sayup-sayup atap langit, aku pandangi dari kejauhan, sejauh apa mata memandang? memang bagaikn bumi dan langit, tapi aku sudah memilih bumi sebagai tempatku berpijak, tempatku berteduh, dan tempatku berlindung dari sinar terik matahari dan tetesan air hujan….
Bukankah hidup adalah sebuah pilihan??
Maafkan akuu langitku, andai kau tahu jiwaku berontak saat akuu tak melihatmu di langit hatiku, ternyata ada kabut hitam yang menghalangi penglihatanku, q tak mmpu melihatmu…
Hanya rindu yang bergelanyut di kalbu, sejenak aku biarkan membelaiku malam ini, aku rindukan keindahanmu, kesantunan sikapmu dan kerja kerasmu yang selalu terlukis dalam ingatanku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar