Pendekatan Pembelajaran PAIKEM
1.
Pengertian
Pendekatan PAIKEM
Pendekatan adalah
seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, hakikat belajar bahasa dan hakikat
mengajarkan bahasa. Pendekatan merupakan cara pandang, filsafat atau segala
sesuatu yang diyakini kebenaranya, sehingga ingin diwujudkan (Ngatmini,
2010:73).
Pendekatan berada pada
tingkat yang tertinggi, yang kemudian diturunkan atau dijabarkan dalam bentuk
metode. Selanjutnya metode diturunkan dalam bentuk strategi atau tahap
pelaksanaan pengajaran. Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara
mendekati. Dikatakan bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang
sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling
berkaitan (Iskandarwassid, 2009:40). Jadi tiap pendekatan pembelajaran yang
dipilih haruslah mengungkapkan berbagai realitas kehidupan yang sesuai dengan
situasi kelas.
Pembelajaran, menunjuk
pada proses yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa
peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi
dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan.
Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya
(Suprijono, 2011:x).
Aktif, berarti
pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik,
mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan
kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung membangun pengetahuannya
sendiri. Disatu sisi guru aktif; memberikan umpan balik, mengajukan pertanyaan
yang menantang, mendiskusikan gagasan siswa. Disisi lain, siswa aktif;
bertanya, mengemukakan gagasan, mendiskusikan gagasan orang lain dan gagasannya
sendiri (Jauhar, 2011:156).
Inovatif, sebagai
pembaharuan. Dipandang baru apabila metode dan sebagainya itu berbeda atau
belum dilaksanakan oleh seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru bagi
guru lain. Pembelajaran Inovatif dapat menyeimbangkan otak kiri dan kanan
apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang
berbasis teknologi baru/maju kedalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi
renovasi mental diantaranya membengun rasa percaya diri siswa. Misalnya software multimedia, microsoft power point
merupakan dsalah satu alternatif (Jauhar, 2011:158).
Kreatif, pembelajaran
harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah
kreativitas bisa dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan
produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir
tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik
atas suatu problem (Suprijono, 2011: x-xi).
Efektif, berarti
berhasil guna. Jika mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar
yang telah ditetapkan. Guru dan siswa diharapkan mempunyai pengalaman baru
sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya. Untuk mengetahui keefektivan
sebuah proses pembelajaran, maka setiap pada akhir pembelajaran perlu diadakan
evaluasi berupa penilaian proses selain hasil belajar (Jauhar, 2011:163).
Menyenangkan,
pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik.
Perasaan yang mngasyikkan mengandung unsur inner motivation yaitu dorongan
keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu. Tidak membuat siswa
tegang (stress) dan ragu melakukan sesuatu meskipun keliru untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi (Jauhar, 2011:164).
Jadi PAIKEM merupakan
singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.Selanjutnya PAIKEM dapat
didefinisikan sebagai pendekatan pengajar yang digunakan bersama metode
tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan
sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Metode yang dapat digunakan misalnya ceramah plus,
diskusi, demonstrasi, role play, dan simulasi.
2.
Peralihan
yang Mendasari PAIKEM
Pendapat Jauhar
(2001:150) PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa perubahan atau peralihan
berikut ini.
a.
Peralihan dari belajar perorangan/individual learning menuju belajar
bersama/cooperative learning.
b. Peralihan dari belajar dengan cara
menghafal/rote learning ke belajar
untuk memahami/learning for
understanding.
c. Peralihan dari teori pemindahan
pengetahuan/knowledge-transmitted ke
bentuk interaktif, keterampilan proses dan pemecahan masalah.
d.
Peralihan paradigma dari guru
mengajar ke siswa belajar.
e. Beralihnya bentuk evaluasi
tradisional ke bentuk portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa.
Jadi simpulannya PAIKEM
merupakan pendekatan pembelajaran yang berbasis pembelajaran bersama atau
secara berkelompok. Guru hanya menjadi fasilitator, yang aktif adalah
siswanya.Ada interaktif antara guru dengan siswa serta beralihnya evaluasi
tradisional ke bentuk yang lebih mutakhir dan terkini.
3.
Karakteristik
PAIKEM
Pendekatan PAIKEM
mempunyai karakteristik atau sifat tertentu seperti yang diungkapkan Jauhar
(2011:151) yaitu:
a.
berpusat pada siswa,
b.
belajar yang menyenangkan,
c.
belajar yang berorientasi pada
tercapainya kemampuan tertentu,
d.
belajar secara tuntas,
e.
belajar secara berkesinambungan, dan
f.
belajar sesuai masa sekarang.
Dari
uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ciri atau karakteristik PAIKEM
segala aktivitas kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa, pembelajaran
terasa menyenangkan sesuai masa sekarang, berkesinambungan dan dituntut belajar
secara tuntas.
4.
Cara
Penerapan PAIKEM
Cara
mengimplementasikan PAIKEM mencakup berbagai kegiatan yang terjadi selama
proses pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel 2.1 beberapa contoh kegiatan
pembelajaran dan kemampuan guru yang bersesuaian (Jauhar, 2011:169-170).
Tabel 2.1 Cara Penerapan PAIKEM
Kemampuan Guru
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
Guru
merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran.
|
Guru
melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya.
a.
Percobaan.
b.
Diskusi kelompok.
c.
Memecahkan masalah.
d.
Mencari informasi.
e.
Menulis laporan/cerita/puisi.
f.
Berkunjung keluar kelas.
|
Guru
menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam.
|
Sesuai mata
pelajaran, guru menggunakan alat sebagai berikut.
a.
Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri.
b.
Gambar.
c.
Studi kasus.
d.
Nara sumber.
e.
Lingkungan.
|
Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
|
Kegiatan siswa antara lain.
a. Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara.
b.
Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri.
c.
Menarik kesimpulan.
d.
Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.
e. Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
|
Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan
atau tulisan.
|
Siswa melakukan hal-hal antara lain.
a.
Diskusi.
b.
Lebih banyak pertanyaan terbuka.
c. Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri.
|
Guru
menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
|
a.Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu).
b. Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
c.
Siswa diberi tugas perbaikan atau pengayaan.
|
Guru
mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
a. Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
b.
Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari
|
Menilai KBM
dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus.
|
a.
Guru memantau kerja siswa.
b.
Guru memberikan umpan balik.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Ngatmini, dkk. 2010. Perencanaan
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP PGRI Press.
Suprijono, Agus.
2011. Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar