PENGARUH BAHASA
GAUL
TERHADAP PEMBELAJARAN
MENGKRITIK/MEMUJI
BERBAGAI KARYA SENI/PRODUK DENGAN BAHASA YANG LUGAS DAN SANTUN PADA SISWA SMP
KELAS IX SEMESTER GASAL
Oleh:
Anita Misriyah
08410204/7E/PBSI
1. PENDAHULULAN
Bahasa sebagai alat komunikasi, kita gunakan untuk
berkomunikasi dan menggambarkan fikiran-fikiran dan pengalaman-pengalaman kita.
Kita interpretasikan keadaan sekeliling kita dan pengalaman-pengalaman kita
dengan bahasa, jadi bahasa adalah sebuah sistem konsep-konsep.
Kenyataan-kenyataan di dunia ini tergambar dalam tiap-tiap bahasa, baik bahasa
Indonesia maupun bahasa Inggris, Perancis, Jawa, Batak, dan sebagainya. Hamid
Hasan Lubis (1993:104).
Majunya
perkembangan teknologi di Indonesia menyebabkan berkembangnya pula cara
berkomunikasi bagi masyarakat. Tidak hanya media handphone alat komunikasi yang berkembang pesat. Dewasa ini
perkembangan internet sangat melesat jauh. Tidak lagi sebagai media browser, internet kini sebagai media
komunikasi yang maju. Social Network atau Jejaring sosial di dunia maya kini makin
menyebar layaknya jamur. Friendster,
Koprol, Tumblr, Plurk, Facebook, Twitter dan banyak lagi macamnya.
Umumnya
kalangan remajalah yang aktif menggunakan sarana jejaring sosial ini. Kini
bahasa gaul yang kian santer digunakan para remaja dalam berkomunikasi. Hal ini
ikut pula berpengaruh dalam
tatanan bahasa Indonesia yang kurang sesuai
dari kaidah
yang seharusnya. Yang nantinya
akan berpengaruh terhadap kebiasaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar
khususnya pada siswa kelas XI Semester Gasal dalam pembelajaran
mengkritik/memuji berbagasi karya seni/produk dengan bahasa yang lugas dan
santun.
2. PENGARUH BAHASA GAUL
TERHADAP PEMBELAJARAN MENGKRITIK/MEMUJI BERBAGAI KARYA SENI/PRODUK DENGAN
BAHASA YANG LUGAS DAN SANTUN PADA SISWA SMP KELAS XI SEMESTER GANJIL
2.1 Bahasa Gaul
yang Menjamur
di Kalangan
remaja
Bahasa
gaul merupakan bahasa ABG ( Anak Beranjak Gede ) yang biasa digunakan sebagai
bahasa sehari-hari. Bahasa ini mulai dikenal dan digunakan sekitar tahun 1970.
Bahasa gaul terus berkembang biak mengikuti perkembangan zaman. Dari masa ke
masa makin banyak istilah-istilah baru. Istilah lama yang kini jarang terdengar
tanpa sadar telah tidak laku lagi akibat munculnya istilah baru yang lebih
‘in’. Tidak sedikit kata-kata itu sudah tidak dikenal lagi dan berganti dengan
istilah lain yang lebih “funky”. Kata-kata
tersebut biasanya merupakan bahasa daerah yang dipelintir atau dipelesetkan
artinya. Ada juga kata yang posisi konsonan dan vokalnya diubah sedemikian
rupa, menimbulkan bunyi baru yang cukup unik dan lucu kalau didengar.
1)
Enggak
2)
Garing
3)
Emberr
4)
Apa-apaan sich
5)
Cape’ duech
6)
Unyu
7)
Yoiyoi
8)
Capcus cinnn
2.2
Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul dalam Pembelajaran
dalam Mengkritik/memuji sebuah Karya Seni/produk dengan Bahasa yang Lugas dan
Santun Pada Siswa SMP Kelas XI Semester Gasal
Bahasa
adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata
dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa itu
merupakan alat yang sangat tidak memadai untuk berfikir dengan tertib dan untuk
melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers).
Bahasa gaul adalah dialek nonformal baik berupa slang
atau prokem yang diungkapkan oleh kalangan tertentu, bersifat sementara, hanya
berupa variasi bahasa, penggunaannya meliputi: kosakata, ungkapan, singkatan,
intonasi, pelafalan, pola, konteks serta distribusi.
Bahasa gaul kini tidak hanya digunakan oleh para ABG,
orang yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi pun suka menggunakan bahasa
gaul. Mengapa demikian, karena bahasa gaul sudah beredar sejak tahun 1970-an
sehingga yang dahulu berjaya menggunakan bahasa gaul dan kini telah berumur pun
akan menjadi kebiasaan hingga di usia tua.
Tidak ada larangan menggunakan bahasa gaul. Bahasa ini
memang tidak tersedia di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada tahun 1999, artis
kenamaan Debby Sahertian malah menerbitkan suatu buku yang berjudul ‘Kamus
Bahasa Gaul’. Berisi tentang daftar istilah yang digunakan oleh para remaja.
Tidak jauh beda dengan yang sebelumnya kita bahas. Perkembangan bahasa gaul
akan tetap terus berkembang mengikuti bergulirnya zaman.
Memang tidak semua remaja Indonesia menggunakan bahasa
yang tidak lazim itu. Mereka yang menganggap dirinya ‘keren’ dan ‘gaul’
tersebut hilang kesadaran dan semakin jatuh saja pendidikan tentang berbahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Bagaimanakah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
itu? Utuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, harus diperhatikan
situasi pemakaian dan kaidah yang digunakan. (Nanik, 2010: 10). Dalam situasi
resmi pada saat pembelajaran, mangkritik karya seni/produk dengan bahasa lugas
dan santun tentunya dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Dalam sebuah kritik, bukanlah kritik objek dan
keputusan yang dapat disetujui bersama oleh semua orang, melainkan bagaimana ia
dapat mempertanggungjawabkan keputusannya itu, satu keputusan yang mungkin
baginya tidak bagi orang lain. Keputusan yang diambil merupakan kebenaran
internal yang diyakini.
Dari penjelasan diatas, jadi pengaruh bahasa gaul
dalam pembelajaran memberikan kritik ini adalah dari hal kecil ini, kebiasaan
berbahasa gaul, dapat menjadi suatu kebiasaan dan akan sulit berbicara menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar di lingkungan formal. Tujuan
Pembelajaran ini, siswa dapat menentukan
keunggulan/kekurangan karya seni/produk dan siswa dapat menggapi kritikan
teman.
3.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian
diatas, penulis membuat kesimpulan yang bisa di
jabarkan menjadi beberapa poin sebagai berikut.
1. Remaja Indonesia kurang mencintai
bahasa asli indonesia sehingga lebih cenderung menggunakan bahasa yang
dibuatnya sendiri yang sedang populer dan dijadikan bahasa sehari-hari.
2.
Perhatian para remaja akan pentingnya menggunakan bahasa indonesia sesuai
dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan sangat kecil sehingga saat dibutuhkan
penggunaan bahasa indonesia yang formal mengalami kesulitan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dan masukan
untuk memajukan perhatian remaja akan pentingnya berbahasa yang baik dan benar
antara lain :
1. Memberikan
penyuluhan dengan konsep menarik tidak terkesan monoton akan penjelasann
mengenai penggunaan bahasa Indonesia
sesuai EYD.
2.
Gunakanlah
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa yang tertuang
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang beracukan pada EYD/Tata Baku Bahasa
Indonesia. Gunakan Bahasa Gaul sesuai
konteksnya, tetapi tetap jangan dijadikan suatu kebiasaan. karena lama kelamaan
Bahasa Indonesia bisa tenggelam.
Daftar Pustaka
Lubis, Hamid Hasan. 1993. Jenggala Bahasa Indonesia. Bandung:
Angkasa.
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan
Berbahasa. Surakarta: Yuma Pustaka.
http://koranbaru.com/40-istilah-bahasa-gaul/
(2 November 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar