Agar menjadi kuat akar dan cabangnya.
tanpa memperhitungkan betapa sulitnya aku ketika membuatnya mulai menjadi subur.
Sehingga menjadikannya tumbuh subur, elok nan asri.
Aku rindu sosokmu yang peduli dengan taman bunga cinta kita ...
Kasihmu trhangat dr yg hangat,
Cintamu terindah dr yg indah,
Senyummu termanis dr yg manis,
Proses khidupan mnjdikn kita bijak,
Mengubah yg pahit mjd manis,
Mngubah duka mjd bahagia,
Mari brsyukur pada-Nya,
I LOVE U NEVER DIE
Biarkanlah Tuhan yang menyelesaikan skenario indah cinta kita....,
Episode demi episode kita nikmati bersama.
Sedih, suka, canda tawa dn bhgia menjadi bagian pemanis kisah kita.
Mengapa dalam alunan butiran impian dan harapan
Nan indah bernuansa putih berkilau
Walau sejengkal saja langkah ini kulalui tanpamu,
smua terasa kosong. Hanya trdengar suara jangkrik yang mengusik.
Malam ini terasa bgitu sepi. Ku temani malam. Kuarungi mimpi.
Kabarmu selalu dinanti...., Hari ini. . Esok . . dan Selamanya . .
SAKINAH, MAWADDAH & WARRAHMAH BERSAMAMU
Senyum satu musim. Kali ketiga kita jalani bersama.
Capek iya, letih iya, sakit iya, bahagia jg iya.
Moga ini musim terakhir kita...,
Memang bkn yg terindah, tp insya Allah yg trbaik..
Cintaku sllu ada dlm dekapan wkt.
Mnjelma mjd sosok yg mudah kau rindui.
Bertabur hangat elok sang rembulan.
Wahai pemilik hati....,
malam kian menyeruak, menyeru asmamu penuh kasih, penuh cinta, mengiringi kasihku pada-Nya.
Aku cinta kamu karena Tuhanku.
Tuhanku yg mnjadikan kita satu. Aku & Kamu..
Aku mencintaimu hingga akhir desahan nafas kita,
sbg bukti puluhan ribu bahkan ratusan ribu hingga jutaan bahkan milyaran karunia-Nya tercurah utk kita.
Sakinah mawaddah warrahmah...
ENTAHLAH . .
Biarlah angin menitihkan sendiri kisahnya.
Untuk stiap kerinduan & kbhgiaan yang dihembuskan....,
Semua terasa begitu sepi dalam gelap terang kehidupan .
Kemana harus mendaki? Berjalan? Ataupun berbelok?
Entahlah . . .
Suara hentakan pijakan kaki yang kian mengganggu,
hanyalah kerikil kecil saat kau ingin menggapai
sebuah kesuksesan & kebahagiaan yang hakiki ..
Biarkan sendiri,
Di tengah deru alunan musik yg memecah rongga hati,
Enyah saja dalam pekat mahligai rumah tangga,
Yang menjadikannya hilang tak tersisa,
Dan akhirnya memilih mengarungi samudra kehidupan tanpa batas,
tanpa nahkoda yang menemani berlayar.
Akankah sampai tujuan?
Semarang, 19 Mei 2016
-- ANITA MISRIYAH, S.Pd. --