator 75% mencapai KKM)
Kegiatannya meliputi:
a.
Program penyusunan laporan
b.
Melakukan remidi bagi siswa di bawah KKM
c.
Ulangan harian terencana sebelum ulangan mandiri
Soal-soal yang sulit dianalisis dan diulangkan kembali, tidak semua
diremidikan. Tujuannya agar semua siswa tuntas dalam pembelajaran selama 1
semester.
9.
Tugas guru antara lain : merancang/ menyusun, mengajar,
mengevaluasi, dll.
Administrasi
Kesiswaan
Administrasi kesiswaan yaitu pengaturan rancangan dan
rencana tertulis tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik
didalam lingkungan sekolah atau diluar sekolah. Di luar akademik, siswa mendapat layanan
administrasi kesiswaan yang meliputi layanan bidang bimbingan penyuluhan dan
kegiatan organisasi intra sekolah. Layanan bimbingan dan layanan penyuluhan
dilaksanakan secara terus-menerus, meliputi :
ü
Bidang karier,
ü
Belajar,
ü
Sosial dan pribadi,
ü
Serta dalam bidang layanan meliputi
o Orientasi,
o Konseling
individu,
o Konseling
kelompok,
o Bimbingan
kelompok,
o Mediasi
Kegiatan OSIS yang dilaksanakan antara lain :
1.
Kegiatan MOS
2.
Kegiatan Pentas Seni
3.
Persiapan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI,
tanggal 17 Agustus serta kegiatan-kegiatannya.
4.
Kegiatan Papenkris
5.
Kegiatan latihan Band.
Administrasi kesiswaan
yang ada di SMA 2 Semarang adalah data pribadi siswa, data penerima siswa baru
dan daftar nominasi, daftar kelas, buku induk, presensi, dan buku klafer.
A. Tujuan
Tujuan administrasi siswa yaitu menciptakan suasana
tertib dan aman disekolah. Tujuan lain yaitu bagi siswa sendiri agar lebih
disiplin dan mampu mencetak prestasi yang lebih baik. Disamping itu juga untuk
mengentaskan dan mengatasi berbagai permasalahan yang dialalmi peseta didik.
Memelihara dan mengembangkan bebagai potensi dan kondisi posiutif siswa juga
termasuk dalam tujuan administrasi.
B. Pengembangan
Administrasi
kesiswaan dibagi dalam beberapa bidang antara lain :
·
Kesiswaan
Bidang ini mengurusi masalah kesiswaan sehubungan dengan tata
tertib,kegiatan siswa dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa disekolah.
·
KTU
Yaitu staf sekolah yang merupakan
mitra kerja dalam menyelenggarakan administrasi sekolah yang berkaitan dengan
pengelolaan seklah dan kegiatan belajar mengajar.
·
Bimbingan dan konseling
BK merupakan pelayanan bantuan dimana kegiatannya harus mampu memberikan
hal-hal positif kepada siswa, meringankan beban, mendorong semangnat dan
memberikan penguatan, memberikan alternatif dan kesempatan, memberikan
pencerahan dan kesejukan srta mendorong dab membela terwujud hak hak dan
kepentingan serta kewajiban siswa dengan cara yang tepat. Semua itu diarahkan
bagi terentaskannya permadsalhan dan terselenggarakannya perkembangan siswa
secara tepat.
·
Sarana prasarana
Sarana dan prasarana merupakan bagian yang mengurusi dan memenuhi
kebutuhan akan fasilitas yangnmenunjang kegiatan sekolah dan belajar mengajar.
Semua pengelolaan administrasi kesiswaan ini dibagi menurut bidang
masing-masing. Semuanya dibuat dan diatur dalam arsip yang jelas sesuai dengan
hasil yang diperoleh administrasi kesiswaan meliputi beberapa bidang
1. Agenda masuk siswa
Hal ini berkaitan dengan surat keputusan yang
dikeluarkan oleh kepala sekolah sehubungan dengan penerimaan siswa baru tahun
ajaran baru.
2. Jurnal kegiatan siswa
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
lingtkungan maupun luar tercatat dan terencana dalam jurnal yang disusun secara
khusus untuk mengkoordinir jalannya yang dilakukan siswa agar tidak mengganggu
proses belajar mengajar.
3. Program kerja
Program kerja merupakan rancangan,rencana kerja untuk
memprogram brmacam kegiatan untuk memprogram bermacam kegiatan yang berhubungan
dengan sekolah dan belajar mengajar.
4. Catatan Prestasi
Catatan prestasi merupakan bukti otentik tertulis yang
mencatat berbagai macam prestasi yang diperoleh siswa tiap satu semester.
5. Agenda Kesiswaan
Agenda kesiswaan bisa disebut sebagai evaluator. Agenda
ini mengevaluasi tingkah laku yanng dilakukan siswa secara baik maupun tidak
sehungga dapat memberikan nilai tersendiri bagi mereka terhadap tingkah laku
yang dilkakukan. Guru akan lebih mudah mengetahui perilaku murid-murid dalam
sekolah dan guru dapat memberikan teguran, hukuman ataupun pujian ats perilaku
mereka. Disamping hal yang disebutkan diatas, administrasi kesiswaan juga
mencakup penerimaan siswa baru. Ditahun ajaran baru ini yaitu 2011/2012 di SMA
2 semarang menerima sebanyak 416 siswa baru dengan formulir yang terjual.
Administrasi
Personalia
SMA 2 SEMARANG dikepalai oleh seorang kepala sekolah,
yang dibantu oleh 88 guru. Dalam administrasi personalia tidak ada staf
pengajar yang bersal dari luar sekolah. Tenaga perngajar diSMA 2 semarang
terdapat 81 PNS,3 CPNS dan 4 GIT.
TU bertugas melayani kebutuhan sekolah (baik kebutuhan siswa,guru dan
warga sekolah lainnya).TU merupakan central kegiatan dan agenda sekolah.
Administrasi
Keuangan
Secara umum keuangan yang ada diSMA N 2 SEMARANG
ditangani oleh pihak :
a.
Bendahara UYHD / rutin oleh Bp. Sugri (gol III/b)
b.
Bendahara operasional oleh Ibu Yuni Khilafasilawati
(Gol/b)
Sedangkan untuk keuangan SPP diSMA N 2
semarang ditangani oleh bapak Choiri, diperoleh melalui SPP murid dan didukung
oleh:
§
APBN yang berwujud block grand
§
APBD sebagai bantuan keuangan dan bantuan sosial
§
APBD kota sebagai bantuan secara tidak langsung
(seperti gaji,tunjangan pegawai dan kesejahteraan pegawai) dan bantuan secara
langsung.
§
Sumbangan orang tua siswa
Uang SPI untuk kelas X, rencana Rp
250.000,00 / bulan (siswa baru titip Rp 200.000,00 pada waktu daftar ulang)
Uang SPI kelas XII regular, 123.500 +
46.500 = 170.000 / bulan
Uang SPI kelas XII imersi 188.500 + 46.500
= 235.000 / bulan
Uang SPI terkait dengam komputer (sewa)_+
3 tahun.
BAB IV
KEGIATAN KESISWAAN
Kegiatan kesiswaan diselenggarakan oleh sekolah dengan
maksud dan tujuan mengembangkan minat serta bakat siswa, karena setiap siswa
terdapat kemampuan yang satu dengan yang lainnya. Di SMA 2 semarang kegiatan
tersebut diadakan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan keorganisasian antara
lain:
A. Kegiatan Organisasi Siswa intra
Sekolah (OSIS)
Osis merupakan organisasi yang resmi diakui dan
diselenggarakan di sekolah dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan siswa dan
memberikan wahana bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ko-kulikuler
yang resmi. Kegiatan-kegiatan OSIS yang dilakukan sekolah antara lain:
i.
Kegiatan pengembangan pengetahuan dan
kemampuan penalaran, seperti:
a.
Diskusi, temu karya, seminar, dll
b.
Penelitian
c.
Karya Wisata
d.
Penulisan karangan untuk berbagai media
dan percobaan-percobaan akademik yang relevan di luar sekolah
ii.
Kegiatan pengembangan keterampilan
berdasarkan hobi, antara lain:
a.
Latiahan kepemimpinan
b.
Kepramukaan
c.
UKS
d.
Olah raga
e.
Kesenian
iii.
Kegiatan pengembangan sikap :
a.
Pengumpulan sosial
b.
Peringatan hari besar nasional dan
keagamaan
Organisasi siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA 2
Semarang sebagai rambu-rambu kegiatan pada materi pembinaan Demokrasi, hak
asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan toleransi sosial
dalam konteks masyarakat plural. Jenis kegiatannya salah satunya adalah dengan
memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugas
masing-masing. Tujuan dari kegiatan tersebut antara lain:
a.
Menumbuhkan motivasi dan peran siswa
dalam kegiatan OSIS
b.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam
berorganisasi untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan.
Indikator
yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari kegiatan tersebut adalah:
a.
Tingkat partisipasi
b.
Kehadiran
c.
Kerjasama
d.
Berminat menjadi pengurus OSIS
e.
Memiliki kemampuan dalam berorganisasi
f.
Mampu mengelola kelompok atau organisasi
Contoh kegiatannya :
·
Kerja OSIS, guru atau pembina
·
Dukungan warga sekolah dan komitesekolah
·
Pemilihan pengurus OSIS, MPK dan
ekstrakurikuler
·
Menyusun job description pengurus OSIS
·
Pelaksanaan rapat kerja antara pembina
dan pengurus
Unsur-unsur yang terkait : Kepala sekolah, Wakasek
kesiswaan, Pembina OSIS, pengurus OSIS.
Sebagai organisasi yang di bawahi oleh bagian
kesiswaan, OSIS di SMA 2 Semarang memiliki 10 sekertaris bidang, 10 guru
pendamping, dan seorang bendahara. Ketua OSIS SMA 2 Semarang tahun 2011 dijabat
oleh Nesbi Dewantara dengan seorang guru pembina yaitu Bapak Nafangurrohim.
B. Olahraga dan Kesenian
Kegiatan dibidang olahraga dan kesenian dilaksanakan
sesuai dengan fungsi kegiatan ekstrakulikuler, yaitu mengembangan jati diri
siswa, mengembangan sifat sosial siswa, segabai sarana rekreatif diluar bidang
akademik, dan menyiapkan karir siswa.
Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan diluar jam
pelajaran, rata-rata ekuivalen dengan 2 jam pelajaran, artinya setiap
pelaksanaan ekstrakulikuler berlangsung kira-kira 2x45 menit, yaitu 90 menit.
Kegiatan ekstrakulikuler dibidang kesenian yaitu:
1.
Paduan Suara/Musik/Band
Ekstrakulikuler ini
dilaksanakan pada hari Sabtu dengan
pembimbing Dra. Prataningrih. Banyak prestasi yang telah dicapai oleh
ekstrakulikuler paduan suara/musik/band SMA N 2 Semarang selama 2010/2011.
Prestasi tersebut antara lain:
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Kota
|
7 Mei 2011
|
1
|
|
Kota
|
7 Mei 2011
|
1
|
|
Kota
|
7 Mei 2011
|
1
|
2.
Teater
Salah
satu ekstrakulikuler yang diminati siswa SMA N 2 Semarang mempunyai bakat
akting adalah ektrakulikuler teater. Ekstrakulikuler ini dilaksanakan pada hari
Selasa dengan pembimbing Bapak Budi Himawan.
3.
Tari
Walaupun SMA N 2
Semarang adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, sekolah ini tidak
mengesampingkan budaya daerah. Hal ini terbukti dengan adanya ekstrakulikuler
tari yang dilaksanakan pada hari Sabtu dengan pembimbing Ibu Warniati. Banyak
prestasi yang telah dicapai ekstrakulikuler tari pada tahun 2010/2011. Prestasi tersebut antara lain:
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Nasional
|
2010
|
1
|
|
Kota
|
2010
|
1
|
|
Nasional
|
2010
|
1
|
|
Kota
|
2009
|
1
|
Kegiatanekstrakulikuler dibidang olahraga yaitu:
1.
Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah
salah satu olahraga kebanggan bangsa Indonesia, maka dari itu ekstrakulikuler
ini perlu diadakan di sekolah-sekolah.
SMA N 2 Semarang telah menjadi contoh melaksanakan ektrakulikuler bulu tangkis
ini yang dilatih oleh Bapak Narfangurohim, S.Pd. Ekstrakulikuler ini biasanya
melakukan latihan pada hari Senin. Prestasi yang pernah diraih
olehekstrakulikuler ini selama 2010/2011 antara lain:
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Propinsi
|
2010
|
1
|
|
Kota
|
13 Mei 2011
|
1
|
|
Nasional
|
27-29 Mei 2011
|
3
|
2.
Volly Ball
Latihan
dilaksanakan pada hari Selasa dengan pelatih Bapak Tutur. Ekstrakulikuler ini
berhasil meraih banyak juara selama 2010/2011, antar lain :
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Kota
|
2009
|
1
|
|
Kota
|
2009
|
1
|
|
Propinsi
|
2010
|
2
|
3.
Basket Ball
Basket
merupakan salah satu ekstrakulikuler bergengsi di SMA N 2 Semarang. Latihan
dilaksanakan pada hari Selasa dengan pelatih Bapak Nisan Adi.
4.
Tae Kwon Do
Tae
Kwon Do merupakan salah satu ekstrakulikuler yang menjadi kebanggan SMA N
2Semarang karena ekstrakulikuler ini berhasil meraih juara ditingkat nasional
maupun regional ASEAN. Latihan biasanya dilakukan pada hari Selasa dengan
pelatih Bapak Winarni, S.Pd.
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Nasional
|
2009
|
1
|
|
Regional ASEAN
|
2009
|
1
|
|
Regional ASEAN
|
2010
|
1
|
|
Regional ASEAN
|
2010
|
1
|
5.
Soft Ball Club
Ekstrakulikuler
ini dilatih oleh Drs. Cucu Sanusi. Latihan softball biasanya dilakukan pada
hari Selasa.
6.
Futsal
Ektrakulikuler
ini merupakan estrakulikuler pilihan. Biasanya para siswa melaksanakan latihan
pada hari Kamis dengan pelatih Bapak Faisal.
Banyak prestasi yang
telah dicapai oleh ekstrakulikuler futsal, antara lain:
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Kota
|
2009
|
3
|
|
Karesidenan
Smg
|
2010
|
2
|
|
Kota
|
11-12-2010
|
1
|
|
Karesidenan
|
April 2011
|
3
|
|
Propinsi
|
April 2011
|
2
|
Selain
ekstrakulikuler olahraga dan kesenian diatas, SMA N 2 Semarang juga berhasil
meraih juara, antara lain:
|
TINGKAT
|
TANGGAL
|
JUARA
|
|
Provinsi
|
2009
|
1
|
|
Provinsi
|
2009
|
1
|
|
Kota
|
2010
|
2
|
C. Pramuka
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan
yang pasti ada dan wajib diikuti oleh siswa disetiap SMA/SMK. Masing-masing
SMA/SMK mempunyai nama ambalan yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
mengingat nama ambalan dimasing-masing sekolah. Di SMA Negeri 2 Semarang,
ambalannya bernama “ Hayam Wuruk Tribuana Tungga Dewi”.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 2
Semarang di bimbing oleh empat pembimbing yaitu : Drs. Nur Khosin, Dra. Rahayu
WidjaJati, Drs. Sumarno (SR) dan Yanuar.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam hari Jum’at mulai
pukul 15.00 sampai 17.00. untuk kelas X setiap siswa wajib mengikuti
ekstrakurikuler pramuka ini. Sedangkan untuk kelas XI diberi kebebasan untuk
mengikuti atau tidak mengikutinya. Lain halnya dengan siswa kelas XII, mereka
tidak mempunyai kewajiban untuk mengikuti ekstrakurikuler yang ada, karena
mereka harus mempersiapkan ujian nasional/UN.
A.
Tugas Pokok, Fungsi dan Organisasi
1.
Tugas pokok
Tugas
pokok Majelis Pembimbing adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral, organisatoris, materiil, finansial, dan konsultasi pada gudep, satuan
dan kwartir yang bersangkutan agar dapat :
a.
Kata-kata “memberi bimbingan” yang
dimaksud diatas mengandung makna memberi arahan, saran, nasehat, dan dukungan
moral.
b.
Kata-kata “memberi bantuan” yang
dimaksud diatas mengandung makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan,
fasilitas, dan serta memberi peluang agar gerakan pramuka mendapat akses untuk
memperoleh bantuan dari pemerintah dan masyarakat.
c.
Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud
diatas mengandung makna bahwa gudep, satuan, dan kwartir dapat berkonsultasi
mengenai permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan citra gerakan
pramuka.
2.
Fungsi
Fungsi Mabi adalah memberi bimbingan, memberi
bantuan konsultasi kepada gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan agar
dapat:
a.
Memecahkan masalah-masalah moral,
mental, dan psikologis.
b.
Memecahkan masalah organisatoris,
termasuk meningkatkan jumlah mutu dan anggota gerakan pramuka.
c.
Memecahkan masalah-masalah material,
termasuk usaha memperoleh fasilitas, dana, dan sarana.
d.
Menjalankan segenap usaha yang berkaitan
dengan masalah-masalah finansial, terutama usaha untuk mengumpulkan dana, agar
dapat memperoleh subsidi dan pemberian lain dari masyarakat yang tidak
bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka.
e.
Menyampaikan aspirasi masyarakat untuk
pengembangan pendidikan gerakan pramuka.
3.
Organisasi
a.
Susunan Organisasi Mabi
Disetiap
gudep, satuan dan kwartir dibentuk Mabi:
1.
Di Gugusdepan pramuka dibentuk majelis
pembimbing gugus depan pramuka disingkat Mabigus.
2.
Di Satuan karya pramuka dibentuk majelis
pembimbing satuan karya pramuka disingkat Mabisaka.
3.
Di kwartir ranting gerakan pramuka
dibentuk majelis pembimbing ranting gerakan pramuka disingkat mabiran.
4.
Di kwartir cabang gerakan pamuka
dibentuk majelis pembimbing cabang gerakan pramuka disingkat mabicab.
5.
Di kwartir daerah gerakan pramuka
dibentuk majelis pembimbing daerah disingkat mabida.
6.
Di kwartir nasional gerakan pramuka
dibentuk majelis pembimbing nasional gerakan pramuka disingkat mabinas
b.
Kepengurusan
1.
Susunan kepengurusan Mabi terdiri atas:
a.
Seorang Ketua
b.
Seorang Wakil Ketua
c.
Seorang Sekretaris
d.
Seorang ketua Harian
e.
Beberapa orang anggota
2.
Jumlah wakil ketua Mabi dan jumlah
anggota Mabi ditentukan oleh mabi masing-masing sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan Mabinya serta diupayakan seimbang antara pria dan wanita.
3.
Ketua mabigus dipilih dari antara
anggota mabigus yang ada.
4.
Pada tingka satuan karya ketua mabi
dijabat oleh pejabat pada lembaga atau instansi atau departemen terkait.
5.
Pada tingkat kwartir ranting, cabang dan
daerah ketua Mabi dijabat oleh Kepala Wilayah atau kepala Pemerintah setempat.
6.
Pada tingkat nasional ketua Mabi dijabat
oleh Presiden Republik Indonesia.
7.
Jabatan Ketua Harian disesuaikan dengan
kebutuhan.
8.
Wakil ketua, ketua harian, sekretaris
Mabi dipilih dari anggota Mabi
9.
Dalam kepengurusn Mabi hanya dapat
dibentuk bidang-bidang sesuai kebutuhan.
10. Struktur
Organisasi Mabi terlampir.
B. Hubungan, Koordinasi, dan Kerjasama
1.
Hubungan dengan gugus depan, satuan, dan
kwartir
a.
Untuk dapat berpean nyata dan aktif,
serta dapat memberi bimbingan, bantuan dan konsultasi secara konsepsional,
efektif dan efisien, masing-masing mabi dapat menyelenggarakan suatu hubungan,
koordinasi dan kerjasama, saling memberi informasi dengan gugus depan, satuan,
dan kwartir.
b.
Gugusdepan, satuan atau kwartir wajib
memberikan laporan penggunaan fasilitas dan pemanfaatan fasilitas dana dari
Mabi secara periodik maupun insidentil kepada Mabi yang bersangkutan.
c.
Gugusdepan, satuan atau kwartir wajib
mengundang Mabi yang bersangkutan bila menyelenggarakan musyawarah, rapat, atau
melaksanakan kegiatan yang dianggap penting, contohnya Jambore, PW, LT, dll.
2.
Hubungan dengan instansi pemerintah
a.
Masing-masing mabi menguasahakan
hubungan timbal balik dengan dengan instansi pemerintah.
b.
Instansi pemerintah melalui mabi yang
bersangkutan atau langsung dapat menyalurkan bantuan kepaa gugusdepan, satuan
atau kwartir.
3.
Hubungan dengan masyarakat
a.
Mabi masing-masing berupaya menjalin
hubungan timbal balik dengan masyarakat termasuk lembaga masyarakat lainnya
(LSM) sehingga aspirasi masyarakat dapat ditampung.
b.
Masyarakat melalui Mabi yang bersangkutan atau langsung
dapat menyalurkan aspirasi, saran dan kritik serta bantuannya kepada
gugusdepan, satuan dan kwartir.
4.
Media komunikasi dalam rangka
melancarkan hubungan
a.
Setiap jajaran Mabi dapat menerbitkan
suatu media informasi.
b.
Media informasi penting diperlukan untuk
meningkatkan citra gerakan pramuka dan melancarkan hubungan antara Mabi,
pemerintah, gudep, satuan, kwartir dan masyarakat.
D. Kegiatan ekstrakurikuler lainnya
i. Paskibra
Kegiatan
ekstrakurikuler paskibra merupakan salah satu kegiatan yang digemari oleh
siswa. Kegiatan ini di bimbing oleh Sunarawan, S.Pd.sedangkan pelaksanaannya
dijadwalkan setiap hari kamis mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00.
ii. Karya ilmiah remaja
Karya
ilmiah remaja merupakan salah satu ekstrakurikuler di SMA N 2 Semarang yang
sangat bermanfa’at bagi siswa-siswa yang ingin belajar berbicara dengan baik,
belajar menulis yang sopan, berfikir cepat, dan menghasilkan penemuan-penemuan
baru, dan kegiatan bermanfa’at yang lain.Kegiatan ekstrakurikular ini dibimbing
dan dipimpin oleh Drs.Teguh Wibowo.
Kegiatan
ekstrakurikular ini dilaksanakan setiap hari kamis dan dimulai pukul 15.00
sampai pukul 17.00. Kegiatan ekstrakurikular ini merupakan salah satu kegiatan
yang sangat diminati siswa di SMA Negeri 2 Semarang.
iii. Palang Merah Remaja (PMR)
Kegiatan ekstrakurikuler palang merah remaja ini
merupakan salah satu kegiatan tentang cara bagaimana menolong orang yang sakit
ringan seperti pusing, mual, ssesak nafas, muntah, pingsan, luka goresan, luka
kecil karna jatuh,dll.Pertolongan yang dilakukan biasanya disebut sebagai
pertolongan pertama pada kecelakaan. Kegiatan ekstra kurikular yang juga cukup
banyak peminatnya ini dipimpin oleh Drs. Moch. Ansori. Pelaksanaan kegiatan
tersebut dilakukan pada hari sabtu mulai pukul 15.00 sampai pukul 17.00.
iv. Pecinta alam/ sasma dwipala
Kegiatan pecinta alam ini dibimbing dan diarahkan oleh
Rudi Hermawan dan dilaksanakan pada hari sabtu mulai pukul 15.00 sampai dengan
pukul 17.00.
v. Baca tulis Al-qur’an
Baca tulis Al-qur’an merupakan salah satu kegiatan
religy yang ada di SMA Negeri 2 Semarangdan ditujukan untuk para siswa yang
ingin belajar cara membaca kitab suci Al-qur’an dengan baik dan benar. Kegiatan
ini mempunyai banyak sekali manfa’at. Diantaranya tetap menanamkan rasa cinta
kepada kitab suci kita sebagai umat islam yaitu kitab suci Al-qur’an.Kegiatan
ini dibimbing oleh Nur Cholis, S.Pd Sudono S.Pd dan Khoiri,S.Ag. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari Jum’at.
vi. Tafsir / Kajian Islam
Kegiatan ekstra kurikuler ini mengkaji menegenai kaidah
agama Islam. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakn setiap hari jum’at
dimulai pukul 15.00 sampai pukul
17.00.Tafsir atau kajian Islam ini di bimbing dan diarahkan oleh Dra.
Nur Badriyah , Dra. S. Zubaidah , Dra. Sadaria, Umi maftukhah, S.Pd.
vii. English conversation club / ECC
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kamis pada pukul
15.00 sampai dengan pukul 17.00. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Drs.
Marwito Rusdi, S.pd dan Nesty Noor Hayati, S.pd. Kegiatan ekstrakurikuler ini
berfungsi untuk memperlancar kemampuan siswa dalam berbicara bahasa inggris.
Para siswa yang ingin mengembangkan kemampuan bahasa inggrisnya bisa
memanfa’atkan kegiatan Ekstrakurikuler ini. Kegiatan ini sangatlah bagus karna
tanpa membayar mahal mereka bisa mengembangkan kemampuan bahasa inggrisnya.
Mahasiswa
Praktik Pengalaman Lapangan IKIP PGRI SEMARANG yang berada di sekolah
latihan SMA N 2 Semarang minimal harus mengikuti salah satu kegiatan
ekstrakurikuler yang ada. Peran mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan IKIP PGRI
SEMARANG yang mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai
pendamping dari guru pembimbing yang nantinya akan mebantu pembimbing dalam
pelaksanaan ekstrakurikuler tersebut.
BAB V
PENALARAN SEKOLAH
A. Usaha bidang kesehatan
Usaha
menciptakan kondisi yang sehat sebaik kondisi lingkungan maupun kesehatan siswa
dan guru. Usaha dibidang kesehatan perlu mendapat perhatian khusus.
Usaha
kesehatan yang di tempuh SMA N 2 Semarang, diantaranya :
1.
Menyediakan obat-obatan ringan
2.
Selalu ditananamkan hidup bersih dan
sehat kepada siswa siswi dengan penerapan kedisiplinan.
B. Program bimbingan dan penyuluhan
1.
Misi dan visi bimbingan dan koselling
Visi “ hidup itu
sesuatu yang membahagiakan “
Misi “ memandirikan
anak didik dalam hidupnya dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
secara obtimal”
2.
Fungsi, asas, dan pola kerja
Bimbingan dan
konselling berfungsi:
a.
Fungsi pemahaman
Mengantar anak didik
untuk dapat memahami diri dan lingkungan.
b.
Fungsi Pencegahan
Mencegah atau
terhindarnya anak dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul mengganngu
atau menghambat perkembangan dirinya.
c.
Fungsi Pengentasan
Terentaskannya atau
teratasinya berbagai permasalahan hidup yang dialami anak didik.
d.
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Tercipta dan
terpeliharanya situasi dan kondisi yang kondusif dan positif memelihara
pemandirian dan pengembangan potensi anak didik.
e.
Membela anak yang mengalami pencideraan.
3.
Azas bimbingan dan konselling
Bimbingan dan konseling
berasaskan pada:
a.
Azas kerahasiaan
Azas ini memberi
jaminan kepada anak bahwa data atau informasi, permasalahan yang disampaikan
tidak sampai pada orang lain.
b.
Azas kesukarelaan
Suka dan rela untuk
mengikuti layanan kegiatan.
c.
Azas keterbukaan
Bersikap terbuka dan
tidak berpura-pura dalam member dan menerima informasi mutlak diperlukan untuk
menggapai suatu tujuan.
d.
Azas keahlian
Bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas keindahan-keindahan professional.
4.
Pola kerja
Pola kerja bimbingan
dan konseling dikenal dengan istilah pola 17, bimbingan dan konseling kerja
dalam ruang lingkup empat pokok bidang bimbingan.
a.
BIdang Pribadi
b.
Bidang Sosial
c.
Bidang Belajar
d.
Bidang Karier
Empat bidang itu terjabarkan dalam tujuh
layanan kegiatan dan lima kegiatan pendukung.
Tujuh kegiatan layanan bimbingan dan konseling:
a.
Layanan Orientasi
b.
Layanan Informasi
c.
Layanan Penempatan dan Penyaluran
d.
Layanan Pembelajaran
e.
Layanan Konseling Perorangan
f.
Layanan Bimbingan Kelompok
g.
Layanan Konseling Kelompok
Lima kegiatan pendukung:
a.
Aplikasi Instrumentasi
b.
Himpunan Data
c.
Konferensi Kasus
d.
Kunjungan Rumah
e.
Alih Tangan Kasus
Demikian sekilas tentang bimbingan dan konseling di SMA N 2 Semarang.
C. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan
dengan masyrakat adalah berbagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan wakil kepala
sekolah bagian Hubungan Masyarakat dengan melibatkan segala komponen sekolah
berinteraksi dengan masyarakat.
Adapun
program hubungan masyarakat tahun ajaran 2011/2012 antara lain:
1.
Orientasi siswa melalui pengenalan
sekolah secara umum.
2.
Upacara hari senin melalui upacara
setiap hari senin dan hari besar nasional.
3.
SKJ melalui mengadakan senam kesegaran
jasmani yang dilaksanakan tiap hari jumat
4.
Acara senang susah dengan menjenguk
pihak sekolah yang senang maupun susah.
5.
Rapat pengurus komite sekolah melalui
undangan kepengurusan komite sekolah.
6.
Rapat pleno komite sekolah melalui
undangan ke orang tua siswa untuk membahas laporan tahun lalu, membahas program
yang akan datang.
7.
Asuransi jiwa dengan mengikutsertakan
asuransi jiwa siswa, guru, dan karyawan.
8.
HUT SMA N 2 Semarang dan HUT RI melalui
kerjasama OSIS dan ekstra.
9.
Halal bi halal dengan mengadakan halal
bi halal keluarga besar SMA (termasuk mantan).
10. Bakti
social melalui kerja sama OSIS dan instansi lain.
11. Poto
kolektif dengan mengadakan poto bersama untuk persiapan ujian nasional.
12. Sholat
idul adha melalui hubungan sekolah dan komite sekolah.
13. Seminar
melalui kerja sama OSIS dan instansi lain.
14. Peringatan
maulid Nabi Muhammad SAW
15. Bimbingan
tes melalui kerja sama dan bimbingan tes.
16. Sosialisasi
ujian nasional dengan mengundang orang tua kelas XII.
17. Ujian
nasional siswa kelas XII
18. Pelepasan
siswa kelas XII melalui undangan kepada orang tua siswa.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di
SMA N 2 Semarang yang meliputi kegiatan observasi dan orientasi, maka praktikan
dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1.
PPL merupakan program pengalaman
lapangan yang sangat penting bagi mahasiswa praktikan karena dapat secara
langsung mempraktekan teori dan ilmu yang didapat di bangku kuliah selama ini
pada kondisi yang sebenarnya termasuk suka dan duka dalam mengajar.
2.
PPL memberikan banyak pengetahuan
tentang system di sekolah serta administrasi pendidikan yang dilaksanakan oleh
sekolah latihan.
B. Saran
1.
Bagi praktikan
Praktikan hendaknya dapat memanfaatkan waktu dan
kesempatan yang sangat singkat ini untuk dapat menimba ilmu dan pengalaman
dalam mengajar khususnya dan dalam penanganan siswa serta administrasi
pendidikan pada umumnya.
2.
Bagi sekolah latihan
Sekolah latihan hendaknya dapat lebih kooperatif dan
terbuka terhadap mahasiswa praktikan, untuk memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman serta pembimbingan yang bersahabat kepada mahasiswa praktikan tidak
merasa takut dan sungkan dalam melaksanakan bimbingan kepada guru pamong dan
kepada seluruh pihak yang bersangkutan di sekolah latihan.
3.
Setelah PPL ini dilaksanakan ada
hubungan yang lebih erat antara sekolah dan praktikan.