TAMAN BUNGA CINTA KITA
Bertahun-tahun aku menanam pohon itu,
Agar menjadi kuat akar dan cabangnya.
Setiap hari aku menyiramnya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
Tapi dalam sekejap kamu ingin menebangnya
tanpa memperhitungkan betapa sulitnya aku ketika membuatnya mulai menjadi subur.
Dimana sosokmu yang selama ini ikut merawat dan menjaga pepohonan itu?
Sehingga menjadikannya tumbuh subur, elok nan asri.
Aku rindu sosokmu yang peduli dengan taman bunga cinta kita ...
-- SAJAK KANVAS --
Hanya kanvas tanpa warna yg melukiskn suasana hatinya,
Adakah yg bs mmbrikn warna dlm hidupnya?
Entah merah, biru, jingga dn lainnya,
Rona bahgiapun pasti akn trpncar dr sinar wjahnya.
Adakah yg bs mmbrikn warna dlm hidupnya?
Entah merah, biru, jingga dn lainnya,
Rona bahgiapun pasti akn trpncar dr sinar wjahnya.
AROMA KENANGA
wktu terus brlalu,
mngukir kmbli masa kita,
mjd satu sosok yg tk trlihat,
melihat aku dlm hati,
bak aroma kenanga,
mngukir kmbli masa kita,
mjd satu sosok yg tk trlihat,
melihat aku dlm hati,
bak aroma kenanga,
KUNTUM TAK BERBUNGA
Masih ada tanya.
Seperti kuntum yang tak brbunga.
Harumnya menebar wangi yang brbeda.
Kelopaknya hangus terbakar sinar mentari.
Cinta Oh Cinta . . .
Namun daunnya tetap berwarna hijau muda.
Tangkainya berdiri tegak melindungi mahkota bunga.
Warnanya sdkit memudar meski msih terlihat kecoklatan.
-- SEPOTONG RASA --
Sepotong rasa yang sedikit kurasa nikmatnya,
Kau beri rasa yang berbeda,
Pesonamu menggetarkan jiwa,
Sepotong nada demi nada terangkai sempurna,
Menghasilkan yg namanya melodi cinta,
Sepotong rasa yang sedikit kurasa nikmatnya,
Kau beri rasa yang berbeda,
Pesonamu menggetarkan jiwa,
Sepotong nada demi nada terangkai sempurna,
Menghasilkan yg namanya melodi cinta,
Seuntai tulisan sederhanaku,
Di altar senja yang masih basah,
Ku terdiam dalam kehamparan,
Menyambut luas padang pelangi,
Silau cinta menghanyutkn bahagia,
Di altar senja yang masih basah,
Ku terdiam dalam kehamparan,
Menyambut luas padang pelangi,
Silau cinta menghanyutkn bahagia,
BAHAGIA
Selamat brbahagia,
Dalam balutan warna-warni cinta,
Putihmu tersuci dr yg suci,
Merahmu tertangguh dr yg tangguh,
Hijaumu ternyaman dari yg nyaman,
Dan birumu terdamai dari yg damai,
Dalam balutan warna-warni cinta,
Putihmu tersuci dr yg suci,
Merahmu tertangguh dr yg tangguh,
Hijaumu ternyaman dari yg nyaman,
Dan birumu terdamai dari yg damai,
Kasihmu trhangat dr yg hangat,
Cintamu terindah dr yg indah,
Senyummu termanis dr yg manis,
Cintamu terindah dr yg indah,
Senyummu termanis dr yg manis,
Proses khidupan mnjdikn kita bijak,
Mengubah yg pahit mjd manis,
Mngubah duka mjd bahagia,
Mari brsyukur pada-Nya,
Mengubah yg pahit mjd manis,
Mngubah duka mjd bahagia,
Mari brsyukur pada-Nya,
I LOVE U NEVER DIE
Biarkanlah Tuhan yang menyelesaikan skenario indah cinta kita....,
Episode demi episode kita nikmati bersama.
Sedih, suka, canda tawa dn bhgia menjadi bagian pemanis kisah kita.
Mengapa dalam alunan butiran impian dan harapan
Nan indah bernuansa putih berkilau
Walau sejengkal saja langkah ini kulalui tanpamu,
smua terasa kosong. Hanya trdengar suara jangkrik yang mengusik.
Malam ini terasa bgitu sepi. Ku temani malam. Kuarungi mimpi.
Kabarmu selalu dinanti...., Hari ini. . Esok . . dan Selamanya . .
SAKINAH, MAWADDAH & WARRAHMAH BERSAMAMU
Senyum satu musim. Kali ketiga kita jalani bersama.
Capek iya, letih iya, sakit iya, bahagia jg iya.
Moga ini musim terakhir kita...,
Memang bkn yg terindah, tp insya Allah yg trbaik..
Cintaku sllu ada dlm dekapan wkt.
Mnjelma mjd sosok yg mudah kau rindui.
Bertabur hangat elok sang rembulan.
Wahai pemilik hati....,
malam kian menyeruak, menyeru asmamu penuh kasih, penuh cinta, mengiringi kasihku pada-Nya.
Aku cinta kamu karena Tuhanku.
Aku cinta kamu karena Tuhanku.
Tuhanku yg mnjadikan kita satu. Aku & Kamu..
Aku mencintaimu hingga akhir desahan nafas kita,
sbg bukti puluhan ribu bahkan ratusan ribu hingga jutaan bahkan milyaran karunia-Nya tercurah utk kita.
Sakinah mawaddah warrahmah...
ENTAHLAH . .
Biarlah angin menitihkan sendiri kisahnya.
Untuk stiap kerinduan & kbhgiaan yang dihembuskan....,
Semua terasa begitu sepi dalam gelap terang kehidupan .
Kemana harus mendaki? Berjalan? Ataupun berbelok?
Entahlah . . .
Suara hentakan pijakan kaki yang kian mengganggu,
Suara hentakan pijakan kaki yang kian mengganggu,
hanyalah kerikil kecil saat kau ingin menggapai
sebuah kesuksesan & kebahagiaan yang hakiki ..
Biarkan sendiri,
Di tengah deru alunan musik yg memecah rongga hati,
Enyah saja dalam pekat mahligai rumah tangga,
Yang menjadikannya hilang tak tersisa,
Di tengah deru alunan musik yg memecah rongga hati,
Enyah saja dalam pekat mahligai rumah tangga,
Yang menjadikannya hilang tak tersisa,
Dan akhirnya memilih mengarungi samudra kehidupan tanpa batas,
tanpa nahkoda yang menemani berlayar.
Akankah sampai tujuan?
Semarang, 19 Mei 2016
-- ANITA MISRIYAH, S.Pd. --