Diary Nina....,
Sore ituuu tampak batang hidung Nina dgn ujung penanya yg menari2 diatas kertas. Mmbuatku semakin penasaran. Gerangan apakah yg sedang ditulisnya. Aku mencoba mengintip dari balik tirai kamar, tapi tak dapat kujangkau sama sekali tulisannya. Aku pun mmbiarkan rasa penasaranku lenyap sementara....,
Keesokan harinya ku memberanikan diri untuk mengintip kembali kamar Nina. Kembali ia sedang menulis sesuatu. Sebenarnya apa yang sedang ia tulis??
Apakah ia sedang melukiskn perasaan-perasaannya ataukah ia sedang merencanakan sesuatu??
Apakah ia sedang melukiskn perasaan-perasaannya ataukah ia sedang merencanakan sesuatu??
Aku pun mencoba mengawali rasa penasaranku dgn mengetuk pintu kamarnya. Satu kali ketuk nina tak mendengar, sampai 10 ketukan nina br mmbuka pintu kamarnya.
"Eh eloo len, ada apa" (sapa Nina)
"Gak papa kok nin, cuma khawatir aja ma loe. Uda berhari-hari tdk keluar kamar". (Leni sok perhatian)
" Iya nih len, aku lagi sedih" (muka masam)
"Sedih kenapa?" biasanya loe selalu ceria.
" Nih Len, (Nina menunjukkan sesuatu ke Leni)
"Gak papa kok nin, cuma khawatir aja ma loe. Uda berhari-hari tdk keluar kamar". (Leni sok perhatian)
" Iya nih len, aku lagi sedih" (muka masam)
"Sedih kenapa?" biasanya loe selalu ceria.
" Nih Len, (Nina menunjukkan sesuatu ke Leni)
Trnyata Nina mencoba menyerahkn buku diary berwarna merah hati miliknya kpd Leni. Perlahan Leni membuka sampul buku yang berhias setangkai bunga mawar merah itu. Lenipun mencoba membaca satu demi satu detail tulisan Nina...
-------------------------------------------------------------
Dear diary... Diary kesayanganku...
Bertahun-tahun aku menunggunya. Trnyta smua msih sama. Tuhan, kuatkanlah diriku dalam dekapanmu. Hny dekapanmu yg mmpu mnyembuhkn stiap laraku.
Dear diary... Diary kesayanganku...
Bertahun-tahun aku menunggunya. Trnyta smua msih sama. Tuhan, kuatkanlah diriku dalam dekapanmu. Hny dekapanmu yg mmpu mnyembuhkn stiap laraku.
Lara...
Memang pernah terukir diantara kita. Smenjak kita saling kenal, lara itu terus mengukir kian berlarut2. Sanggupkah aku utk tetap berdiri mengukir mentari cinta yg panasny, aku sendiri tak mampu menahannya..
Memang pernah terukir diantara kita. Smenjak kita saling kenal, lara itu terus mengukir kian berlarut2. Sanggupkah aku utk tetap berdiri mengukir mentari cinta yg panasny, aku sendiri tak mampu menahannya..
Wahai pelangi, akankah kau dtg utk mmberi warna indahmu. Hiasi stiap ksedihanku dgn noktah kecerahan warnamu. Agar dpt kuukir kembali senyumku yg selama bertahun2 ini lenyap dlm hembusan angin topan.
Masalalu....
Ingin aku hamcurkan bersama kampak yg kian mengancam. Ingin aku urai kata demi kata utk butiran kesakitanku. Untuk stiap masa tunggu yg hampir habis masa kadaluarsanya... Bertahun2 aku menunggu, sampai hari menjelang pernikahan kami pun semua akhirnya kandas jua...
------------------------------------------------------------
Ingin aku hamcurkan bersama kampak yg kian mengancam. Ingin aku urai kata demi kata utk butiran kesakitanku. Untuk stiap masa tunggu yg hampir habis masa kadaluarsanya... Bertahun2 aku menunggu, sampai hari menjelang pernikahan kami pun semua akhirnya kandas jua...
------------------------------------------------------------
Leni pun tak kuasa menitihkan airmata kesedihan saat membaca kata demi kata hingga baik demi bait yg ditulis adik tirinya ituu.. Tadinya si Leni yg ingin berniat jahat sama Nina, akhirnya mengurungkan niatnya.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar